Bayangkan kalau ada calon pelanggan yang sudah penasaran sama produkmu, tapi mereka kesulitan menemukan informasi lengkap tentang brand-mu. Media sosial memang bisa jadi tempat promosi, tapi sering kali informasinya tercecer dan sulit dicari ulang.

Di sinilah website bisnis punya peran penting. Website jadi pusat informasi resmi yang bisa menjawab semua pertanyaan calon pelanggan, mulai dari siapa kamu, apa yang dijual, sampai bagaimana cara melakukan pemesanan. Sederhananya, punya website bisnis sama dengan memberi pelanggan “pintu masuk utama” menuju brand-mu.

Apa Itu Website Bisnis?

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara membuat website, penting untuk memahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan website bisnis. Dengan begitu, kamu bisa membangun situs yang tepat sesuai kebutuhan brand-mu.

Website bisnis adalah situs web yang dibangun khusus untuk mewakili identitas sebuah brand, baik perorangan maupun perusahaan. Website ini berfungsi sebagai media resmi yang menampilkan profil, produk, layanan, hingga cara berinteraksi dengan pelanggan.

Biasanya, website bisnis mencakup beberapa halaman penting seperti:

  • Halaman utama (Home): memberikan gambaran singkat tentang brand dan apa yang ditawarkan.
  • Halaman profil (About Us): menjelaskan siapa kamu, apa visi-misi brand, dan alasan kenapa orang harus memilihmu.
  • Halaman produk/jasa: daftar lengkap barang atau layanan yang ditawarkan.
  • Halaman kontak: berisi informasi untuk menghubungi brand, baik melalui email, telepon, maupun form khusus.
  • Halaman blog/artikel: berisi konten tambahan untuk membangun kepercayaan sekaligus membantu optimasi mesin pencari.

Dengan begitu, website bisnis bisa berperan sebagai toko, brosur, dan pusat layanan pelanggan yang bisa diakses kapan pun.

Baca Juga: 7 Elemen Desain Website yang Harus Dimiliki Toko Online agar Laris Manis

Benefit Memiliki Website Bisnis

Punya website bisnis bukan sekadar tren, tapi investasi yang nyata. Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan brand-mu jika punya website sendiri. Berikut beberapa di antaranya:

1. Memberikan kesan profesional

Website bisnis menunjukkan bahwa brand-mu serius. Pelanggan akan merasa lebih yakin bertransaksi dengan brand yang punya “rumah online” resmi dibanding yang hanya eksis di platform gratisan.

2. Mudah ditemukan di pencarian online

Saat seseorang mencari produk yang relevan, website-mu bisa muncul di hasil pencarian Google. Hal ini meningkatkan peluang penjualan tanpa harus selalu bergantung pada iklan berbayar.

3. Meningkatkan kredibilitas

Testimoni pelanggan, portofolio, atau sertifikasi bisa ditampilkan di website. Informasi ini akan memperkuat reputasi brand di mata konsumen baru yang masih ragu.

4. Menjadi pusat informasi terpadu

Alih-alih bolak-balik menjelaskan hal yang sama ke pelanggan, cukup arahkan mereka ke website. Semua informasi, mulai dari harga, cara order, hingga FAQ yang bisa diakses dalam satu tempat.

5. Bisa diakses 24 jam tanpa henti

Berbeda dengan toko fisik yang ada jam buka dan tutup, website selalu aktif. Bahkan saat kamu tidur, website tetap bekerja menyambut calon pelanggan.

6. Meningkatkan jangkauan pasar

Dengan website, bisnismu bisa menjangkau orang di luar kota bahkan luar negeri. Selama mereka punya internet, peluang untuk melihat produkmu tetap terbuka.

7. Lebih fleksibel dalam branding

Website memungkinkan kamu menampilkan desain, warna, dan gaya komunikasi sesuai identitas brand. Hal ini sulit dilakukan kalau hanya mengandalkan media sosial dengan template yang terbatas.

8. Mendukung strategi pemasaran lain

Website bisa diintegrasikan dengan iklan digital, email marketing, hingga media sosial. Semua traffic dari berbagai platform bisa diarahkan ke satu tempat yaitu, website

Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Memiliki Website Bisnis?

Sebelum mulai membuat website bisnis, ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan. Persiapan ini penting supaya website yang dibuat tidak hanya sekadar ada, tapi juga efektif mendukung pertumbuhan brand.

1. Menentukan tujuan website

Apakah website-mu hanya untuk memberikan informasi dasar? Atau ingin langsung berjualan online dengan sistem pembayaran otomatis? Tujuan ini akan menentukan jenis website yang harus dibangun.

2. Riset target audiens

Kenali siapa yang akan jadi pengunjung website. Kalau targetmu anak muda, desain website bisa dibuat lebih segar dan interaktif. Kalau targetnya profesional, pilih tampilan yang lebih formal dan rapi.

3. Memilih nama domain

Domain adalah alamat website. Pilih nama yang pendek, mudah diingat, dan sesuai dengan brand. Misalnya, brandmu.com terlihat lebih profesional dibanding brandmu123gratis.blogspot.com.

4. Menentukan hosting

Hosting adalah tempat semua file website disimpan. Kalau hosting lemot, website jadi susah diakses dan bikin calon pelanggan kabur. Maka, pilih layanan hosting yang cepat, aman, dan punya dukungan teknis yang siap membantu kapan saja.

5. Menyusun konten awal

Sebelum website diluncurkan, siapkan konten dasar. Misalnya: teks profil, foto produk berkualitas, deskripsi layanan, dan kontak yang bisa dihubungi. Website kosong hanya akan menurunkan kepercayaan pengunjung.

6. Menentukan desain dan struktur

Struktur website perlu jelas, mulai dari menu utama, navigasi, hingga tampilan halaman produk. Desain yang rapi dan sederhana akan memudahkan pengunjung menemukan informasi yang mereka cari.

7. Mempersiapkan anggaran

Website bisa dibuat gratis, tapi untuk hasil profesional biasanya butuh biaya domain, hosting, dan mungkin tambahan plugin atau desain premium. Tentukan anggaran dari awal agar tidak kaget di tengah jalan.

Baca Juga: Website Vs Media Sosial: Ketahui Manfaat Website yang Tak Bisa Digantikan

Cara Membuat Website Bisnis Mudah

Setelah persiapan matang, saatnya mulai membangun website bisnis. Tenang, kamu tidak harus jadi ahli IT dulu untuk bisa punya website profesional. Berikut langkah-langkahnya yang bisa kamu ikuti:

1. Pilih platform website

Langkah pertama adalah memilih platform tempat website dibangun. Ada beberapa pilihan yang umum digunakan:

  • WordPress (CMS): Sangat populer, fleksibel, bisa dipakai untuk segala jenis website, mulai dari profil perusahaan sampai e-commerce. Cocok untuk bisnis yang ingin berkembang jangka panjang.
  • Website Builder (misalnya Wix, Squarespace): Praktis dengan sistem draganddrop. Cocok kalau kamu ingin hasil cepat tanpa ribet teknis.
  • E-commerce Platform (misalnya Shopify, WooCommerce): Kalau fokus utama website adalah jualan produk, platform ini punya fitur belanja, keranjang, hingga sistem pembayaran otomatis.

Pilih platform sesuai tujuan bisnis. Kalau masih pemula, WordPress sering jadi pilihan terbaik karena banyak tutorial, plugin, dan komunitas yang siap membantu.

2. Daftarkan nama domain

Domain adalah alamat website-mu di internet, misalnya brandmu.com. Domain inilah yang akan diketik pelanggan saat ingin mengunjungi websitemu.

Tips memilih domain:

  • Singkat dan mudah diingat.
  • Sesuai dengan nama brand.
  • Hindari angka atau tanda hubung yang membingungkan.
  • Gunakan ekstensi populer seperti .com atau .id untuk lebih kredibel.

Domain biasanya bisa didaftarkan langsung lewat penyedia hosting atau registrar domain terpercaya.

3. Pilih layanan hosting

Hosting adalah “rumah” tempat menyimpan semua file website seperti teks, gambar, video, dan database. Kualitas hosting sangat berpengaruh pada kecepatan dan keamanan website.

Jenis hosting yang bisa dipilih:

  • Shared Hosting: Murah, cocok untuk website kecil dengan traffic rendah.
  • Cloud Hosting: Lebih cepat, stabil, dan bisa menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan bisnis.
  • VPS/Dedicated Hosting: Cocok untuk website besar dengan traffic tinggi, tapi butuh biaya lebih.

Untuk website bisnis yang ingin tampil profesional sejak awal, Cloud Hosting adalah pilihan paling praktis karena seimbang antara performa dan harga.

4. Lakukan instalasi website

Setelah domain dan hosting siap, langkah berikutnya adalah instalasi website.

  • Jika pakai WordPress, sebagian besar penyedia hosting menyediakan fitur 1-Click Install. Tinggal klik, website langsung jadi.
  • Kalau pakai website builder, kamu hanya perlu login, pilih template, lalu isi kontennya.
  • Untuk platform e-commerce, biasanya sudah ada panduan instalasi yang mudah diikuti.

Hasilnya, kamu sudah punya website dasar yang siap diisi konten.

5. Pilih template atau tema

Tampilan website sangat menentukan kesan pertama pengunjung. Untungnya, hampir semua platform menyediakan ribuan template siap pakai.

Tips memilih template:

  • Sesuaikan dengan jenis bisnis (misalnya template minimalis untuk produk fashion, atau template elegan untuk jasa profesional).
  • Pastikan responsif, artinya enak dilihat baik di komputer maupun smartphone.
  • Jangan terlalu ramai. Desain yang sederhana lebih mudah dipahami pengunjung.

Kalau punya budget lebih, kamu juga bisa membeli template premium untuk hasil lebih eksklusif.

6. Buat dan masukkan konten penting

Website tanpa konten sama saja dengan toko kosong. Maka, isi dulu halaman-halaman dasar yang wajib ada:

  • Home: Halaman utama yang menjelaskan sekilas tentang brand dan produk/jasa yang ditawarkan.
  • About Us: Cerita tentang brand, visi-misi, dan kenapa orang harus percaya padamu.
  • Produk/Layanan: Daftar lengkap produk dengan deskripsi, foto berkualitas, dan harga.
  • Kontak: Informasi cara menghubungi, bisa ditambah form online atau tombol WhatsApp.
  • Blog/Artikel: Opsional, tapi sangat berguna untuk optimasi SEO dan memberi nilai tambah ke pelanggan.

Gunakan foto yang jelas dan teks yang ringkas tapi informatif. Jangan lupa sertakan CTA (call to action), misalnya tombol “Beli Sekarang” atau “Hubungi Kami.”

7. Optimasi SEO (Search Engine Optimization)

Supaya websitemu muncul di Google, lakukan optimasi SEO dasar:

  • Gunakan kata kunci yang relevan di judul, deskripsi, dan konten.
  • Tambahkan meta description di setiap halaman.
  • Gunakan URL yang singkat dan jelas.
  • Pastikan website cepat diakses (hosting yang bagus sangat membantu).
  • Buat blog dengan konten bermanfaat agar traffic meningkat.

SEO memang butuh waktu, tapi hasilnya bisa mendatangkan traffic gratis secara konsisten.

8. Uji coba website

Sebelum resmi diluncurkan, lakukan pengecekan:

  • Apakah semua link berfungsi?
  • Apakah tombol pembelian atau formulir kontak berjalan normal?
  • Bagaimana tampilan website di smartphone dan tablet?
  • Apakah loading websitenya cepat?

Dengan uji coba, kamu bisa memperbaiki bug kecil sebelum pelanggan menemukannya.

9. Publikasikan dan promosikan website

Kalau semua sudah siap, saatnya meluncurkan website ke publik. Setelah itu, promosikan melalui:

  • Media sosial (Instagram, TikTok, Facebook).
  • Iklan berbayar (Google Ads, Meta Ads).
  • Email marketing.
  • Kartu nama atau materi promosi offline (sertakan alamat website).

Semakin banyak orang tahu website-mu, semakin besar peluang mereka jadi pelanggan.

Baca Juga: Bisnis Tak Punya Website? Tenang, ada Payment Link untuk Terima Pembayaran Instan

Saatnya Bangun Website Bisnis Sendiri

Website bisnis bukan hanya sekadar etalase digital, tapi juga fondasi yang bisa menentukan bagaimana brand bertumbuh ke depannya. Dari membangun kepercayaan pelanggan, memperluas jangkauan pasar, hingga meningkatkan penjualan, semua bisa berawal dari website yang solid dan profesional.

Agar website bisa berjalan optimal, pilih infrastruktur yang tepat sejak awal. Pilih Cloud Hosting yang stabil, aman, dan siap menghadapi traffic tinggi dari Biznet Gio Cloud. Hosting jenis ini memang didesain untuk performa terbaik, sehingga website tetap responsif dan selalu online kapan pun diakses.

Jangan lupa juga amankan identitas brand dengan domain murah di Biznet Gio. Kamu bisa daftar atau transfer beragam pilihan ekstensi domain murah kapan saja. Plus, keamanannya terjamin dengan fitur Registrar Lock, sehingga domain tetap terlindungi.

*Artikel ini hasil kerja sama Paper dan BiznetGio

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi