Sebagai pemilik bisnis, penting untuk memahami berbagai jenis audit yang dapat membantu menjaga kesehatan operasional, keuangan, dan kepatuhan bisnismu. Proses audit biasanya membawa bisnis melewati tahapan seperti perencanaan, cek risiko, pengujian, pelaporan, sampai tindak lanjut. 

Untuk membantu kamu lebih paham, berikut adalah penjelasan untuk masing-masing jenis audit.

12 Jenis Audit yang Wajib Dipahami Pebisnis

Merangkum Patriot dan Indeed, berikut adalah 13 jenis audit yang umum dilakukan:

1. Audit internal

Audit internal dilakukan oleh tim atau karyawan dari dalam organisasi. Jenis audit ini membantu eksekutif dan direktur mendapatkan pemahaman akurat tentang kondisi perusahaan. Hal-hal yang dicek antara lain; 

  • laporan keuangan
  • kepatuhan terhadap kebijakan dan hukum
  • efektivitas prosedur
  • masalah operasional

2. Audit eksternal

Audit eksternal dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, seperti lembaga pemerintah atau perusahaan keuangan. Audit eksternal sering digunakan untuk menunjukkan kualitas laporan keuangan dan operasional. Beberapa hal yang dilakukan dalam audit eksternal; mengevaluasi manajemen inventaris, merekrut staf penjualan, atau strategi pemasaran.

3. Audit pajak

Audit pajak dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memverifikasi apakah laporan pajak perusahaan akurat, pembayaran pajak sesuai, dan kewajiban pajak tercatat dengan benar. Namun, perlu diketahui, audit pajak tidak selalu berarti perusahaan melakukan kesalahan.

4. Audit keuangan

Audit keuangan fokus memverifikasi status keuangan organisasi, termasuk catatan pengeluaran, pendapatan, investasi, dan aset. Hasil audit biasanya disusun untuk laporan kepada investor atau pemegang saham.

5. Audit operasional

Audit operasional mengevaluasi operasi organisasi, termasuk kebijakan, prosedur, tujuan, filosofi, dan budaya. Biasanya dilakukan secara internal untuk mengidentifikasi ketidakefisienan dan memberikan rekomendasi guna mengurangi biaya, memperbaiki proses, serta meningkatkan kebijakan.

Baca Juga: Tujuan Audit dan Mengapa Penting untuk Bisnis

6. Audit kepatuhan hukum

Audit kepatuhan digunakan untuk menentukan apakah perusahaan sudah mematuhi regulasi internal maupun eksternal, termasuk standar perusahaan, peraturan lokal, dan undang-undang negara. Audit ini penting untuk memastikan keselamatan kerja, kualitas produk, dan meminimalkan risiko.

7. Audit sistem informasi

Audit sistem informasi mengevaluasi teknologi informasi perusahaan untuk memastikan pengelolaan dan keamanan sistem sesuai best practices. Perusahaan teknologi dan perangkat lunak menggunakan audit ini untuk:

  • memastikan data pelanggan aman
  • melindungi server dan sistem dari peretasan
  • mengevaluasi teknologi pemrosesan data
  • merekomendasikan software untuk kebutuhan bisnis spesifik

9. Audit payroll

Audit penggajian memverifikasi akurasi semua informasi terkait pemrosesan gaji, termasuk:

  • pemotongan pajak
  • jam kerja dan upah karyawan
  • informasi pribadi karyawan

Audit ini sering dilakukan oleh tim HR atau administrasi untuk memastikan informasi karyawan ter-update dan pembayaran sesuai.

9. Audit kesetaraan gaji

Audit kesetaraan gaji menganalisis data penggajian untuk menentukan apakah ada ketidaksetaraan berdasarkan gender, ras, usia, atau agama. Auditor membandingkan gaji perusahaan dengan perusahaan lain untuk memastikan daya saing dan menemukan area perbaikan.

10. Audit terpadu

Audit terpadu fokus pada cara organisasi memantau dan mengendalikan pelaporan serta pencatatan keuangan. Audit dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kantor Akuntan Publik (AKP) untuk menilai transaksi, proses keuangan, serta operasional.

11. Audit forensik

Audit forensik adalah audit teknis yang biasanya dilakukan sebagai bagian dari investigasi kriminal atau perdata. Auditor forensik menggunakan pengetahuan akuntansi dan investigasi untuk menghasilkan bukti yang kadang dipakai di pengadilan atau menyelesaikan perselisihan antarperusahaan.

12. Value-for-money audit

Audit ini sering digunakan di organisasi nonprofit untuk menilai pengelolaan sumber daya dan operasi. Fokus audit meliputi:

  • Ekonomi: Bagaimana perusahaan memperoleh dan mendistribusikan sumber daya.
  • Efektivitas: Sejauh mana sumber daya digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Efisiensi: Apakah proses dan sistem perusahaan berjalan secara efisien.

Baca Juga: Istilah-Istilah Audit Yang Sering Ditemui Dalam Laporan Keuangan

Itulah 12 jenis audit yang perlu dipahami oleh pemilik bisnis di Indonesia. Baik bisnis masih dalam skala kecil, menengah, hingga besar, audit penting untuk dilakukan. Namun, sebelum audit, kamu juga harus memastikan akurasi dan kerapian laporan keuangan.

Yuk, buat laporan keuangan dengan software akuntansi online GRATIS dari Paper.id. Aplikasinya praktis dan bisa disambungkan langsung pada sistem invoice digital.

Transformasi pengelolaan finansial dengan solusi akuntansi online dari Paper.id!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia