Dengan tahu cara membuat buku besar secara tepat, perusahaan dapat memantau transaksi dan investasi secara teratur, sehingga pengambilan keputusan bisnis pun menjadi lebih akurat. Buku besar juga menjadi dasar utama dalam penyusunan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas.

Namun, masih banyak pelaku usaha, khususnya UMKM, yang belum memahami proses pembuatan buku besar secara sistematis. Makanya, berikut Paper.id paparkan cara dan langkah-langkah membuat buku besar untuk bisnis. Cek selengkapnya di bawah ini!

Manfaat Membuat Buku Besar untuk Bisnis

Sebelum mengetahui cara membuat buku besar, pahami dulu manfaatnya bagi pengelolaan bisnis:

  1. Buku besar mencatat seluruh transaksi perusahaan secara rinci. Dengan begitu, pemilik bisnis bisa mengetahui kondisi keuangan secara real-time.
  2. Data dalam buku besar bisnis digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, neraca, hingga arus kas perusahaan.
  3. Informasi yang tercatat membantu manajemen menyusun anggaran operasional maupun investasi dengan lebih terukur.
  4. Risiko human error seperti salah hitung, pencatatan ganda, atau pengeluaran tak tercatat dapat diminimalisir.

Baca Juga: Contoh Buku Besar dan Cara Membuatnya dengan Mudah

Cara dan Langkah Lengkap Membuat Buku Besar

Merangkum Pijar Belajar dan Quickbooks, berikut adalah tahapan dan cara praktis membuat buku besar untuk keperluan akuntasi bisnis:

1. Menentukan jenis buku besar

Ada dua jenis utama buku besar yang biasa digunakan:

  • Buku Besar Umum: mencatat semua akun seperti kas, piutang, utang, modal, hingga laba/rugi.
  • Buku Besar Pembantu: fokus pada detail akun tertentu seperti piutang pelanggan atau utang supplier.

2. Menyusun daftar akun terkait (Chart of Accounts)

Sebelum mencatat transaksi, buat daftar akun sesuai kebutuhan bisnis, misalnya:

  • Aset: kas, piutang usaha, persediaan
  • Kewajiban: utang usaha, utang bank
  • Modal: modal pemilik dan pendanaan
  • Pendapatan: hasil penjualan produk
  • Beban: listrik, sewa gedung, gaji pegawai

3. Mencatat transaksi ke jurnal umum

Setiap transaksi bisnis pertama-tama harus dicatat di jurnal umum lengkap dengan tanggal, deskripsi, debit, dan kredit. Contoh:

TanggalKeteranganDebitKredit
2 Juni 2025Pembelian Stok Barang DagangRp15.000.000
2 Juni 2025Produksi 100 pcsRp10.000.000

4. Memindahkan data (posting) ke buku besar

Setelah dicatat di jurnal umum, transaksi tersebut dipindahkan ke masing-masing akun di buku besar. Misalnya:

TanggalKeteranganSaldo
2 Juni 2025Akun ModalRp200.000.000
2 Juni 2025Akun Persediaan & AsetRp150.000.000
2 Juni 2025Akun UtangRp30.000.000

5. Menghitung saldo akun

Setelah seluruh transaksi dipindahkan, hitung saldo akhir untuk setiap akun. Caranya:

Saldo = Total Debit – Total Kredit

Contoh:

Akun Utang Bisnis

TanggalKeteranganDebitKreditSaldo
1 Juni 2025Saldo Awal30.000.00030.000.000
20 Juni 2025Pelunasan Utang10.000.00020.000.000

6. Menyusun neraca saldo

Terakhir, cek keseimbangan buku besar dengan membuat neraca saldo. Jika total debit dan kredit seimbang, maka pencatatan sudah benar. Jika tidak, harus dilakukan penelusuran kesalahan. Kamu dapat menyatukan seluruh tabel akun seperti berikut:

TanggalKeteranganDebitKreditSaldo
2 Juni 2025Saldo Modal200.000.000200.000.000
30 Juni 2025Saldo Persediaan & Aset150.000.000350.000.000
30 Juni 2025Pelunasan Utang10.000.000340.000.000
30 Juni 2025Total Produksi100.000.000240.000.000
30 Juni 2025Total Penjualan120.000.000360.000.000
Total Saldo KeseluruhanRp360 juta

Baca Juga: 4 Jenis Buku Besar dan Akun Keuangan Dalam Bisnis

Menyusun buku besar dengan baik merupakan langkah krusial untuk menjaga kesehatan finansial bisnis.

Dengan memahami cara membuat buku besar yang tepat, kamu bisa mengelola keuangan perusahaan secara lebih profesional dan terencana.

Jangan ragu memanfaatkan aplikasi akuntansi digital untuk mempermudah pekerjaan ini.

Contohnya software akuntansi online GRATIS dari Paper.id yang super praktis karena kamu tidak perlu melakukan pencocokan secara manual lagi.

Software akuntansi ini sudah langsung tersambung pada sistem invoice digital milik Paper.id.

Yuk, transformasi pengelolaan finansialmu dengan solusi akuntansi online dari Paper.id!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia