Punya pajak tapi masih bingung soal urusan pajak? Padahal, memahami pajak sangat penting agar bisnis yang sedang kamu jalani tetap aman dan patuh aturan sesuai dengan UU yang berlaku.
Melansir DJP, Pengusaha Kena Pajak atau PKP adalah pebisnis yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai sesuai UU PPN Tahun 1984 dan perubahannya.
Nah, salah satu cara untuk memahami pajak dengan benar adalah melalui pelatihan brevet pajak. Mau tahu apa itu brevet pajak? Untuk itu, Paper.id akan membahas secara lengkap, mulai dari definisi, jenis tingkatan, hingga manfaatnya. Simak di bawah!
Apa Itu Brevet Pajak?
Brevet pajak adalah program pelatihan atau kursus yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang perpajakan, baik dari sisi teori maupun praktik.
Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari berbagai aspek pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, mulai dari jenis-jenis pajak, cara perhitungan, hingga pelaporan pajak yang benar.
Pelatihan dapat dilakukan secara manual atau dilengkapi dengan praktik penggunaan software pajak, tergantung dari lembaga penyelenggaranya.
Baik untuk pemula maupun profesional, brevet pajak bisa menjadi bekal penting dalam mengelola kewajiban pajak secara lebih akurat dan efisien.
Baca Juga: Jenis Pajak Bisnis, Pahami Bedanya agar Tidak Rugi!
Siapa Peserta Kursus Brevet Pajak?
Siapa saja sebenarnya bisa mengikuti kursus brevet pajak, karena materi yang diajarkan mencakup pengetahuan dasar hingga lanjutan yang sebaiknya dipahami oleh semua wajib pajak.
Meski terbuka untuk umum, peserta kursus ini umumnya berasal dari kalangan mahasiswa jurusan perpajakan, para profesional yang bekerja di bidang akuntansi dan keuangan, serta praktisi pajak.
Hal ini karena sertifikat kelulusan dari pelatihan brevet sering kali dijadikan nilai tambah saat melamar pekerjaan di bidang perpajakan atau posisi yang berhubungan dengan keuangan.
Biaya dan Tempat kursus Brevet Pajak
Saat ini, kursus brevet pajak ditawarkan oleh banyak penyelenggara dengan biaya yang beragam. Calon peserta bisa mendaftar dengan mudah, baik melalui situs resmi penyelenggara secara online maupun langsung mendatangi lokasi tempat pelatihan.
Sebagai tambahan informasi, beberapa perguruan tinggi ternama juga membuka kelas brevet yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Contohnya seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Selain itu, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga menyediakan program pelatihan brevet terbuka untuk publik.
Jenis Tingkat Brevet Pajak
Brevet pajak terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu Brevet A, Brevet B, dan Brevet C. Masing-masing tingkat memiliki cakupan materi yang berbeda sesuai dengan level kompleksitas perpajakan yang dibahas. Berikut penjelasannya:
1. Brevet A
Brevet A berfokus pada pembahasan pajak penghasilan untuk orang pribadi.
Peserta akan mempelajari dasar-dasar perpajakan seperti ketentuan umum dan tata cara perpajakan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), bea materai, serta Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi, khususnya PPh Pasal 21.
2. Brevet B
Brevet B mencakup materi perpajakan yang lebih luas, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, khususnya untuk badan atau perusahaan. Peserta akan belajar tentang pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan seperti Pasal 21, 15, 23, 25, 26, dan Pasal 4 ayat 2.
Selain itu, materi lain yang dibahas meliputi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) seperti SPT 1111 dan 1107 PUT, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), akuntansi pajak, pemeriksaan dan penyidikan pajak, hingga pengisian SPT elektronik untuk PPN dan PPh.
Materi dari Brevet A juga termasuk dalam cakupan Brevet B, seperti PBB, BPHTB, dan ketentuan umum perpajakan. Oleh karena itu, banyak lembaga kursus menggabungkan kedua tingkatan ini dalam satu program yang disebut Brevet AB, agar proses belajar lebih terpadu dan efisien.
3. Brevet C
Brevet C adalah tingkat tertinggi dalam pelatihan brevet pajak. Materi yang diajarkan sudah masuk ke level menengah hingga lanjutan, mencakup PPh orang pribadi dan badan, pajak internasional, pajak untuk perbankan internasional, akuntansi pajak lanjutan, hingga perencanaan pajak (tax planning).
Karena lebih kompleks, sebagian besar penyelenggara mensyaratkan peserta telah menyelesaikan Brevet A dan B sebelum mengikuti Brevet C.
Meski begitu, beberapa lembaga membuka peluang bagi peserta dengan latar belakang pendidikan perpajakan yang kuat untuk langsung mengambil Brevet C.
Baca Juga: Akuntansi Pajak: Definisi, Fungsi & Contoh Perhitungannya
Manfaat Mengikuti Kelas Brevet Pajak
Berikut beberapa manfaat jika mengikuti kelas brevet pajak:
1. Meningkatkan pemahaman pajak
Kelas brevet membantu wajib pajak memahami dasar-dasar hingga praktik perpajakan, sehingga mereka dapat menyusun perencanaan pajak secara mandiri dan lebih tepat.
2. Latihan teknis pelaporan pajak
Peserta mendapatkan pelatihan teknis mengenai cara menghitung dan melaporkan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Namun, pemahaman pajak saja tidak cukup tanpa didukung sistem pencatatan yang rapi. Salah satu tantangan terbesar dalam pelaporan pajak adalah memastikan seluruh data transaksi tercatat dengan benar.
Nah, agar pencatatan dan pelaporan jadi lebih mudah, rapi, dan efisien, manfaatkan fitur laporan keuangan dari Paper.id.
Semua data transaksi kamu akan tercatat real-time dan langsung bisa digunakan untuk keperluan perpajakan. Lebih praktis, hemat waktu, dan minim risiko kesalahan!
Yuk, gunakan Paper.id sekarang dan rasakan sendiri manfaatnya!
Baca Juga: Pengertian Pajak Usaha, Definisi dan Ketentuan yang Wajib Kamu Ketahui
3. Persiapan menghadapi USKP
Brevet juga bermanfaat sebagai persiapan bagi peserta yang ingin mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).
4. Bekal menjadi konsultan pajak
Pelatihan ini bisa menjadi modal penting bagi kamu yang ingin menjadi konsultan pajak, baik untuk kebutuhan pribadi maupun klien. Untuk yang sudah berprofesi sebagai konsultan, kelas ini bisa meningkatkan kompetensi dan kualitas layanan mereka.
5. Nilai tambah untuk fresh graduate
Bagi lulusan baru, mengikuti kursus brevet bisa menjadi pengalaman tambahan yang berharga. Sertifikat kelulusan brevet juga bisa menjadi dokumen pendukung saat melamar kerja, terutama di bidang keuangan atau perpajakan.
6. Penunjang karier untuk karyawan pemula
Bagi karyawan tingkat awal, pelatihan brevet memberikan pemahaman pajak yang berguna dalam menjalankan tugas serta mendukung perkembangan karier di perusahaan.
7. Kontrol lebih baik bagi manajer atau supervisor
Untuk karyawan di posisi menengah hingga atas, mengikuti kelas brevet bisa membantu memahami pekerjaan tim pajak dan keuangan, sehingga lebih mudah mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim secara menyeluruh.
Baca Juga: Telat Bayar Pajak? Ini Denda yang Harus Siap Kamu Bayar!
Demikian penjelasan mengenai brevet pajak secara lengkap. Kursus ini menjadi langkah strategis bagi siapa pun yang ingin memahami perpajakan secara mendalam, baik untuk kepentingan pribadi, karier, maupun bisnis.
Tak hanya menambah wawasan, brevet juga memberikan keterampilan teknis yang bisa langsung diterapkan dalam pelaporan pajak yang lebih akurat dan sesuai regulasi.
Namun, dalam praktisnya, pemahaman pajak yang baik perlu didukung dengan sistem operasional yang efisien. Di sinilah Paper.id hadir sebagai solusi praktis.
Selain menyediakan fitur laporan keuangan gratis, sebagai platform invoicing, kamu bisa membuat invoice digital dan bisa langsung menentukan jenis pajak yang dikenakan pada setiap transaksi tanpa harus menghitung manual.
Praktisnya lagi, invoice yang kamu buat bisa langsung digunakan sebagai dokumen pendukung untuk pelaporan pajak ke depannya.
Menarik sekali, bukan? Yuk, gunakan Paper.id dan kelola keuangan dan operasional bisnismu jadi lebih efisien!
- Supply Chain Restaurant: Kunci Operasional Restoran yang Tangguh dan Efisien - Juli 25, 2025
- Itu Apa Trading Forex? Pahami Dasarnya di Sini! - Juli 25, 2025
- Pentingnya Service Excellence bagi Pebisnis di Era Digital - Juli 25, 2025