Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis dan terhubung secara global, kebutuhan untuk mengirim uang, baik secara lokal maupun internasional, memang menjadi sangat krusial. Proses pembayaran kepada vendor, supplier, mitra, atau karyawan harus dilakukan dengan cepat, aman, dan efisien agar operasional perusahaan tetap berjalan lancar.

Banyak sekali platform pengiriman uang yang hadir sebagai platform B2B yang menawarkan solusi lengkap untuk kirim uang untuk kebutuhan bisnis.

Perusahaan saat ini membutuhkan sistem pengiriman dana yang cepat, aman, fleksibel, dan mampu menjangkau lintas batas. Baik itu untuk membayar invoice vendor, melakukan payroll karyawan, atau mengirim dana operasional ke cabang, pengelolaan arus kas harus dilakukan dengan strategi dan sistem yang andal.

Mengapa Pengiriman Uang Menjadi Kebutuhan Vital dalam Bisnis?

kirim uang untuk bisnis

Setiap bisnis, baik skala kecil, menengah, maupun besar, memiliki keperluan transaksi keuangan yang kompleks. Misalnya saja:

  1. Membayar invoice vendor internasional;
  2. Mengirim komisi kepada agen atau reseller di luar negeri;
  3. Transfer gaji untuk karyawan remote global;
  4. Pembelian bahan baku atau barang dari supplier luar negeri;
  5. Pembayaran tagihan rutin dalam skala besar.

Semua transaksi ini membutuhkan sistem pengiriman uang yang cepat, transparan, dan hemat biaya. Tanpa dukungan sistem yang tepat, bisnis bisa menghadapi kendala seperti keterlambatan pembayaran, fluktuasi nilai tukar yang merugikan, atau beban biaya transfer tinggi dari bank tradisional.

Baca Juga: 11 Contoh Jenis Transaksi, Penting untuk Laporan Keuangan!

Kapan Perusahaan Perlu Mengirim Uang?

Kebutuhan kirim uang dalam dunia bisnis bisa muncul dalam berbagai bentuk dan situasi, seperti:

  1. Pembayaran invoice kepada supplier lokal atau luar negeri;
  2. Pengiriman uang muka (DP) untuk pengadaan barang;
  3. Pembayaran lisensi, langganan software, atau jasa profesional lintas negara;
  4. Gaji atau komisi untuk tim yang bekerja secara remote;
  5. Dana operasional untuk kantor cabang di kota atau negara lain.

Fleksibilitas dan kecepatan menjadi kunci utama dalam menangani kebutuhan-kebutuhan tersebut, terutama jika perusahaan ingin menjaga hubungan baik dengan mitra dan memastikan proses operasional tidak terhambat.

Tantangan dalam Pengiriman Uang Bisnis

Meski terlihat sederhana, proses kirim uang untuk bisnis seringkali menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Tentu tantangan tersebut bukan menjadi penghambat, namun bagaimana cara platform untuk menyelesaikan masalah, yang diantaranya:

1. Biaya transfer tinggi

Terutama untuk transfer internasional, biaya dari bank konvensional bisa membebani, apalagi jika dilakukan secara rutin.

2. Kurs tidak transparan

Mark-up kurs tersembunyi bisa membuat nilai tukar menjadi tidak menguntungkan bagi pengirim. Dengan jaman sekarang yang sangat butuh transparansi, hal ini sangatlah penting untuk setiap unit usaha/bisnis atau entitas perusahaan untuk tau mengenai info kurs.

3. Lama proses transfer uang

Transaksi lintas negara bisa memakan waktu 2–5 hari kerja, yang berisiko menunda operasional. Hal ini sangat penting apabila perusahaan memang mengutamakan kecepatan peenerimaan uang untuk perusahaan.

4. Beban administratif

Tim keuangan perlu mengelola dokumen manual, approval berlapis, hingga pencatatan terpisah. Tentu sangat penting jika pengelolaan semua hal tersebut bisa diotomatisasi.

5. Resiko kesalahan

Salah input data rekening atau jumlah bisa berujung pada transaksi gagal, yang memakan waktu untuk direvisi.

Solusi Modern Pengiriman Dana untuk Kebutuhan Bisnis

Kini, semakin banyak bisnis mulai beralih ke platform digital yang dirancang khusus untuk kebutuhan pengiriman uang perusahaan. Platform ini memungkinkan tim keuangan untuk melakukan transfer lokal maupun internasional dalam satu sistem, tanpa perlu berpindah-pindah layanan.

Beberapa fitur yang biasanya ditawarkan oleh platform jenis ini antara lain:

1. Transfer lokal dan internasional

Perusahaan bisa melakukan pengiriman uang ke dalam negeri dan luar negeri dari satu dashboard. Misalnya mengirim dana ke rekening vendor di Jakarta dan membayar lisensi ke penyedia jasa di Singapura dalam waktu yang sama.

2.Biaya lebih efisien

Platform modern umumnya menawarkan biaya tetap (flat fee) atau kurs kompetitif yang transparan, sehingga perusahaan bisa memprediksi pengeluaran dengan lebih akurat.

3. Mendukung transaksi skala besar dan berkala

Ideal untuk kebutuhan seperti payroll bulanan, pembayaran vendor rutin, atau pengiriman dana ke banyak penerima sekaligus (bulk transfer).

4. Keamanan dan kepatuhan

Pengiriman dana dilakukan dengan sistem yang memenuhi standar keamanan finansial dan kepatuhan terhadap regulasi lokal maupun internasional.

5. Dukungan otomatisasi dan integrasi

Beberapa platform menyediakan API atau integrasi ke sistem ERP dan akuntansi, memungkinkan otomatisasi alur pembayaran dan pengelolaan data transaksi secara real-time.

Baca Juga: Bukti Transaksi: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contohnya dalam Bisnis

Siapa yang Paling Diuntungkan dari Solusi Ini?

Dengan adanya banyak pilihan platform untuk kirim uang untuk bisnis, pasti ada yang diuntungkan. Dala konteks B2B, beberapa pihak yang diuntungkan, misalnya:

  1. Startup dan UKM dengan kebutuhan transfer vendor atau freelancer;
  2. Perusahaan ekspor-impor yang rutin bertransaksi internasional;
  3. Bisnis kreatif atau agency yang memiliki klien global;
  4. Perusahaan dengan karyawan remote di berbagai negara;
  5. Distributor dan wholesaler yang rutin membayar supplier dari luar negeri.

Pengelolaan pengiriman uang untuk kebutuhan bisnis bukan lagi sekadar soal “kirim dana”, tetapi bagian penting dari efisiensi, reputasi, dan kelangsungan operasional. Mengandalkan sistem yang lambat dan mahal justru bisa menghambat pertumbuhan bisnis.

Menggunakan solusi modern yang dirancang khusus untuk bisnis akan membantu perusahaan menghemat waktu, mengontrol biaya, dan meningkatkan kepercayaan mitra di dalam maupun luar negeri.

Jika bisnis kamu beroperasi lintas wilayah atau negara, kini saatnya mempertimbangkan sistem pengiriman uang yang mampu mengikuti kecepatan dunia usaha.

Dua opsi utama untuk mengirim uang ke luar negeri adalah melalui bank konvensional atau penyedia layanan fintech. Namun, mana yang sebenarnya lebih menguntungkan bagi bisnismu? Markibas, mari kita bahas:

1. Biaya Transaksi

Bank konvensional:

  • Biasanya mengenakan biaya transfer tetap (bisa mulai dari Rp150.000 ke atas).
  • Terdapat biaya koresponden antar bank di negara tujuan.
  • Ada selisih kurs mata uang (markup) yang cukup tinggi.

Fintech:

  • Menawarkan biaya transparan dan kompetitif, seringkali lebih rendah hingga 70–90% dari bank.
  • Banyak yang menggunakan kurs tengah pasar (real mid-market rate).
  • Tidak ada biaya tersembunyi, dan pengguna bisa melihat total biaya sejak awal.

Kesimpulan: Untuk efisiensi biaya, fintech jauh lebih unggul dibandingkan bank konvensional.

2. Kecepatan Pengiriman

Bank konvensional:

  • Umumnya membutuhkan 2–5 hari kerja, tergantung negara dan bank tujuan.
  • Proses bisa lebih lambat jika melibatkan banyak bank perantara.

Fintech:

  • Banyak layanan fintech yang menawarkan pengiriman real-time atau sameday (hari yang sama).
  • Sistem otomatisasi dan integrasi dengan jaringan pembayaran global membuat proses lebih efisien.

Kesimpulan: Untuk transaksi bisnis yang membutuhkan kecepatan, fintech adalah pilihan yang lebih unggul.

3. Kemudahan dan Aksesibilitas

Bank konvensional:

  • Membutuhkan proses administratif yang lebih panjang, seperti form pengajuan, bukti transaksi, dan kunjungan ke kantor cabang.
  • Sistem online banking belum tentu mendukung semua negara dan mata uang.

Fintech:

  • Proses registrasi cepat, bisa dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor.
  • Aplikasi mobile dan dashboard berbasis web memudahkan pelacakan dan dokumentasi transaksi.

Kesimpulan: Untuk pelaku bisnis yang mengutamakan kemudahan dan kepraktisan, fintech lebih ramah pengguna.

4. Fleksibilitas Mata Uang dan Negara Tujuan

Bank konvensional:

  • Biasanya hanya mendukung mata uang utama dan negara tertentu.
  • Tidak semua bank mendukung transaksi ke negara dengan regulasi khusus.

Fintech:

  • Mendukung puluhan negara dan mata uang termasuk negara-negara berkembang.
  • Cocok untuk freelancer, e-commerce, dan bisnis global yang dinamis.

Kesimpulan: Fintech menawarkan fleksibilitas lebih luas untuk kebutuhan lintas negara.

5. Layanan dan transparansi

Bank konvensional:

  • Kurang transparan dalam memberikan detail biaya di awal.
  • Layanan pelanggan sering kali lebih formal dan terbatas jam operasional.

Fintech:

  • Biaya, kurs, dan estimasi waktu pengiriman ditampilkan secara real-time sebelum transaksi dilakukan.
  • Customer support umumnya lebih responsif dan tersedia via chat/email 24 jam.

Kesimpulan: Jika kamu butuh informasi yang jelas dan dukungan cepat, fintech lebih unggul dalam aspek layanan.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Bank untuk Transfer Internasional?

Meskipun fintech memiliki banyak keunggulan, bank konvensional masih relevan untuk:

  • Transaksi dengan nominal sangat besar (di atas ratusan juta).
  • Negara tujuan dengan regulasi sangat ketat yang hanya mengizinkan transfer lewat bank.
  • Perusahaan besar yang sudah terikat secara legal atau perjanjian dengan bank tertentu.

Baca Juga: Transaksi Reversal: Pengertian, Penyebab, Hingga Cara Mengatasinya

Apa yang Bisa Dilakukan oleh Fintech dibandingkan Bank Konvensional?

Dibandingkan dengan bank konvensional, fintech menawarkan lebih banyak fleksibilitas, efisiensi, dan inovasi digital yang sesuai dengan kebutuhan bisnis modern. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh fintech namun sering kali belum bisa diakomodasi oleh bank secara menyeluruh:

1. Integrasi dengan API dan sistem otomatisasi

Fintech menyediakan API terbuka yang memungkinkan bisnis untuk mengintegrasikan sistem keuangan mereka secara otomatis dengan proses transfer dana. Hal ini sangat berguna untuk bisnis e-commerce, marketplace, payroll outsourcing, atau perusahaan dengan volume transaksi tinggi.

2. Notifikasi real-time dan pelacakan transaksi

Fintech mampu memberikan real-time tracking dan notifikasi otomatis saat dana dikirim dan diterima. Ini memberi kejelasan dan transparansi yang sangat penting dalam bisnis lintas negara.

3. Multi-user dan multi-level access

Platform fintech biasanya menyediakan dashboard dengan akses multi-level bagi tim keuangan atau manajemen, memungkinkan pembagian peran seperti maker, checker, dan approver. Fitur seperti ini masih jarang ditemui di layanan perbankan konvensional kecuali pada tingkat enterprise.

4. KYC lebih cepat dan digital

Proses Know Your Customer (KYC) pada fintech umumnya sudah terotomatisasi dan dapat diselesaikan secara online hanya dalam beberapa jam. Sementara bank bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu dengan proses manual dan fisik.

5. Fitur-fitur khusus untuk bisnis kecil hingga menengah

Fintech mendesain banyak fiturnya untuk UKM dan startup yang belum memiliki akses perbankan lengkap. Beberapa fitur seperti scheduled payment, bulk transfer, dan smart budgeting tools menjadi nilai tambah besar bagi pelaku usaha.

6. Kemudahan akses dari mana saja

Karena semua layanan fintech berbasis cloud, pengguna dapat melakukan transaksi dari mana saja tanpa harus datang ke kantor cabang. Ini sangat ideal untuk bisnis remote, digital nomads, atau perusahaan tanpa kantor fisik.

7. Layanan multi-currency dalam satu akun

Beberapa fintech global bahkan menawarkan dompet digital multi-currency dalam satu platform, yang memungkinkan pengguna menyimpan, mengelola, dan mengkonversi berbagai mata uang tanpa membuka banyak akun berbeda.

Dalam dunia bisnis yang semakin digital dan lintas batas, memilih layanan transfer internasional untuk bisnis bukan lagi soal reputasi semata, tetapi soal efisiensi, kecepatan, transparansi, dan skalabilitas.

Bank konvensional mungkin masih menjadi pilihan bagi perusahaan besar yang sudah terikat sistem lama, namun fintech hadir sebagai solusi yang lebih lincah, fleksibel, dan ramah bagi bisnis dari skala kecil hingga menengah.

Dengan fitur seperti integrasi API, pelacakan real-time, proses KYC digital, dan biaya yang lebih kompetitif, fintech mampu menjawab kebutuhan bisnis modern yang membutuhkan kecepatan sekaligus efisiensi.

Maka dari itu, bagi pelaku usaha yang ingin berkembang di pasar global tanpa harus terbebani proses rumit dan biaya tinggi, fintech adalah pilihan yang lebih unggul dan menguntungkan dibandingkan hanya mengandalkan bank.

*Artikel ini hasil kerja sama Paper.id dan Itsjack

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi