Untuk memastikan operasional bisnis berjalan secara optimal dan laporan keuangan (transaksi serta pendapatan) sesuai dengan prediksi, maka audit internal perlu dilakukan pada bisnismu. Tujuan dari proses ini juga memastikan bisnis mengalami perkembangan, efisiensi, produktivitas tinggi, dan tidak menghadapi masalah yang dapat merugikan.

Proses audit internal, sesuai namanya juga dilakukan oleh tim internal perusahaan. Biasanya tim ini diisi oleh tim manajemen, direksi, hingga pegawai yang memegang data penting perusahaan. Meski datang dari internal, proses audit harus tetap dilakukan dengan adil.

Nah, sebelum kamu melakukan audit internal, pahami lebih jauh tentang definisi, tujuan, manfaat, dan tipenya, di bawah ini.

Definisi Audit Internal

Audit internal adalah proses analisis terhadap suatu bisnis yang bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dalam menambah nilai bagi para pemangku kepentingan (direksi dan manajemen) serta meningkatkan operasional. 

Audit ini bisa mencakup peninjauan terhadap proses, prosedur, operasional, kondisi ekonomi saat ini, pengendalian yang telah diterapkan, budaya perusahaan, etika, hingga kualitas produk dan layanan, dikutip dari Acca Global

Audit internal juga dapat digunakan untuk menilai berbagai risiko yang dihadapi dan kelemahan bisnis. Setelah analisis dilakukan, auditor akan memberikan rekomendasi perbaikan dalam laporan auditnya.

Baca Juga: Opini Audit: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh

Tujuan Audit Internal

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan audit internal:

1. Evaluasi independen dan objektif

Audit internal memberikan evaluasi yang tidak bias terhadap operasional organisasi, memastikan bahwa proses tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol keuangan berjalan secara efektif.

2. Meningkatkan efisiensi operasional

Melalui peninjauan sistematis terhadap proses dan prosedur, audit internal mengidentifikasi proses yang tidak efisien dan memberikan rekomendasi perbaikan.

3. Mitigasi risiko dan melindungi aset

Audit internal menilai potensi risiko serta memastikan langkah-langkah pengamanan dan mitigasi risiko telah diterapkan dengan baik.

4. Memastikan kepatuhan hukum

Audit internal memverifikasi bahwa organisasi mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan internal,

5. Membantu proses perencanaan strategis

Audit internal membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.

6. Mendorong akuntabilitas dan transparansi

Audit internal yang dilakukan secara rutin menciptakan budaya akuntabilitas dengan mendorong setiap bagian dan individu bertanggung jawab atas kinerja masing-masing.

Baca Juga: Istilah-Istilah Audit Yang Sering Ditemui Dalam Laporan Keuangan

Manfaat Audit Internal

Berikut adalah beberapa manfaat melakukan audit internal, dilansir dari Audit Board:

  • Mengidentifikasi tahapan yang tidak efisien dalam operasional perusahaan sehingga membantu manajemen menyederhanakan proses dan mengurangi biaya.
  • Memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengalokasikan dana lebih efektif, misalnya untuk riset dan pengembangan, proyek ekspansi, pelunasan utang jangka pendek, atau dana darurat.
  • Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan karena menunjukkan bahwa perusahaan berupaya efisien, tetap kompetitif, dan relevan di pasar.
  • Mendorong kepatuhan karyawan dan manajemen terhadap kebijakan perusahaan. Mengetahui bahwa proses akan diaudit membantu mengurangi tindakan yang melanggar peraturan atau tidak etis.
  • Menjaga integritas dan budaya kerja yang sehat, karena audit internal menjadi pengingat bahwa seluruh proses akan diawasi secara berkala.

Tipe Audit Internal

Melansir Investopedia, berikut adalah beberapa tipe audit internal:

  • Compliance Audit: menilai apakah operasional dan prosedur perusahaan sudah sesuai dengan aturan dan kebijakan internal.
  • Financial Audit: meliputi audit gaji dan manfaat untuk memastikan pembayaran karyawan serta program tunjangan sesuai hukum juga pendanaan yang cukup.
  • Environmental Audit: menilai dampak aktivitas bisnis terhadap lingkungan.
  • Technology/IT Audit: Mengevaluasi infrastruktur IT untuk mengidentifikasi celah keamanan dan praktik terbaik.
  • Operational Audit: meninjau proses bisnis untuk menemukan peluang peningkatan efisiensi.
  • Performance Audit: mengukur apakah kinerja bisnis sesuai dengan target yang ditetapkan manajemen.

Dengan memahami artikel di atas, proses audit internal bisa kamu lakukan berdasarkan tujuan atau informasi apa yang dibutuhkan. Sebelum kamu melakukan audit internal untuk kondisi finansial, pastikan hasil pencatatan keuangan bisnismu sudah akurat dan rapi.

Nah, untuk memastikan akurasi dan kerapian laporan, yuk pakai buat laporan keuangan dengan software akuntansi online GRATIS dari Paper.id. Prosesnya jadi semakin mudah karena praktis dan bisa disambungkan langsung pada sistem invoice digital.

Yuk, transformasi pengelolaan finansialmu dengan solusi akuntansi online dari Paper.id!

Content Writer dengan 4 tahun pengalaman menangani konten beragam topik di berbagai industri baik B2C dan B2B, termasuk bisnis, ekonomi, keuangan, dan sebagainya. Saat ini menulis di Paper.id untuk memperkaya wawasan pemilik bisnis dan memajukan industri B2B seluruh Indonesia.
Nadiyah Rahmalia