Dalam dunia distribusi, tantangan utamanya selalu sama: stok harus jalan, tapi dana terbatas. Nah, di sinilah distributor financing bisa jadi solusi.

Menurut Clifton Private Finance, distributor financing adalah bentuk pembiayaan yang dirancang khusus untuk distributor agar bisa beli produk dari produsen tanpa harus bayar cash di awal. 

Jadi, kamu tetap bisa menjalankan bisnis, ambil stok dalam jumlah besar, dan tetap jaga arus kas tetap sehat.

Untuk distributor skala kecil hingga menengah, memahami distributor financing sangat penting. 

Selain bisa bantu memperluas pasar, pembiayaan ini juga bikin kamu nggak harus selalu bergantung sama modal pribadi atau pinjaman bank yang ribet.

Apa Itu Distributor Financing?

Secara sederhana, distributor financing adalah skema pembiayaan yang memungkinkan distributor untuk beli produk dari supplier, dengan dana dari pihak ketiga (seperti bank atau fintech). Distributor bakal bayar kembali sesuai tenor yang disepakati.

Biasanya ada tiga pihak yang terlibat:

  • Produsen/Supplier: pihak yang punya barang
  • Distributor: pihak pembeli
  • Penyedia pembiayaan: pendana transaksi tersebut

Contohnya, kamu punya bisnis distribusi alat tulis, dan mau ambil stok besar menjelang musim ajaran baru. Tapi, modalnya belum cukup. 

Lewat distributor financing, kamu bisa tetap beli barangnya sekarang, lalu bayar nanti setelah produknya mulai laku dijual.

Baca Juga: Invoice Financing: Definisi, Cara Kerja, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Jenis-Jenis Distributor Financing

Setiap model pembiayaan punya keunggulan dan skenario penggunaan yang beda-beda. Berikut beberapa jenis yang paling umum:

1. Inventory financing

Pembiayaan ini khusus buat beli stok. Biasanya, stok itu sendiri dijadikan jaminan. Cocok buat bisnis yang punya siklus musiman atau high demand di momen tertentu.

2. Accounts receivable financing (Factoring)

Kalau kamu sudah kirim barang tapi belum dibayar pelanggan, invoice-nya bisa kamu “cairkan” lebih dulu lewat factoring.

3. Purchase order financing

Punya pesanan besar tapi modal terbatas? Skema purchase order financing bentu untuk mendapatkan dana beli barang berdasarkan purchase order dari pelanggan.

4. Letter of Credit (L/C) & Trust Receipt (TR)

Jenis distributor financing ini sering dipakai untuk transaksi ekspor-impor. Bank atau lembaga pembiayaan jamin pembayaran ke supplier, kamu tinggal bayar ke pihak tersebut belakangan.

5. Supply Chain Financing (SCF)

Distributor financing juga bagian dari SCF, yaitu kerja sama pembiayaan antar pelaku rantai pasok biar semuanya bisa jalan lebih efisien.

Baca Juga: Supply Chain Financing: Apa Itu, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Keuntungan Distributor Financing untuk Distributor & Supplier

Keuntungan distributor financing untuk distributor:

  • Arus kas tetap aman karena tidak perlu keluar dana besar di awal.
  • Bisa ambil stok lebih banyak dan memanfaatkan diskon volume.
  • Perluas jangkauan produk & pasar.
  • Tidak perlu pinjaman bank yang syaratnya lebih rumit.

Keuntungan distributor financing untuk supplier:

  • Penjualan lebih stabil karena distributor bisa beli lebih banyak.
  • Pembayaran lebih cepat, bahkan bisa ditalangi lebih dulu.
  • Risiko piutang berkurang.
  • Relasi bisnis makin solid karena ada win-win solution.

Risiko Distributor Financing

Tentu saja, dibalik keuntungan-keuntungan yang ada, kamu juga perlu tahu risikonya agar bisa memitigasi hal ini. 

Risiko distributor financing untuk distributor:

  • Ada biaya bunga atau fee tambahan.
  • Kadang tenornya ketat atau prosesnya perlu dokumen lengkap.
  • Kalau tidak dikelola baik, bisa terjebak gagal bayar.

Risiko distributor financing untuk lembaga pembiayaan:

  • Risiko kredit dari distributor yang belum punya track record kuat.
  • Butuh sistem penilaian risiko yang teliti.
  • Terpengaruh kondisi ekonomi atau pasar.

Tips Memilih Skema Distributor Financing yang Pas

Tidak semua model pembiayaan cocok buat bisnismu. Sebelum ambil keputusan, pertimbangkan hal-hal ini:

  • Kebutuhan modal & siklus kas bisnismu
  • Jenis produk & industri bisnismu beroperasi
  • Kesehatan keuangan perusahaanmu
  • Reputasi penyedia pembiayaan
  • Fleksibilitas skema & skalabilitas ke depan

Kalau sudah cocok, biasanya kamu tinggal siapkan dokumen seperti laporan keuangan, purchase order, atau invoice. Lewat platform digital, pengajuannya bisa jauh lebih cepat dan simpel.

Butuh Solusi Distributor Financing yang Fleksibel?

Kamu bisa coba Paper Pioneer Card, kartu kredit virtual dari Paper.id yang bisa kamu pakai buat beli barang ke supplier, memberikanmu akses cepat ke modal besar yang bisa bikin bisnismu melesat!

Proses pengajuan hanya 5 hari kerja, kamu bisa mendapatkan limit awal Rp50 juta dan bebas mengajukan kenaikan limit hingga Rp100 juta.

Yuk, coba Paper.id dan percepat pertumbuhan bisnismu bareng Paper Pioneer Card!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia