KPI atau Key Performance Indicator, yaitu ragam indikator dan metrik yang digunakan untuk mengukur serta menilai performa seluruh divisi perusahaan, mulai dari finance, HR, marketing, hingga sales, melansir Investopedia. Sebagai business owner, selain memahami apa itu KPI, kamu juga harus tahu contoh konkret KPI yang bisa langsung diterapkan di bisnismu.

Makanya, di artikel ini, Paper.id akan berbagi contoh KPI untuk beberapa fungsi utama (IT, Sales, HR, dan Marketing) lengkap dengan metrik target yang spesifik. Selain itu, ada juga tips praktis supaya kamu bisa mulai menyusun KPI yang tepat untuk tiap divisi. Yuk, simak selengkapnya!

Contoh KPI

Berikut adalah beberapa contoh KPI yang bisa jadi panduan untuk kamu menyusun KPI masing-masing divisi:

KPI untuk divisi IT

KPIMetrik
Meningkatkan kinerja dan stabilitas sistem IT hingga 50% dalam 3 bulan1. Meningkatkan rata-rata waktu resolusi tiket IT: < 24 jam untuk prioritas tinggi.
2. Uptime sistem: 99% uptime per bulan
3. Jumlah insiden keamanan yang dilaporkan: <3 insiden per bulan

KPI untuk divisi Sales

KPIMetrik
Pertumbuhan penjualan bulanan sebanyak 20%, jadi Rp50.000.000 dalam 1 kuartal.1. Jumlah transaksi/klien baru: 30 per bulan
2. Revenue growth: +10% dibanding bulan sebelumnya.
3. Conversion rate prospek: >20% dari total prospek masuk.

KPI untuk divisi HR

KPIMetrik
Meningkatkan efektivitas rekrutmen dan retensi karyawan sebanyak 30% dalam 3 bulan.1. Mengurangi employee turnover rate: < 10% per tahun
2. Durasi rekrutmen (interview hingga offering): <20 hari per posisi
3. Employee engagement score: >80% tingkat keterlibatan tiap kuartal.

KPI untuk divisi Marketing

KPIMetrik
Meningkatkan brand awareness dalam 6 bulan dan traffic website 15% menjadi 10 juta pageviews/bulan dalam 3 bulan.1. Meningkatkan traffic website sebesar 20% per bulan.
2. Meningkatkan jumlah follower media sosial sebesar 30%, menjadi 250 ribu, dalam 3 bulan.
3. Mendapatkan 10.000 engagement (like, comment, share) di media sosial per bulan.

Baca Juga: 5 Aplikasi KPI Karyawan Terbaik untuk Penilaian Kinerja

Tips Menyusun KPI Bisnis

Melansir Qlik, berikut adalah beberapa tips menyusun KPI bisnis yang tepat:

1. Tentukan cara KPI digunakan

Diskusikan dulu dengan manajer tim yang akan menjalankan KPI. Ketahui apa yang ingin mereka capai dan bagaimana datanya akan digunakan. Ini membantu membentuk KPI yang relevan.

2. Kaitan dengan tujuan bisnis

Pastikan semua KPI terhubung langsung dengan target utama bisnis, meskipun KPI itu fokusnya di satu divisi seperti HR atau marketing.

3. Gunakan prinsip SMART

KPI yang efektif itu Spesific, Measurable (Terukur), Attainable (Tercapai), Realistic (Realistis), dan Time-Bound (Terikat waktu). Misalnya: “Naikkan penjualan 5% dalam 1 kuartal.”

4. Buat sesederhana mungkin

Semua pegawai harus mengerti KPI yang ditugaskan, supaya mereka bisa ambil langkah yang tepat.

5. Siap untuk revisi

Seiring bisnis dan market yang berubah, bisnis mungkin perlu mengubah KPI. Evaluasi dan sesuaikan agar tetap relevan.

6. Hindari terlalu banyak KPI

Fokus hanya pada ukuran yang paling berdampak besar bagi bisnis.

Baca Juga: 4 KPI yang sering digunakan dalam Account Payable

Dengan memahami contoh KPI di berbagai fungsi seperti IT, Sales, HR, hingga Marketing, kamu bisa menyusun strategi yang lebih terarah dan terukur. Untuk mendukung operasional dan mencapai KPI bisnis, yuk, transformasi bisnis dengan fitur-fitur digital dari Paper.id!

Mulai dari pembuatan ributan invoice digital, pencatatan transaksi, hingga pembayaran otomatis. Fitur-fitur tersebut dapat kamu gunakan secara gratis, praktis, dan siap bantu bisnismu makin maju!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia