Dalam ilmu ekonomi, istilah BEP atau singkatan dari Break Even Point sering didengar, khususnya untuk perusahaan atau bisnis. Terkadang BEP sendiri bisa menjadi indikator oleh para investor sebelum mereka menginvestasikan uangnya.

Istilah BEP atau bisa disebut dengan analisis titik impas mudahnya merupakan sebuah titik dimana pendapatan dan modal yang dikeluarkan berada dititik yang sama, sehingga tidak ada untung maupun rugi.

Break even point sangat berbeda dengan istilah balik modal, masih banyak orang yang mengartikan kedua istilah sama.

Di dalam ilmu akuntansi istilah balik modal biasa disebut juga dengan ROI atau singkatan dari Return of Investment.

ROI sendiri merupakan modal yang dikeluarkan saat menjalankan bisnis, dan dari situ sudah mendapatkan profit selama periode waktu tertentu.

Sedang BEP bisa terjadi kala ketika operasional perusahaan memakai biaya tetap dan jumlah penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel itu sendiri.

Nah, berikut merupakan penjelasan seputar BEP, mulai dari arti apa itu BEP, manfaat, cara menghitung, hingga contoh implementasi dari BEP itu sendiri.

Baca Juga: Yakin Bisnis Sudah Untung? Cek Marginmu Di Sini!

Pengertian Break Even Point

Kepanjangan BEP adalah break even point (BEP). BEP merupakan sebuah titik dimana pendapatan yang didapat sama dengan modal yang dikeluarkan. Jadi tidak ada yang namanya rugi atau untung.

Dalam perhitungan, total keuntungan dan kerugian berada dalam posisi 0 (nol). Artinya yang lebih mudah, jumlah pendapatan yang didapat sama dengan total biaya yang dikeluarkan.

Kok bisa? Hal ini dapat terjadi ketika sebuah bisnis atau perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, sehingga pendapatan yang didapat hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel.

Sebagai pebisnis, kamu perlu bisa menghitung dan menganalisis BEP karena beberapa alasan di bawah ini:

Tujuan Analisis BEP

BEP sendiri memiliki sebuah tujuan, dimana bertanggung jawab atas beberapa fungsi dari suatu bisnis atau usaha. Tujuan BEP sebagai berikut:

  • Mengetahui nilai dari BEP, memungkinkan para pengusaha untuk memperkirakan volume kapasitas produksi yang tersisa setelah BEP tercapai.
  • Dengan nilai BEP, maka bisa memungkinkan dalam menentukan langkah selanjutnya yang lebih efisien untuk perusahaan.
  • Dengan nilai BEP, maka pengusaha akan mengetahui perubahan dari nilai keuntungan jika terjadi suatu perubahan harga produk.
  • BEP berfungsi untuk menentukan perubahan laba dari perusahaan, serta menentukan kerugian dari perusahaan.

Manfaat Break Even Point (BEP)

BEP memiliki beberapa manfaat, diantara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui total biaya produksi

Dengan BEP, maka kita bisa mengetahui total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Kalau kalian menghitung BEP, maka secara otomatis akan menghitung semua biaya produksi dari awal.

2. Bisa sebagai dasar perhitungan laba bisnis

Untuk bisa mendapatkan hasil harga jual produk yang menghasilkan laba, maka kalian perlu menghitung BEP ditambah dnenga margin profit. Nah margin profit bisa dijadikan sebagai tolak ukur keuntungan atas setiap produk yang telah terjual.

3. Estimasi waktu balik modal

Dengan perhitungan BEP, maka kalian bisa mengestimasi jumlah produk terjual. Dan bisa memperkirakan waktu penjualan produk itu sendiri.

4. Analisa Profitabilitas Bisnis

Terakhir, kalian bisa menganalisis bisnis, apakah benar-benar menghasilkan laba atau tidak. Dari perhitungan BEP ini, kalian bisa menentukan profitabilitas suatu bisnis.

Baca Juga: Contoh Kasus Permintaan dan Penawaran

Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

Dalam menghitung BEP, terdapat tiga cara bagaimana cara menghitung BEP. Pertama didasarkan kepada unit, dan kedua didasarkan kepada mata uang, terakhir didasarkan kepada per penjualan. Berikut rumus perhitungan dari Break Even Point (BEP)

  • Rumus menghitung BEP dalam satuan unit : BEP = Fixed Cost / (Revenue per unit – Variable cost per unit)
  • Rumus menghitung BEP dalam mata uang : BEP = BEP in units x sales price per unit.
  • Rumus menghitung BEP per penjualan : BEP = Fixed Cost / (1- (total variable cost / harga total))

Contoh Perhitungan Break Event Point (BEP)

Setelah kalian mengetahui rumus dari masing masing Break Even point, berikut beberapa contoh cara menghitung Break Even Point (BEP)

1. Contoh cara menghitung Break Even Point (BEP) Per Unit

Pada bulan November 2022, perusahaan PT Sejahtera Abadi telah menghabiskan biaya operasioanl sebesar Rp100.000.000 untuk bisa memproduksi 10.000 produk.

Sedangkan variable cost per unit yang didapat ialah Rp10.000 dan harga per unit produk sebesar Rp.200.000. Lalu berapa BEP Per unitnya?

BEP Per unit

= Rp100.000.000 / (Rp200.000 – 10.000)

= Rp100.000.000 / Rp190.000

= Rp526.31

Jadi BEP Per unit yang didapat dari PT Sejahtera Abadi adalah Rp526.31

2. Contoh cara menghitung Break Even Point (BEP) Per penjualan

Pada bulan Januari 2023, Pak Dani menghasilkan pendapatan penjualan sebesar Rp10.000.000. Lalu biaya tetap pengeluaran sebesar Rp500.000 dan biaya variable nya sebesar Rp2.000.000. Berapa BEP per penjualan Pak Dani?

BEP Per penjualan =

= Rp500.000/(1(Rp2.000.000/Rp10.000.000))

= Rp500.000/ (1 – 0,2)

= Rp500.000 / 0,8

= Rp62.500

Maka BEP per penjualan Pak dani adalah Rp62.500

3. Contoh cara menghitung Break Even Point (BEP) Per Biaya

PT Rumah abadi pada bulan desember 2022 memproduksi 1.000 kabel gulung dengan biaya tetap sebesar Rp25.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp100.000 per kabel gulung. Lalu berapa BEP per biaya yang didapat PT Rumah Abadi?

Total Variable Cost = Rp100.000 x 1.000 unit kabel = Rp100.000.000

BEP Per biaya =

= (Total Fixed Cost + Total Variable Cost) / Total Unit

= (Rp25.000.000 + 100.000.000) / 1000 kabel

= Rp125.000.000 / 1000 kabel

= Rp125.000

Maka BEP per biaya yang didapatkan oleh PT Rumah Abadi pada bulan Desember 2022 ialah Rp125.000/kabel.

Baca Juga: Berikut Beberapa Tata Cara Mengisi Kwitansi Yang Benar

Break even point merupakan sebuah titik keseimbangan dari hasil total pendapatan yang diterima dengan midal yang dikeluarkan. Dari situ maka tidak terjadi untung maupun rugi.

Tentu menghitung BEP sangatlah penting, hasil dari perhitungan BEP sendiri menentukan harga jual produk sehingga nantinya perusahaan akan memperoleh profit ketika menambahkan nilai BEP dengan margin profit.

Apakah kalian selalu kesusahan dalam mengatur bisnis kalian, khususnya invoice, serta tagihan pembayaran invoice kepada pelanggan?

Nah saat ini kalian bisa menggunakan software aplikasi invoice online dari Paper.id yang memudahkan kalian dalam mengatur segala operasional bisnis yang kalian jalankan.

Dengan Paper.id terdapat beragam fitur didalamnya, seperti rekonsiliasi otomatis, pembayaran digital, hingga pencatatan keuangan otomatis. Tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang dengan klik tombol dibawah ini!

Alfian Dimas