Dalam bisnis, bukan hanya omzet bulanan atau laba tahunan yang penting. Laporan penjualan harian justru menjadi salah satu fondasi utama dalam menjaga ritme operasional dan memantau performa bisnis secara konsisten.

Sayangnya, masih banyak pemilik usaha yang menyepelekan pencatatan harian. Padahal, dari laporan sederhana ini, kamu bisa mendapatkan banyak informasi penting: produk apa yang paling laku, jam penjualan paling ramai, hingga tren belanja pelanggan.

Kalau kamu ingin menjalankan bisnis dengan lebih terukur, laporan penjualan harian adalah langkah pertama yang sebaiknya tidak dilewatkan.

Apa Itu Laporan Penjualan Harian?

Laporan penjualan harian adalah ringkasan transaksi yang terjadi dalam satu hari operasional. Laporan ini biasanya mencakup:

  • Tanggal dan jam penjualan
  • Nama produk atau layanan
  • Jumlah unit terjual
  • Harga satuan dan total transaksi
  • Metode pembayaran
  • Catatan khusus (jika ada retur, diskon, atau pembatalan)

Laporan ini bisa disusun oleh kasir, staf penjualan, atau sistem POS (Point of Sale) jika kamu sudah menggunakan alat kasir digital.

Baca Juga: Laporan Penjualan dan Pembelian Memantau Kinerja Bisnis dengan Kasir Online

Contoh Laporan Penjualan Harian

Untuk bisa memahami laporan penjualan harian dengan lebih jelas, berikut adalah contoh yang bisa langsung kamu tiru dan gunakan untuk bisnismu sehari-hari.

Laporan Penjualan Harian – PT Maju Sukses Distribusi

Tanggal: 1 Mei 2025

Cabang: Gudang Pusat – Jakarta Timur

NoNama PelangganProdukQtyHarga SatuanTotalPembayaranStatus
1CV Anugrah JayaGalon Air 19L150Rp18.000Rp2.700.000TransferLunas
2PT Sejahtera MakmurBotol 600ml (Dus)200Rp55.000Rp11.000.000Tempo 14 hrBelum
3Toko Baru AbadiBotol 1500ml (Dus)120Rp75.000Rp9.000.000TransferLunas
4UD MandiriAir Mineral Cup (Dus)300Rp30.000Rp9.000.000TunaiLunas

Total Penjualan Hari Ini: Rp31.700.000

Total Pembayaran Diterima: Rp20.700.000

Outstanding Piutang: Rp11.000.000

Sebagai referensi lain, kamu juga bisa cek gambar berikut ini:

Sumber: Bukalapak

Dengan laporan seperti ini, kamu bisa langsung mengetahui nilai penjualan hari itu, total uang yang benar-benar masuk ke kas, serta nilai piutang yang masih harus ditagih.

Data ini juga membantu kamu merencanakan pengiriman, manajemen stok, dan cash flow dengan lebih tepat.

Mengapa Laporan Penjualan Harian Penting?

Dalam bisnis dengan banyak transaksi dan nominal besar, keterlambatan atau kesalahan pencatatan bisa berdampak langsung ke keuangan. 

Misalnya, salah hitung piutang atau tidak mencatat pembayaran bisa menimbulkan kekacauan dalam pelaporan keuangan akhir bulan.

Laporan penjualan harian yang konsisten membantu kamu:

  • Memantau penjualan per klien dan per produk
  • Mengukur performa cabang atau tim sales
  • Mengelola arus kas secara real-time
  • Menyusun laporan keuangan tanpa harus rekap dari nol

Namun, semakin besar skala bisnismu, makin berat juga beban administrasinya jika semua masih dilakukan secara manual.

Baca Juga: 5 Aplikasi Laporan Keuangan yang Mudah Digunakan

Otomatisasi Laporan Penjualan dan Keuangan dengan Paper.id

Untuk menghindari beban administratif yang berat, kamu bisa menggunakan sistem seperti Paper.id yang secara otomatis mencatat transaksi, menyusun laporan penjualan, dan langsung mengintegrasikannya ke dalam laporan keuangan.

Melalui fitur laporan keuangan Paper.id, kamu bisa melihat performa harian, mingguan, dan bulanan dengan mudah! 

Semua data dari transaksi penjualan langsung tersaji dalam bentuk laporan arus kas, laba rugi, dan neraca secara real-time.

Kamu tidak perlu lagi menunggu akhir bulan atau merekap secara manual dari banyak cabang. Semua terekam otomatis dan bisa diakses kapan saja oleh tim keuangan atau manajemen pusat.

Belum lagi, laporan keuangan ini langsung terkoneksi ke invoice digital dan 30+ opsi pembayaran praktis, termasuk juga kartu kredit dan cicilan yang cocok untuk bisnis.

Yuk, registrasi sekarang. Gratis!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia