Sering ekspor-impor untuk keperluan bisnis? Kamu wajib tahu soal Incoterms 2020!

Mengutip International Trade Administration, Incoterms sendiri merupakan kumpulan aturan bisnis internasional. Aturan tersebut dirancang oleh International Chamber of Commerce untuk memudahkan jual-beli mancanegara.

Nah, Incoterms 2020 mulai berlaku per 1 Januari 2020. Aturan tersebut menggantikan Incoterms sebelumnya yang terbit pada tahun 2010. 

Lantas, seperti apa penerapan dari incoterms ini? Simak, yuk!

Apa yang Baru di Incoterms 2020?

Sebenarnya, tidak ada perubahan besar pada Incoterms 2020. Aturan bisnis ini hanyalah penyempurnaan dari versi sebelumnya.

Lebih lengkapnya, inilah perbedaan aturan 2020 dan 2010:

1. DAT berubah menjadi DPU

Pertama, seperti dituliskan ICC, DAT alias delivered at terminal diubah menjadi DPU atau delivered at place unloaded.

Perubahan ini dilakukan karena kata “terminal” di DAT cukup membingungkan. 

Biasanya, terminal merujuk ke pelabuhan, terminal kargo udara, atau terminal kereta api. Apabila barang dikirim langsung ke gudang pembeli, apakah kontrak ini masih bisa digunakan?

Itulah mengapa, kata “terminal” diganti menjadi “place unloaded”, yakni tempat yang disepakati penjual dan pembeli sebagai tempat pengiriman dan pembongkaran.

2. Cakupan asuransi CIP

Pada Incoterms 2010, kontrak CIP hanya mewajibkan asuransi dasar, yakni Institute Cargo Clauses (C).

Asuransi ini hanya mencakup risiko kebakaran, ledakan, tenggelam, tabrakan kapal, dan risiko lainnya yang mungkin terjadi saat perjalanan.

Nah, pada Incoterms 2020, asuransi yang wajib digunakan adalah Institute Cargo Clauses (A).

Bisa dibilang, asuransi ini mencakup semua risiko kehilangan dan kerusakan barang. 

Memang, ada beberapa risiko yang tidak ditanggung seperti rusak akibat perang atau pengemasan yang kurang baik. Akan tetapi, Institute Cargo Clauses (A) tetaplah asuransi pengiriman dengan proteksi terlengkap.

3. Kejelasan cost

Selanjutnya, Incoterms terbaru ini juga memperjelas daftar biaya dalam jual-beli internasional.

Salah satu contohnya yakni biaya-biaya yang muncul di pergeseran barang. Pengeluaran ini kerap muncul saat:

  • pengangkutan di kapal
  • bea cukai
  • biaya pengangkutan dari pelabuhan ke gudang tujuan

Selain itu, ada juga biaya keamanan seperti:

  • pemeriksaan tambahan
  • pengecekan keamanan, misalnya pengecekan oleh pihak bea cukai di bandara

Baca Juga: Apakah Ekspor Kena PPN di Tahun 2025? Simak Penjelasan dan Cara Menghitungnya

Incoterms 2020 dan Dampaknya ke Ekspor-Impor

Apa saja dampak perubahan aturan ke perdagangan internasional? Berikut penjelasannya:

Dampak terhadap penjual

  • Adanya kenaikan biaya premi jika menggunakan kontrak CIP
  • Pilihan penggunaan transportasi pribadi, misalnya truk perusahaan
  • Saat menggunakan kontrak DPU, penjual wajib membongkar barang di tempat tujuan yang sudah disepakati

Dampak terhadap pembeli

  • Adanya DPU di Incoterms 2020, pemilihan tujuan pengiriman lebih fleksibel, tidak harus di terminal
  • Asuransi CPU yang lebih baik
  • Biaya keamanan yang lebih jelas

Tips Memilih Incoterms yang Tepat

Kira-kira, bagaimana cara memilih Incoterms yang tepat? Apalagi, kamu wajib menentukan kontrak yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Mengutip Legamart, dengan aturan yang benar, kamu bisa mencegah adanya pengeluaran tak terduga.

Agar bisnis makin lancar, berikut beragam tips memilih Incoterms yang sesuai untuk transaksimu:

1. Pahami setiap kontrak yang ada

Pertama-tama, pelajari dulu semua aturan yang ada di Incoterms 2020. Dengan begitu, kamu punya bayangan lebih jelas tentang kontrak apa yang harus digunakan.

Poin-poin yang wajib dipelajari yakni:

  • titik penyerahan barang
  • kapan risiko pindah dari penjual ke pembeli dan sebaliknya
  • biaya-biaya yang ada
  • dokumen yang diperlukan
  • pilihan transportasi

2. Pertimbangkan kemampuan penjual dan pembeli

Selanjutnya, pertimbangkan juga berbagai kesanggupan dari penjual dan pembeli.

Misalnya, penjualmu punya logistik yang kuat. Coba pertimbangkan kontrak yang membuat mereka punya tanggung jawab lebih saat pengiriman.

Cek juga barang yang kamu beli atau jual. Jika bernilai tinggi, coba pertimbangkan kontrak Incoterms dengan perlindungan asuransi yang lengkap.

Baca Juga: 5 Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia di Tahun 2025, Peluang Bisnis!

3. Evaluasi hubungan dengan mitra bisnis

Pertimbangan dalam pemilihan Incoterms 2020 selanjutnya adalah hubunganmu dengan eksportir atau importir.

Jika hubunganmu sudah erat dan kamu bisa mempercayai mitra bisnismu, coba pilih kontrak yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan begitu, hubungan bisa lebih terjaga.

Sebaliknya, jika kamu baru bermitra dengan pihak terkait, coba pilih Incoterms yang bisa mengatur risiko dengan lebih jelas.

4. Cek aturan di negara importir

Jika kamu sudah memahami aturan bea cukai di negara importir, coba ajukan kontrak yang membuatmu menanggung biaya tersebut.

Sebab, biaya bea cukai bisa menjadi pengeluaran tak terduga jika kedua belah pihak tidak benar-benar memahami aturan yang ada.

Itulah penjelasan seputar Incoterms 2020 dan tips memilihnya. Apa pun kontrak yang kamu pakai, pencatatan dan pembayarannya akan jadi lebih mudah dengan PaperXB.

Dengan solusi tersebut, kamu bisa membayar eksportir dengan kartu kredit, lho. Kurs yang ditawarkan juga kompetitif dengan keamanan terjamin.Jadi, tunggu apa lagi? Coba PaperXB sekarang yuk!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia