Siapa sangka, hobi traveling bisa membawa seseorang keliling dunia dan sekaligus membuka peluang bisnis? Itulah yang dialami Robert, pendiri Liburankesini, sebuah trip operator yang menjual experience liburan yang tidak biasa, baik dalam maupun ke luar negeri.

Dengan destinasi yang selalu ia coba sendiri sebelum ditawarkan ke publik, Liburankesini sukses mencuri perhatian banyak pelancong. Terbukti, belum genap setahun, akun instagram @liburankesini sudah memiliki jumlah 70 ribuan followers.

Namun, di balik kesuksesan mengurus bisnis trip internasional seperti ke New Zealand, Jepang, dan negara-negara lainnya, Robert memiliki tantangan soal penagihan pembayaran dari kliennya sendiri.

Di tengah tuntutan efisiensi dan banyaknya klien yang ingin memakai jasa Liburankesini, proses penagihan yang manual membuat kerja timnya jadi tidak optimal. Mau tahu bagaimana Robert mengatasi masalah ini? Yuk, simak kisahnya di bawah ini!

Mengenal Liburankesini

Liburankesini adalah trip operator yang berdiri sejak 2024 dan berfokus menyediakan paket perjalanan, baik dalam negeri maupun ke luar negeri. Targetnya adalah individu, atau biasa disebut retail dan perusahaan atau corporate.

Semua destinasi yang ditawarkan sudah dirasakan atau disurvei langsung oleh pendirinya, Robert. Ia memastikan hanya tempat yang sudah ia coba sendiri dan layak secara kualitas yang dijual kepada klien. 

Liburankesini melayani dua segmen pasar:

  • Corporate trip: Menyediakan paket perjalanan untuk kebutuhan perusahaan, termasuk company outing dan trip insentif, dengan sistem end-to-end seperti Event Organizer.
  • Open trip retail: Menyasar individu, solo traveler, pasangan, atau keluarga kecil yang ingin ikut dalam grup perjalanan ke dalam atau luar negeri, tanpa perlu repot mengurus sendiri.

Dalam enam bulan pertama operasional, destinasi populer mereka meliputi New Zealand, Jepang, dan Korea Selatan. Mayoritas marketing dilakukan melalui platform online dan media sosial seperti Instagram dan Tiktok.

Meski baru berjalan kurang dari setahun, bisnis ini berkembang pesat. Namun, pertumbuhan cepat tersebut juga membawa tantangan baru, terutama dalam hal pengelolaan pembayaran dan penagihan ke klien.

Baca Juga: Di Balik Budidaya Anggrek Impor Berkualitas: Strategi Efisiensi Transaksi Internasional Angsana Prima

Sebelum Pakai Paper.id, Penagihan Terasa Rumit Karena Serba Manual

Seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi dari berbagai jenis klien, baik corporate maupun retail, tim Liburankesini mulai kewalahan mengelola penagihan. Proses pembayaran yang seharusnya sederhana justru memakan banyak waktu dan tenaga.

“Sebelum pakai Paper.id, semuanya serba manual,” jelas Robert.

Setiap invoice dibuat satu per satu menggunakan PowerPoint atau Canva, kemudian dicatat secara manual di Spreadsheet. Setelah itu, invoice dikirimkan secara personal melalui WhatsApp atau Email ke masing-masing klien. Saat pembayaran masuk, pengecekan juga dilakukan manual dengan mencocokkan mutasi rekening dan data di Spreadsheet.

Semua proses ini ditangani oleh satu orang di divisi finance. Akibatnya, banyak waktu habis hanya untuk aktivitas administratif seperti mengecek pembayaran, menyesuaikan jadwal jatuh tempo, dan memastikan invoice sudah dibayar. 

Masalah lainnya, banyak klien khusus untuk retail yang ingin membayar menggunakan kartu kredit, namun pihak pembayaran Liburankesini saat itu hanya mendukung transfer bank.

“Banyak banget yang tanya, bisa bayar pakai kartu kredit gak? Sayangnya waktu itu belum bisa.” ujar Robert.

Selain itu, alur internal penagihan juga belum efisien. Setelah invoice dibuat dan dikirim oleh tim finance, proses penagihan aktif dilakukan oleh Tour Consultant yang sebenarnya bertugas menangani klien dari sisi perjalanan. 

Tour consultant jadi harus ikut nagih, padahal tugas utamanya bukan itu. Akhirnya kerjaan jadi double dan sering missed,” tambahnya.

Kondisi ini menunjukkan perlunya sistem penagihan yang lebih efisien, terintegrasi, dan mendukung berbagai metode pembayaran, terutama kartu kredit untuk mendukung skala bisnis yang semakin besar.

Baca Juga: Bayar Supplier Jadi Untung: Cerita Ree Derma Ubah Beban Jadi Peluang

Paper.id Membantu Penagihan Klien Jadi Lebih Praktis

sebelum dan setelah pakai paper.id

Solusi datang secara tidak terduga. Salah satu peserta trip Liburankesini merekomendasikan Paper.id kepada Robert di tengah sesi perjalanan. Saat itu, Robert memang sedang aktif mencari cara agar sistem penagihannya lebih efisien dan profesional.

Momentum-nya pas banget, gue lagi cari solusi,” ujarnya.

Setelah dijelaskan tentang fitur PaperPay In, Robert langsung tertarik. Paper.id menawarkan solusi yang langsung menyentuh titik masalah yang dihadapi Liburankesini.

1. Buat invoice jadi mudah

Sebelumnya, setiap invoice harus dibuat manual satu per satu, menggunakan PowerPoint atau Canva. Robert dan tim harus menyusun desain, isi, dan jumlah tagihan secara manual. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tapi juga rentan kesalahan input.

Dengan Paper.id, invoice bisa langsung dibuat otomatis berdasarkan data transaksi. Tidak perlu desain ulang atau salin tempel antar file. Semua item sudah terstruktur, lengkap dengan termin pembayaran kalau dibutuhkan.

2. Kirim invoice secara instan

Dulu, setelah invoice dibuat, tim harus mengirimkannya manual satu per satu lewat email atau WhatsApp. Kadang, ada yang kelupaan, atau terlambat dikirim. Akibatnya, pembayaran dari customer juga ikut tertunda.

Dengan Paper.id, kirim invoice bisa lewat sistem hanya dengan satu klik. Pelanggan otomatis menerima invoice via email atau WhatsApp sesuai kontak yang sudah didaftarkan.

3. Mendukung banyak metode pembayaran, termasuk kartu kredit

Ini adalah salah satu alasan utama Liburankesini akhirnya memakai Paper.id. Sebagian besar klien mereka, terutama untuk retail meminta opsi pembayaran via kartu kredit, baik untuk alasan praktis maupun karena mereka pengguna aktif layanan miles & reward.

Sebelumnya, pembayaran hanya bisa dilakukan lewat transfer bank biasa. Ketika ada klien yang ingin menggunakan kartu kredit, tim hanya bisa bilang “belum bisa“.

Dengan PaperPay In dari Paper.id, kini Liburankesini bisa menyediakan opsi pembayaran lengkap, mulai dari transfer bank, kartu kredit, kode QR, e-wallet, marketplace, hingga cicilan.

4. Monitoring transaksi real-time

Salah satu pekerjaan yang paling menguras waktu sebelumnya adalah mencocokkan mutasi rekening secara manual. Tim harus buka-buka rekening bank, lalu cocokkan pembayaran dengan invoice yang dibuat di spreadsheet.

Dengan Paper.id, status pembayaran langsung ter-update di dashboard secara real-time. Siapa yang sudah bayar, siapa yang belum, dan mana yang jatuh tempo, semuanya bisa dipantau hanya dari satu layar.

Baca Juga: Dari Toko Gorden ke Proyek Skala Nasional, Ini Rahasia PT Bintang Timur Internasional Bisa Tumbuh Konsisten!

Demikianlah perjalanan bagaimana Robert mengatasi masalah penagihannya dengan klien pakai Paper.id. 

Robert dan Liburankesini sudah membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat dan teknologi yang mendukung, hobi bisa jadi bisnis, dan bisnis bisa lebih efisien.

Dari trip eksklusif ke luar negeri hingga solusi pembayaran yang smart, Liburankesini dan Paper.id menjadi kombinasi yang membuat perjalanan bisnis (dan liburan) jadi lebih ringan.

Yuk, ikuti jejak sukses Liburankesini, mengelola bisnis dengan efisien dan praktis dengan gunakan Paper.id sekarang!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi