Dalam menjalankan usaha, tidak semua hal bisa kamu tangani sendiri. Ada kalanya kamu perlu mendelegasikan tugas kepada orang lain, entah untuk mengurus administrasi, menagih pembayaran, atau menandatangani dokumen penting. Agar kegiatan tersebut sah secara hukum dan terhindar dari kesalahpahaman, kamu perlu menyiapkan surat kuasa.
Meskipun terlihat seperti dokumen sederhana, surat kuasa punya peran penting dalam menjaga kejelasan wewenang dan melindungi kepentingan bisnismu.
Apa Itu Surat Kuasa?
Surat kuasa adalah dokumen resmi yang menyatakan bahwa kamu memberi wewenang kepada pihak lain untuk bertindak atas namamu atau atas nama perusahaan.
Dokumen ini umumnya mencantumkan identitas lengkap pemberi dan penerima kuasa, tujuan pemberian kuasa, serta masa berlakunya.
Dalam konteks bisnis, surat kuasa sering digunakan untuk mengurus hal-hal seperti penagihan, transaksi perbankan, pelaporan pajak, atau pengambilan dokumen hukum.
Baca Juga: 6 Contoh Surat Serah Terima Barang, Penting untuk Kelancaran Bisnis!
Contoh Surat Kuasa untuk Urusan Penagihan
Berikut contoh format surat kuasa sederhana yang umum digunakan di lingkungan perusahaan:
SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: Andi Saputra Jabatan: Direktur PT Maju Bersama Alamat: Jl. Merdeka No. 123, Jakarta Pusat No. KTP: 1234567890123456 Dengan ini memberikan kuasa kepada: Nama: Rina Lestari Jabatan: Staf Administrasi Keuangan Alamat: Jl. Sudirman No. 45, Jakarta Selatan No. KTP: 6543210987654321 Untuk melakukan penagihan, menerima pembayaran, serta menandatangani dokumen yang berkaitan dengan proses penagihan atas nama PT Maju Bersama kepada pihak ketiga. Surat kuasa ini berlaku sejak tanggal 1 Mei 2025 hingga 31 Mei 2025 dan dapat diperpanjang jika diperlukan. Demikian surat ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 1 Mei 2025 (tanda tangan) Andi Saputra Direktur PT Maju Bersama |
Jika kamu ingin lihat dalam format foto atau gambar, kamu bisa menjadikan contoh surat kuasa berikut ini sebagai referensi:
Format tersebut bisa kamu sesuaikan tergantung konteks bisnis dan kebijakan internal perusahaan. Yang terpenting adalah kejelasan informasi dan legalitas penandatanganan.
Baca Juga: Surat Perjanjian Konsinyasi: Definisi dan Komponen Utama yang Harus Dicantumkan
Pemberian kuasa tentu membantu membagi tanggung jawab. Namun, jika proses bisnis yang masih bergulir di baliknya masih manual, waktu dan tenaga timmu bisa tersita hanya untuk hal-hal administratif.
Padahal, urusan seperti ini sebenarnya bisa dipercepat dengan sistem yang lebih terstruktur.
Dengan menggunakan solusi digital untuk pengelolaan penagihan, kamu tetap bisa memberi wewenang kepada tim, tanpa kehilangan kontrol.
Sistem akan mencatat semua aktivitas, menyimpan dokumen, dan mempercepat proses, bahkan tanpa perlu tanda tangan fisik.
Di sinilah penggunaan platform seperti Paper.id bisa jadi solusi untukmu. Kamu bisa membuat invoice digital secara resmi dan juga membubuhkannya dengan meterai dari PERURI, mengirimnya secara digital, dan melacak status pembayaran secara otomatis. Semua langsung dalam satu sistem yang rapi dan mudah digunakan.
Di Paper.id, ada 30+ opsi pembayaran digital, termasuk kartu kredit dan cicilan yang terjangkau juga, lho.
Yuk, pelajari selengkapnya tentang invoice digital Paper.id dan registrasikan bisnismu gratis!