Stiker Iklan di Mobil– Ratusan hingga ribuan kendaraan, baik itu mobil ataupun motor, berlalu lalang setiap harinya di jalanan. Namun, sekitar 3-4 tahun terakhir, keadaan jalanan di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia sedikit berubah dengan lebih menarik. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya iklan yang terpampang.

Uniknya, pemasangan iklan kini tidak hanya terbatas melalui banner atau billboard di papan iklan saja. Namun, media pemasaran itu juga telah merambah langsung di kaca ataupun bagian ‘tubuh’ sebuah kendaraan. Misalnya, stiker iklan di mobil bisa terlihat di bagian kaca ataupun body mereka.

Tak hanya di mobil, motor juga tidak luput dari ‘ekspansi’ besar-besaran iklan. Penggunaan metode ini dianggap mampu untuk meningkatkan brand awareness dan impression dari pelanggan karena bisa terus dilihat di setiap perjalanan. Lantas, apakah hal ini juga menguntungkan bagi pihak pemilik kendaraan?

Pemilik kendaraan tentunya diuntungkan atas keberadaan perusahaan pengiklan. Sebab, mereka bisa mendapatkan uang tambahan yang dihitung sesuai dengan milestone atau jarak yang ditempuh dalam setiap periodenya. Biasanya, semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin besar juga uang yang akan didapatkan.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai bisnis stiker iklan di mobil, apakah kamu tahu awal mula dari berkembangnya layanan jasa ini? Jika ingin tahu lebih lanjut, baca hingga selesai.

Baca Juga: Strategi Pemasaran Efektif: Melihat Costco yang Berjaya Tanpa Promosi Iklan

Sejarah Stiker Iklan di Mobil

Stiker iklan di mobil
Stiker iklan di mobil

Ide bisnis stiker iklan di mobil sudah ada sejak lama. Namun pada tahun 2015, Wrapify membuktikan jika mereka bisa sukses dengan model  bisnis tersebut. Berdasarkan catatan dari techcrunch.com, mereka berhasil mencatatkan penggunaan iklan di mobil hingga mencapai 10 ribu kendaraan di seluruh Amerika Serikat hanya dalam 6 bulan.

Salah satu fitur yang diberikan oleh Wrapify dikenal sebagai swarm. Dalam fitur tersebut, Wrapify menghubungkan pengiklan kepada para pemilik kendaraan dimana iklan mereka ditempatkan. Hal itu dilakukan agar pihak pengiklan bisa memberikan bonus kendaraan dengan syarat tertentu.

Hingga kini, Wrapify berhasil merajai pemasangan stiker iklan di kendaraan. Pada tahun 2017 lalu, mereka mendapatkan biaya pendanaan besar mencapai 3 juta dollar. Karena hal tersebut, mereka bahkan melakukan ekspansi ke beberapa negara lain. Di Indonesia, model bisnis serupa kemudian ikut berkembang sangat pesat.

Jika diperkirakan, tahun 2016 menjadi tahun dimana berkembangnya model bisnis ini meningkat pesat. Bahkan, beberapa dari mereka masih bertahan hingga saat ini dan mengklaim telah meluaskan sayap bisnis. Maksudnya, keberadan mereka tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di kota besar lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Melihat Strategi Iklan Tokopedia yang Berbeda dari Marketplace Lainnya

Terinsipirasi dari Kemacetan Jalan

Template Surat Jalan

Ubiklan, salah satu penyedia jasa stiker iklan di Indonesia mengaku jika mereka terinspirasi dari kemacetan jalan. Dilansir dari tirto.id, potensi kemacetan yang ada di Jakarta membuat orang-orang semakin lama berada di jalan. Alhasil, mereka akan memperhatikan hal-hal yang berada di sekitarnya.

Berawal dari hal tersebut, Glorio Yulianto dan Kalvin Handoko akhirnya merilis Ubiklan pada tahun 2016. Uniknya, tarif-tarif yang ditawarkan oleh Ubiklan cukup bervariatif mulai dari 1 juta hingga 3,5 juta rupiah tergantung dengan besar dan jumlah iklannya. Dengan strategi itu, mereka mampu menggaet banyak klien untuk diiklankan.

Pada awalnya, target pasar dari Ubiklan hanya kepada komunitas mobil, penyewa jasa rental mobil hingga pengguna ride sharing. Akan tetapi saat ini, semua kalangan bisa menjadi pengiklan dan mendapatkan uang tambahan untuk sekedar mengisi bensin atau memperbaiki kendaraan mereka.

Persaingan Harga Layanan

Sejak tahun 2016, model bisnis iklan luar ruangan ini memang berkembang pesat di Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada kurang lebih 10 perusahaan serupa sehingga persaingan merebut kue bisnis juga semakin sengit. Setiap perusahaan mempunyai cara yang berbeda-beda sehingga terjadi persaingan harga.

Beberapa faktor yang membuat persaingan harga layanan dari stiker iklan pada kendaraan ini adalah:

1. Harga penjualan yang ditetapkan kepada pihak pemilik iklan.
2. Jumlah keuntungan yang akan diberikan kepada pemilik mobil sesuai dengan jarak yang ditempuh.
3. Metode atau cara pelacakan jarak, baik melalui GPS ataupun cara-cara lainnya.

Model bisnis pengiklanan di kendaraan Indonesia juga berbeda dibandingkan luar negeri. Sebab di tanah air, semua pemilik usaha ini juga menerapkan iklan di sepeda motor. Jadi, mereka menggunakan papan iklan yang ditempelkan di setiap jok para pemilik sepeda motor. Para pengojek online biasanya menjadi target pasarnya.

Laporan dari kontan.co.id mengungkapkan jika rata-rata pihak pemilik model bisnis ini mendapatkan uang sekitar 1 juta rupiah dari pemilik iklan. Namun jumlah tersebut semakin meningkat mahal tergantung dari besarnya gambar yang ingin diterapkan, ada yang hanya kaca belakang hingga seluruh body.

Baca Juga: Tempat Iklan Paling Efektif, Lewat Televisi Atau Media Sosial?

Keuntungan Sedikit?

Berbicara tentang kue bisnis dari model bisnis periklanan ini, pastinya akan berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan. Masih berdasarkan laporan yang didapatkan dari kontan.co.id, keuntungan dari stiker iklan ini termasuk kecil. Sebab, sekitar 50% diberikan kepada pihak pemilik kendaraan.

Sedangkan 50% sisanya harus dipotong kembali dengan biaya operasional pembuatan iklan, pemeliharaan hingga pembelian alat pelacak GPS. Bisa dibilang, keuntungannya terbilang kecil apabila dihitung secara satuan. Namun, jika melihat dalam jumlah yang besar, angka yang didapatkan juga bisa berjumlah miliar rupiah setiap bulannya.

“50% penghasilan yang didapatkan dari jasa ini diberikan kepada pemilik kendaraan. Sisanya, masih harus dipotong dengan biaya-biaya perawatan,” kata Andrew Taryono yang merupakan pemilik dari promogo, salah satu start up jasa penyediaan stiker iklan.

Jika menyimpulkan dari pernyataan di atas, pemilik kendaraan memang diuntungkan berdasarkan pendapatan. Namun, apabila menghitung jangka panjang serta kuantitas yang didapatkan, pihak penyedia jasa stiker iklan juga akan mendapatkan keuntungan yang besar pula. Walaupun begitu, mereka masih menerima pendanaan dari investor.

Berdasarkan pernyataan dari techinasia.com, Ubiklan menjadi salah satu penyedia jasa yang cukup terkemuka di Indonesia. Pada awal pembuatannya di tahun 2016, mereka mendapatkan penanaman modal tahap awal (seed funding) dengan total mencapai 1,3 miliar rupiah.

Daniel Nugraha