Kata crowdsourcing dipopulerkan oleh situs Wired pada 2006. Kata tersebut digunakan untuk menggambarkan situasi di mana orang-orang bersedia untuk melakukan suatu proyek atau pekerjaan secara bersama-sama. Biasanya proses ini melibatkan kontribusi personal tanpa menerima pembayaran, atau freelancer dengan bayar per proyek.

Dengan crowdsourcing, bisnis dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dengan memanfaatkan pengetahuan eksternal dan sumber daya yang lebih luas, alih-alih hanya mengandalkan tim internal.

Menarik bukan? Nah, ketahui bagaimana caranya bisnis dapat memanfaatkan fenomena ini.

Apa itu Crowdsourcing

Crowdsourcing adalah metode untuk pengumpulan informasi, opini, atau pekerjaan dari sekelompok orang, biasanya melalui internet, media sosial, dan berbagai aplikasi di smartphone. 

Dalam praktiknya, melansir Investopedia, crowdsourcing bisa melibatkan freelancer yang dibayar atau sukarelawan untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil. Contohnya, aplikasi Google Maps mengandalkan para pengemudi yang menggunakan aplikasinya untuk melaporkan kecelakaan atau kondisi jalan secara real-time

Informasi ini kemudian dievaluasi oleh pengguna lain guna mengonfirmasi atau menolak laporan tersebut hanya dengan mengklik tombol “like” atau “deny“. Crowdsourcing memungkinkan perusahaan menghemat waktu dan biaya dengan memanfaatkan keahlian dan perspektif beragam dari berbagai penjuru dunia.

Berbeda dengan crowdfunding yang berfokus pada pengumpulan dana, crowdsourcing berfokus pada pengumpulan data, ide, atau tenaga kerja.

Baca Juga: Tips Memilih Pinjaman Usaha untuk UKM

Manfaat Crowdsourcing

Mengutip Sprout Social, berikut adalah berbagai manfaat crowdsourcing untuk bisnis:

1. Meningkatkan keterlibatan user

Crowdsourcing menunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat audiens, sehingga menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan brand. Pelanggan juga cenderung merasa lebih terlibat dengan konsep kampanye, ide layanan, dan produkmu.

2. Mendorong inovasi dan keberagaman

Dengan mengakses pemikiran, data, dan opini dari berbagai jenis user, perusahaan mendapatkan perspektif yang lebih luas serta pemikiran yang lebih kreatif. Konsep yang di-crowdsource memanfaatkan kebijaksanaan kelompok untuk mendorong inovasi.

3. Menghemat waktu dan biaya

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dengan mengumpulkan orang secara digital/online melalui crowdsourcing mampu memangkas biaya dan memperluas jangkauan data yang bisa didapat.

4. Menciptakan komunitas dan brand ambassador

Jika crowdsourcing mampu membangun antusiasme positif dari audiens, para partisipan bisa berkembang menjadi brand ambassador. Mereka dapat menjadi sumber pemasaran dari mulut ke mulut yang sangat efektif. Tentunya bisa jadi cara untuk mempromosikan produk secara gratis.

Baca Juga: 5 Alternatif KUR yang Mudah Didapat, Solusi Pendanaan Usaha!

Tips Memanfaatkan Crowdsourcing untuk Bisnis

Ikuti delapan tips dari QMarkets berikut agar bisnismu bisa menggunakan crowdsourcing secara maksimal:

1. Tentukan goal yang mau dicapai

Sebelum memulai, pastikan kamu tahu apa yang ingin dicapai, contohnya meningkatkan brand awareness, mendapatkan ide produk, atau meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Kenali audiens produkmu

Pahami siapa yang paling tepat untuk diajak berpartisipasi. Sesuaikan pendekatan dengan karakteristik audiens seperti usia, pekerjaan, minat, dan lokasi.

3. Pilih platform yang sesuai

Gunakan platform digital yang mudah diakses oleh audiens dan mendukung komunikasi terbuka serta partisipasi aktif.

4. Buat mekanisme yang menarik

    Dorong partisipasi melalui media sosial, kampanye email, atau sistem reward. Sesuaikan pendekatan dengan karakter audiens.

    5. Mulai dari skala kecil

    Ada baiknya untuk uji coba dulu dalam lingkup kecil agar kamu bisa belajar, memperbaiki strategi, dan membangun kepercayaan sebelum memperluas skala kampanye.

    6. Siapkan panduan yang jelas dan mudah dipahami

    Jelaskan apa yang kamu cari dari peserta secara sederhana agar hasil kontribusinya relevan dan sesuai kebutuhan.

    7. Berikan apresiasi dan feedback yang membangun

    Hargai kontribusi peserta, baik melalui pesan email atau DM, hadiah, hingga menampilkan hasil kerja mereka. Ini akan mendorong loyalitas dan partisipasi yang berkelanjutan.

    8. Jangan lupakan evaluasi

    Pastikan ada proses seleksi atau penilaian agar hasil crowdsourcing tetap sesuai dengan standar dan tujuan bisnis.

    Dapat disimpulkan bahwa crowdsourcing adalah cara untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat bagi perkembangan produk. Selain aktivitas eksternal, operasional internal juga harus berjalan dengan efektif dan optimal.

    Untuk itu, kamu harus memanfaatkan berbagai solusi digital dari Paper.id! Mulai dari tools pembuatan invoice digital, pencatatan transaksi, integrasi sistem penerimaan pembayaran, hingga pembayaran otomatis.

    Yuk, transformasi proses bisnis bersama Paper.id, GRATIS dan PRAKTIS!

    Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
    Nadiyah Rahmalia