Dalam menjalankan bisnis, penting untuk tahu kapan usaha mulai balik modal. Titik itulah yang disebut Break Even Point (BEP), saat total pendapatan sama dengan total biaya, alias belum untung tapi juga tidak rugi.
Dengan menghitung BEP, kamu bisa tahu berapa banyak produk yang harus dijual atau omzet minimal yang harus dicapai agar usaha tidak merugi. Hal ini berguna untuk menentukan harga jual, menetapkan target penjualan, dan menyusun strategi bisnis yang lebih tepat sasaran.
Untuk itu, yuk pelajari lebih lanjut tentang apa itu BEP, bagaimana rumusnya, dan manfaatnya bagi bisnis kamu!
Apa Itu BEP?
BEP adalah sebuah titik di mana pendapatan yang didapat sama dengan modal yang dikeluarkan. Jadi tidak ada yang namanya rugi atau untung.
Dalam perhitungan, total keuntungan dan kerugian berada dalam posisi 0 (nol). Artinya, jumlah pendapatan yang didapat sama dengan total biaya yang dikeluarkan.
Hal tersebut dapat terjadi ketika sebuah bisnis atau perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, sehingga pendapatan yang didapat hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Agar perhitungan Break Even Point lebih akurat dan mudah dipantau, kamu bisa manfaatkan fitur Laporan Keuangan dari Paper.id. Lewat fitur ini, kamu bisa melihat posisi keuangan secara real-time, mulai dari biaya operasional, penjualan, hingga proyeksi laba-rugi yang langsung tersedia otomatis.
Yuk, mulai kelola laporan keuangan bisnismu secara lebih rapi dan efisien dengan Paper.id. Gunakan Paper.id sekarang secara GRATIS!
Baca Juga: Laporan Keuangan: Pengertian dan Contoh Lengkap untuk Bisnis!
Manfaat dari BEP
Break Even Point memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui total biaya produksi
Dengan BEP, kamu bisa mengetahui total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Jika kamu menghitung Break Even Point, maka secara otomatis akan menghitung semua biaya produksi dari awal.
2. Sebagai dasar perhitungan laba bisnis
Agar bisa mendapatkan hasil harga jual produk yang menghasilkan laba, maka kamu perlu menghitung BEP ditambah dengan margin profit. Nah, margin tersebut bisa dijadikan sebagai tolak ukur keuntungan atas setiap produk yang telah terjual.
3. Estimasi waktu balik modal
Dengan perhitungan Break Even Point, maka kamu bisa mengestimasi jumlah produk terjual dan bisa memperkirakan waktu penjualan produk itu sendiri.
4. Analisa profitabilitas bisnis
Terakhir, kamu bisa menganalisis bisnis, apakah benar-benar menghasilkan laba atau tidak. Dari perhitungan BEP ini, kamu bisa menentukan profitabilitas suatu bisnis.
Cara Menghitung BEP
Terdapat 3 cara menghitung Break Even Point, yakni berdasarkan satuan unit, mata uang, dan per penjualan. Berikut rumus perhitungan BEP:
- Rumus menghitung BEP dalam satuan unit: BEP = Fixed Cost / (Revenue per unit – Variable cost per unit).
- Rumus menghitung BEP dalam mata uang: BEP = BEP in units x sales price per unit.
- Rumus menghitung BEP per penjualan: BEP = Fixed Cost / (1- (total variable cost / harga total))
Baca Juga: Laporan Keuangan Bulanan: Pengertian & Contoh Lengkapnya
Contoh Perhitungan Break Event Point
Setelah kamu mengetahui rumus menghitung BEP, berikut beberapa contoh cara menghitungnya:
1. Contoh cara menghitung BEP per unit
Pada bulan November 2022, perusahaan PT Sejahtera Abadi telah menghabiskan biaya operasional sebesar Rp100.000.000 untuk memproduksi 10.000 produk.
Sedangkan variable cost per unit yang didapat ialah Rp10.000 dan harga per unit produk sebesar Rp.200.000. Lalu, berapa BEP Per unitnya?
BEP Per Unit
= Rp100.000.000 / (Rp200.000 – 10.000)
= Rp100.000.000 / Rp190.000
= Rp526.31
Jadi BEP Per Unit yang didapat dari PT Sejahtera Abadi adalah Rp526.31.
2. Contoh cara menghitung BEP Per Penjualan
Pada bulan Januari 2023, Pak Dani menghasilkan pendapatan penjualan sebesar Rp10.000.000. Lalu biaya tetap pengeluaran sebesar Rp500.000 dan biaya variable-nya sebesar Rp2.000.000. Berapa BEP Per Penjualan Pak Dani?
BEP Per Penjualan =
= Rp500.000 / (1 – (Rp2.000.000 / Rp10.000.000))
= Rp500.000/ (1 – 0,2)
= Rp500.000 / 0,8
= Rp62.500
Maka BEP Per Penjualan Pak Dani adalah Rp62.500.
3. Contoh cara menghitung BEP Per Biaya
PT Rumah Abadi pada bulan desember 2022 memproduksi 1.000 kabel gulung dengan biaya tetap sebesar Rp25.000.000 dan biaya variable sebesar Rp100.000 per kabel gulung. Lalu berapa BEP Per Biaya yang didapat PT Rumah Abadi?
Total Variable Cost = Rp100.000 x 1.000 unit kabel = Rp100.000.000
BEP Per biaya =
= (Rp25.000.000 + 100.000.000) / 1000 kabel
= Rp125.000.000 / 1000 kabel
= Rp125.000
Maka BEP Per Biaya yang didapatkan oleh PT Rumah Abadi pada bulan Desember 2022 ialah Rp125.000/kabel.
Baca Juga: 5 Aplikasi Laporan Keuangan yang Mudah Digunakan
Demikian penjelasan secara lengkap mengenai Break Even Point. Jadi, bukan sekadar angka, BEP menjadi salah satu indikator paling krusial dalam navigasi bisnis.
Dengan menghitung BEP secara akurat, kamu bisa mengambil keputusan dengan lebih percaya diri, dari menentukan harga jual yang tepat, mengevaluasi efisiensi biaya, hingga memproyeksikan kapan bisnis akan mulai menghasilkan keuntungan.
Namun, perhitungan saja tidak cukup. Kamu juga butuh sistem yang mampu mencatat transaksi dengan rapi dan menyajikan data keuangan secara real-time, seperti Paper.id.
Bukan hanya sebagai platform laporan keuangan, Paper.id juga sebagai solusi lengkap untuk invoicing dan pembayaran antar bisnis.
seluruh alur bisnis dari pencatatan, penagihan pelanggan, hingga pembayaran supplier bisa dilakukan dalam satu aplikasi. Ini artinya, kamu bisa melihat posisi keuangan bisnismu secara utuh—dan tentu saja, menghitung BEP dengan lebih cepat, mudah, dan akurat.
Yuk, saatnya kelola bisnismu lebih efisien dengan Paper.id sekarang!
- Break Even Point (BEP): Pengertian, Rumus, Hingga Manfaatnya - Juni 26, 2025
- Download GRATIS Contoh Template Invoice Kosong untuk Excel dan Word! - Juni 16, 2025
- AP Automation: Pengertian Lengkap, Cara Kerja, dan Manfaatnya - Juni 15, 2025