Mengembangkan usaha memang butuh strategi, tapi sering kali tantangan terbesar justru ada di modal. Kamu mungkin sudah punya ide bisnis yang bagus, bahkan peluang pasar yang jelas, tapi terhambat karena dana yang tersedia terbatas.

Jangan khawatir, kondisi seperti ini bukan berarti usahamu harus berhenti di tengah jalan. Ada beberapa cara cerdas dan cepat yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi keterbatasan modal usaha, tanpa harus menunggu waktu lama atau menguras tabungan pribadi.

Mau tahu dengan cara apa saja? Yuk, simak 4 cara mengatasi keterbatasan modal usaha dengan mudah dan cepat di bawah ini!

1. Mencari Pendanaan Modal Usaha dari Lembaga Keuangan Resmi

Salah satu cara paling umum untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan mencari pendanaan dari lembaga keuangan resmi, seperti bank, koperasi, atau Fintech (Financial Technology).

Lembaga-lembaga ini biasanya menawarkan berbagai produk pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu, seperti pendanaan mikro, KUR (Kredit Usaha Rakyat), atau pendanaan online.

Mencari pendanaan modal usaha dari lembaga keuangan resmi bisa menjadi cara yang mudah dan cepat untuk mendapatkan modal usaha.

Kamu hanya perlu mengajukan permohonan pendanaan, melengkapi persyaratan yang diminta, dan menunggu proses persetujuan dan pencairan pendanaan. Biasanya proses ini tidak memakan waktu lama, terutama jika kamu menggunakan layanan fintech online.

Namun, sebelum kamu mengajukan pendanaan modal usaha dari lembaga keuangan resmi, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:

  • Pilih lembaga keuangan resmi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau BI (Bank Indonesia). Hindari lembaga keuangan ilegal atau rentenir yang menawarkan bunga tinggi dan syarat berat.
  • Pahami syarat dan ketentuan pendanaan yang ditawarkan, seperti jumlah pendanaan, jangka waktu pendanaan, bunga pendanaan, angsuran bulanan, denda keterlambatan, dan lainnya. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas.
  • Miliki rencana pengembalian pendanaan yang jelas dan realistis. Hitung dengan cermat kemampuanmu untuk membayar angsuran bulanan dan bunga pendanaan. Jangan mengajukan pendanaan melebihi kemampuan.
  • Punya jaminan atau agunan yang dapat kamu berikan kepada lembaga keuangan sebagai jaminan pendanaan. Jaminan atau agunan ini bisa berupa aset berharga seperti tanah, rumah, kendaraan, dan lain-lain. Jika tidak memiliki jaminan atau agunan, kamu bisa mencari penjamin atau mitra yang bersedia menjamin pendanaanmu.

Baca Juga: Panduan Mendapatkan Pendanaan Modal Kerja yang Tepat

2. Mengajukan Proposal Kerja Sama dengan Investor atau Mitra usaha

Cara lain untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan mengajukan proposal kerjasama dengan investor atau mitra usaha.

Investor atau mitra usaha adalah orang atau lembaga yang bersedia memberikan modal usaha kepada kamu dengan imbalan saham atau keuntungan usahamu.

Investor atau mitra usaha biasanya tertarik dengan usaha yang memiliki potensi dan kredibilitas yang tinggi, seperti visi dan misi yang jelas, produk atau layanan yang unik dan berkualitas, pasar yang luas dan prospektif, dan lain sebagainya.

Mengajukan proposal kerjasama dengan investor atau mitra usaha bisa menjadi cara yang menguntungkan untuk mendapatkan modal usaha.

Kamu tidak hanya mendapatkan modal usaha yang besar, tetapi juga mendapatkan dukungan, saran, dan bantuan lainnya. Kamu juga dapat memperluas jaringan dan relasi usahamu.

Namun, sebelum kamu mengajukan proposal kerjasama dengan investor atau mitra usaha, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:

  • Siapkan proposal kerja sama dengan baik dan profesional. Proposal kerja sama kamu harus menjelaskan secara rinci tentang usaha, seperti visi dan misi usaha, produk atau layanan yang ditawarkan, analisis pasar dan pesaing, strategi pemasaran dan penjualan, proyeksi keuangan, dan lain-lain. Proposal kerja sama harus menarik dan meyakinkan investor atau mitra usaha.
  • Bersedia berbagi saham atau keuntungan dengan investor atau mitra usaha. Artinya, kamu harus bersedia mengurangi kontrol dan otoritas kamu terhadap usaha. Kamu juga harus bersedia bekerja sama dan berkomunikasi dengan investor atau mitra usaha secara terbuka dan transparan.
  • Pilih investor atau mitra usaha yang memiliki visi dan misi yang sejalan. Jangan hanya tergiur dengan jumlah modal yang ditawarkan, tetapi juga perhatikan latar belakang, pengalaman, reputasi, dan nilai-nilai investor atau mitra usaha. Pilihlah investor atau mitra usaha yang dapat memberikan dukungan, saran, dan bantuan lainnya selain modal.

Baca Juga: Pendanaan Modal Kerja vs Pendanaan Modal Usaha: Perbedaan dan Kelebihannya

3. Menyisihkan Sebagian Keuntungan Usaha untuk Ditabung Sebagai Modal Cadangan

Cara ketiga untuk mengatasi keterbatasan modal usaha adalah dengan menyisihkan sebagian keuntungan usaha untuk ditabung sebagai modal cadangan.

Modal cadangan adalah modal yang disimpan untuk mengantisipasi kebutuhan modal mendesak atau tidak terduga di masa depan.

Menyisihkan sebagian keuntungan usaha untuk ditabung sebagai modal cadangan bisa menjadi cara yang aman dan mandiri untuk mendapatkan modal usaha.

Kamu tidak perlu menggantungkan diri pada pendanaan atau kerja sama dengan pihak lain. Namun, tetap ada hal-hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:

  • Disiplin dan konsisten dalam menyisihkan sebagian keuntungan usaha untuk ditabung sebagai modal cadangan. Jangan tergoda untuk menghabiskan keuntungan usaha untuk hal-hal yang tidak penting atau konsumtif. Tetapkan target tabungan yang realistis dan sesuai dengan kemampuan kamu.
  • Tempatkan tabungan modal cadangan di tempat yang aman dan menguntungkan. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuanmu, seperti deposito, reksa dana, saham, obligasi, dan lain-lain. Hindari menempatkan tabungan modal cadangan di tempat yang rawan pencurian atau kerugian.
  • Bijak dalam menggunakan tabungan modal cadangan. Jangan gunakan tabungan modal cadangan untuk hal-hal yang tidak berkaitan atau tidak mendatangkan manfaat bagi usahamu. Gunakan tabungan modal cadangan hanya untuk kebutuhan baik modal mendesak atau tidak terduga di masa depan, seperti pembelian bahan baku, perbaikan peralatan, peningkatan kualitas produk atau layanan, dan lain-lain.

4. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Usaha

Efisiensi dan produktivitas usaha adalah kemampuan usaha kamu untuk menghasilkan output yang maksimal dengan input yang minimal.

Dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha, kamu bisa menghemat biaya operasional, meningkatkan omset, dan menambah modal usaha.

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha, yaitu:

  • Analisis dan mengevaluasi proses bisnis usaha secara berkala. Kamu harus mencari tahu kekuatan dan kelemahan usahamu, serta peluang dan ancaman yang dihadapi. Kamu juga harus menentukan tujuan dan sasaran usaha secara jelas dan terukur. Selain itu, harus membuat rencana dan strategi usaha secara sistematis dan realistis.
  • Manfaatkan teknologi digital untuk memudahkan dan mempercepat proses bisnis usahamu. Kamu bisa menggunakan teknologi digital, seperti aplikasi, software, atau platform online, untuk membantu mengelola usaha kamu dengan lebih mudah dan efisien. Kamu juga dapat mengotomatisasi atau menyerahkan sebagian tugas usaha kepada pihak lain yang lebih ahli atau profesional.
  • Tingkatkan kualitas produk atau layanan usahamu secara terus-menerus. Kamu bisa melakukan riset pasar, survei pelanggan, atau uji coba produk untuk mengetahui kebutuhan, keinginan, dan kepuasan pelanggan. Kamu juga bisa melakukan inovasi, modifikasi, atau diversifikasi produk atau layanan usaha untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
  • Tingkatkan kinerja dan motivasi karyawan usahamu secara berkala. Kamu bisa memberikan pelatihan, pengembangan, atau sertifikasi kepada karyawan usaha untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka. Kamu juga bisa memberikan insentif, bonus, atau apresiasi kepada karyawan usaha untuk meningkatkan loyalitas dan semangat kerja.

Baca Juga: Bagaimana Menentukan Besaran Modal Usaha yang Tepat untuk Bisnis?

Itulah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi keterbatasan modal usaha dengan mudah dan cepat. Dengan menerapkan cara-cara tersebut, kamu bisa mendapatkan modal usaha yang kamu butuhkan.

Namun, ingatlah bahwa modal usaha bukanlah segalanya. Kamu juga harus memiliki visi yang jelas, strategi yang tepat, dan sikap yang positif untuk mencapai kesuksesan usaha.

Untuk itu, selain mencari tambahan modal dari berbagai cara yang ada, kamu juga bisa memanfaatkan solusi keuangan yang lebih praktis agar arus kas tetap sehat.

Sekarang, atur kebutuhan modal usaha dan kelola pembayaran bisnis lebih fleksibel dengan berbagai kartu kredit bisnis dari Paper.id. Tempo pembayaran makin panjang, cash flow bisnis lebih lega.

  • Paper Pioneer Card: Akses cepat ke limit besar mulai dari Rp50 juta tanpa biaya tahunan, cocok untuk bisnis yang ingin melesat lebih cepat.
  • Paper Horizon Card: Perpanjang tempo pembayaran hingga 60 hari dan terbitkan kartu tambahan virtual sendiri atas nama PT/CV untuk budgeting bisnis sesuai kebutuhan.

Semua terhubung langsung dalam satu dashboard untuk pencatatan otomatis dan laporan keuangan yang efektif.

Daftar sekarang dan pilih kartu kredit bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi