Bagi sebagian besar bisnis, pertumbuhan adalah hal yang diidamkan. Tapi bagi Ria Alexandra Putri, CEO dan founder PT Ree Berkarya Natural, pertumbuhan juga berarti tantangan operasional yang makin kompleks. 

Sejak berdiri pada 2018, perusahaan yang membawahi brand Ree Derma ini telah menjadi pemain aktif di industri manufacturing dan maklon personal care, dengan jangkauan distribusi ke berbagai negara dan kolaborasi dengan banyak brand lokal.

Namun di balik lini produk yang terus berkembang, ada beban besar di balik layar: mengelola lebih dari 200 supplier aktif setiap bulan, dengan total transaksi yang bisa mencapai ribuan invoice.

Semua itu, awalnya, dikelola secara manual, mulai dari input data di Excel, approval berlapis, hingga transfer bank yang memakan waktu dan tenaga.

“Tracking cash flow itu sangat sulit. Admin kami harus input dan rekonsiliasi satu per satu. Kalau ada error, ya harus dicek lagi dari awal,” ujar Ria.

Proses ini tidak hanya menyita waktu, tapi juga menghambat efisiensi tim finance. Dengan banyaknya transaksi dan keterbatasan sistem, risiko human error tinggi, visibilitas keuangan minim, dan proses approval pun jadi bottleneck tersendiri.

Baca Juga: Dari Toko Gorden ke Proyek Skala Nasional, Ini Rahasia PT Bintang Timur Internasional Bisa Tumbuh Konsisten!

Solusi dengan Paper.id: Bayar Pakai Kartu Kredit, Dapat Miles & Cash Flow Tetap Aman

Solusi datang saat Ria mengenal PaperPay Out dari Paper.id, fitur invoicing dan pembayaran bisnis yang memfasilitasi penggunaan kartu kredit tanpa mesin EDC. 

Awalnya terdengar simpel, tapi dampaknya ternyata luar biasa.

Kini Ree Derma bisa membayar supplier tanpa harus mengeluarkan dana langsung, karena semua dibayar dulu dengan kartu kredit. Ini memberi waktu tambahan untuk mengatur cash flow tanpa menunda kewajiban ke vendor.

Tak hanya itu, transaksi yang dilakukan juga memberi benefit tambahan seperti pengumpulan miles yang sebelumnya tidak dimanfaatkan maksimal.

“Biasanya kartu kredit cuma buat keperluan pribadi. Sekarang bisa untuk bisnis dan juga dapat reward seperti miles. Kami juga beberapa kali dapat diskon dari supplier karena bisa bayar lebih cepat,” jelas Ria.

Keamanan dan efisiensi pun meningkat signifikan. Semua transaksi tercatat otomatis di dashboard Paper.id, lengkap dengan history, approval, dan bukti pembayaran digital. Proses verifikasi yang dulunya memakan hari, kini bisa selesai dalam hitungan jam.

Dampak Langsung: Efisiensi Waktu, Biaya, dan Sumber Daya Manusia

Sebelum menggunakan Paper.id, proses mengelola pembayaran supplier bisa memakan waktu beberapa hari kerja sejak invoice diterima hingga pembayaran dilakukan.

Kini, dengan PaperPay Out, proses yang sama bisa diselesaikan dalam hitungan jam.

Lebih menarik lagi, Paper.id memungkinkan Ree Derma mengoptimalkan jumlah SDM yang terlibat dalam proses rekonsiliasi karena sistem telah mengotomatisasi sebagian besar pekerjaan administratif.

“Manual input itu hampir nggak pernah lagi. Approval langsung dari sistem, bukti bayar juga otomatis. Biaya admin kami turun jauh karena prosesnya lebih efisien.”

Efisiensi ini bukan hanya berdampak ke tim finance, tapi juga membuka peluang strategis. Dengan pengelolaan cash flow yang lebih lega, Ria dan tim bisa merancang skema pembayaran yang lebih optimal.

Baca Juga: New Hope Garage: Bengkel Spesialis Mobil Eropa yang Makin Efisien dengan Paper.id

Tentang Pajak dan Kartu Kredit: Kekhawatiran yang Ternyata Bisa Diatur

Satu pertanyaan besar yang sempat menghantui adalah soal penggunaan kartu kredit pribadi untuk keperluan bisnis. Apakah aman? Apakah bisa dicatat sebagai pengeluaran usaha?

Jawabannya: bisa. Setelah berkonsultasi dengan konsultan pajak dan tim Paper.id, Ria menemukan bahwa transaksi yang dilakukan atas nama pribadi tetap bisa dicatat sebagai pengeluaran bisnis melalui sistem reimbursement. Paper.id pun menyimpan seluruh data transaksi dengan rapi, sehingga laporan pajak jadi lebih akurat dan mudah disusun.

Harapan ke Depan: Dari Efisiensi ke Proyeksi Strategis

Ree Derma bukan hanya ingin menjadi efisien. Mereka ingin menjadi strategis.

Dengan Paper.id sebagai mitra keuangan digital, Ria menargetkan manajemen keuangan yang lebih canggih: mulai dari cash flow yang makin stabil, penurunan aging payable, hingga efisiensi SDM berkelanjutan.

Ria juga berharap agar Paper.id bisa menambahkan fitur yang mendukung prioritisasi pembayaran. Dengan begitu, keputusan siapa yang harus dibayar lebih dulu tidak lagi berdasarkan feeling atau urgensi mendadak, melainkan data yang terukur.

“Bayar supplier sekarang bukan beban lagi, tapi peluang. Bisa dapat diskon, efisiensi waktu, bahkan reward points,” pungkasnya.

Kisah Ree Derma adalah contoh nyata bahwa transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tapi juga keberanian mengubah cara lama yang tidak efisien.

Dengan ribuan invoice tiap bulan, PaperPay Out menjadi senjata andalan untuk menjaga keuangan tetap tertata, cepat, aman, dan menguntungkan.

Dan seperti yang dibuktikan Ria: kalau bayar supplier lewat platform seperti Paper.id bisa jadi peluang, kenapa harus tetap manual?

Yuk, pakai Paper.id seperti Ree Derma sekarang! 

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia