Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM dan startup di Indonesia adalah keterbatasan akses pendanaan bisnis.
Banyak bisnis potensial terhambat karena kekurangan modal untuk memulai, berkembang, atau bertahan di tengah krisis.
Masalah ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal pemahaman akan berbagai opsi pendanaan yang tersedia dan bagaimana cara mengaksesnya dengan tepat.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk mencari pendanaan, artikel ini akan membantumu memahami jenis-jenis pendanaan bisnis yang umum digunakan di Indonesia, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana cara mempersiapkan diri agar lebih mudah mendapatkan dana.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Pendanaan Bisnis dan Mengapa Penting?
Menurut Indeed, pendanaan bisnis adalah proses mendapatkan dana dari sumber internal maupun eksternal yang digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan usaha, mulai dari operasional harian hingga ekspansi strategis.
Pendanaan dapat berbentuk utang maupun ekuitas, dan pemilihannya tergantung pada kebutuhan serta kesiapan bisnis dalam mengelola risiko dan tanggung jawab finansial.
Nah, pendanaan bukan hanya untuk bisnis baru.
Bisnis yang sudah berjalan pun membutuhkan modal untuk berbagai tujuan seperti ekspansi, pengembangan produk, penambahan kapasitas produksi, hingga menjaga kestabilan operasional.
Tanpa pendanaan yang cukup dan tepat sasaran, bisnis berisiko stagnan atau bahkan gagal.
Kebutuhan pendanaan umumnya mencakup:
- Modal awal untuk memulai bisnis
- Ekspansi ke pasar atau wilayah baru
- Pengembangan produk atau layanan
- Pembelian alat produksi dan inventaris
- Biaya operasional harian (modal kerja)
- Solusi atas masalah likuiditas saat kondisi darurat
Baca Juga: 5 Alternatif KUR yang Mudah Didapat, Solusi Pendanaan Usaha!
Jenis-Jenis Pendanaan Bisnis di Indonesia
1. Pendanaan internal (Bootstrapping)
Bootstrapping adalah metode pendanaan dengan menggunakan dana pribadi. Cocok untuk bisnis kecil yang baru dirintis, metode ini memberikan kontrol penuh terhadap kepemilikan bisnis. Namun, keterbatasan dana dan tingginya risiko finansial pribadi menjadi tantangan utama.
2. Pendanaan eksternal berbasis utang
a. Pinjaman bank
Bank merupakan sumber pendanaan tradisional yang banyak digunakan pelaku usaha. Skema yang umum ditawarkan antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Modal Kerja, dan Kredit Investasi.
Kelebihannya terletak pada bunga yang relatif rendah dan jadwal pembayaran yang jelas.
Namun, proses pengajuan yang ketat dan kebutuhan agunan menjadi tantangan tersendiri. Untuk meningkatkan peluang disetujui, laporan keuangan yang rapi dan terpercaya sangat penting.
b. Pinjaman online
Pinjaman online misalnya peer-to-peer lending (P2P lending) juga merupakan pilihan yang cukup sering diambil oleh pebisnis. P2P lending menawarkan alternatif yang cepat dan fleksibel karena bisa tidak perlu menyertakan agunan.
Selain itu, proses online yang praktis juga menjadi daya tarik, meskipun bunga biasanya lebih tinggi dibanding bank. Maka dari itu, pastikan memilih platform yang terdaftar di OJK untuk menghindari risiko penipuan, ya.
c. Invoice financing
Invoice financing memungkinkan bisnis mendapatkan dana berdasarkan tagihan (invoice) yang belum dibayar. Ini sangat cocok untuk bisnis B2B yang rutin menerbitkan invoice.
Namun, kamu harus memastikan pencatatan invoice-mu rapi dan tidak ada yang terlewat.
Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan Paper.id. Pasalnya, Paper.id dapat mempermudah proses pembuatan invoice secara digital yang sudah otomatis tersimpan, terintegrasi dengan laporan keuangan, juga sistem pembayaran.
Sehingga, status invoice bisa di-track dengan mudah lewat satu dashboard, mengurangi kemungkinan ada yang terlewat atau tidak tercatat dengan benar.
Nantinya, catatan yang rapi ini akan menjadi dasar pengajuan pendanaan berbasis invoice yang punya kemungkinan disetujui lebih tinggi.
Baca Juga: Invoice Financing vs Kartu Kredit: Mana yang Terbaik bagi Startup?
d. Venture debt
Venture debt adalah jenis pendanaan utang yang ditujukan untuk startup yang sudah memiliki traction. Ini menjadi solusi jembatan menuju pendanaan ekuitas, namun dengan bunga lebih tinggi dan syarat yang cukup ketat.
3. Pendanaan Eksternal Berbasis Ekuitas
a. Angel investor
Angel investor adalah individu berpengalaman yang memberikan pendanaan kepada startup tahap awal, biasanya disertai mentorship dan koneksi bisnis.
Kekurangannya adalah potensi hilangnya kontrol karena dilusi kepemilikan.
b. Venture Capital (VC)
Venture capital adalah perusahaan investasi yang menyalurkan dana ke startup berpotensi tinggi. Mereka biasanya membawa modal besar, akses pasar, dan bimbingan strategis. Namun, mereka juga menuntut pertumbuhan cepat dan kepemilikan saham yang signifikan.
c. Equity crowdfunding
Skema ini memungkinkan kamu mengumpulkan dana dari banyak investor ritel melalui platform digital.
Tipe pendanaan ini cocok untuk startup yang ingin membangun komunitas sekaligus menguji pasar. Tantangannya adalah proses yang panjang dan risiko target dana tidak tercapai.
Baca Juga: KUR vs Pendanaan Invoice: Mana yang Terbaik untuk Usahamu?
Persiapan Sebelum Mengajukan Pendanaan
Sebelum mencari dana, penting untuk memastikan bisnis kamu siap secara administrasi dan finansial. Berikut elemen penting yang harus disiapkan:
- Rencana Bisnis: Berisi visi, misi, strategi pemasaran, analisis pasar, dan proyeksi keuangan.
- Laporan Keuangan: Minimal mencakup laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Dengan Paper.id, kamu bisa membuat laporan ini secara otomatis dan real-time.
- Legalitas Usaha: Seperti SIUP, NPWP, akta pendirian, dan dokumen hukum lain.
- Struktur Tim: Tim dengan latar belakang yang solid meningkatkan kepercayaan investor.
- Proyeksi Keuangan: Menunjukkan potensi pengembalian dana atau kemampuan membayar utang secara realistis.
Strategi Sukses Mendapatkan Pendanaan Bisnis
Agar proses pengajuan pendanaan berjalan lancar, perhatikan strategi berikut:
- Tentukan jumlah dan jenis pendanaan yang dibutuhkan
- Riset mendalam tentang lembaga atau investor yang sesuai
- Siapkan semua dokumen secara lengkap dan rapi
- Bangun koneksi dan relasi dalam ekosistem bisnis
- Pelajari teknik pitching yang meyakinkan
- Negosiasi dengan profesional dan terbuka
- Kelola keuangan bisnis dengan transparan
Baca Juga: 5 Sumber Pendanaan untuk Modal Usaha Awal
Permudah Akses Pendanaan dengan Paper.id!
Paper.id adalah platform invoicing dan pembayaran bisnis yang membantu pelaku usaha mengelola keuangan secara efisien, real-time, dan terstruktur. Beberapa fitur unggulannya meliputi:
- Laporan Keuangan Instan: Laba rugi, neraca, dan arus kas siap pakai
- Invoicing Profesional: Buat dan kirim invoice yang siap digunakan untuk invoice financing
- Manajemen Stok & Pembayaran: Pantau barang dan transaksi digital dalam satu dashboard
- Pembayaran Digital: 30+ opsi pembayaran digital yang fleksibel, mulai dari transfer bank, QRIS, VA, marketplace, hingga kartu kredit dan cicilan tanpa perlu EDC fisik.
Dengan data yang tersaji secara rapi dan terpercaya, bisnis kamu akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari bank, investor, atau platform pendanaan lain.
Paper.id mempercepat proses due diligence dan meningkatkan peluang pendanaan disetujui.
Pendanaan bisnis adalah fondasi penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Dengan memahami berbagai jenis pendanaan, mempersiapkan dokumen dan data secara matang, serta mengelola keuangan secara profesional, kamu bisa membuka lebih banyak peluang pendanaan.
Gunakan Paper.id untuk bantu menyusun laporan keuangan dan mempermudah proses pencatatan finansial bisnis agar kamu bisa dapatkan pendanaan yang bisnismu butuhkan,
Yuk, coba Paper.id GRATIS!