Dalam dunia trading forex, keakuratan dalam melakukan entry menjadi salah satu kunci utama untuk meraih profit konsisten. Banyak trader pemula hingga profesional terus mencari strategi terbaik yang bisa meningkatkan peluang keberhasilan mereka. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif adalah Multi-Time Frame Analysis (MTFA).

Untuk itu, berikut ini adalah pembahasan secara lengkap strategi MTFA, manfaatnya, serta cara menerapkannya secara praktis dalam trading forex.

Apa Itu Multi-Time Frame Analysis?

Multi-Time Frame Analysis adalah metode analisis teknikal yang melibatkan pengamatan pada lebih dari satu kerangka waktu (time frame) untuk menentukan arah pasar dan titik entry yang optimal. Strategi ini memungkinkan trader untuk melihat gambaran pasar secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan trading.

Misalnya, seorang trader mungkin menggunakan time frame harian (daily) untuk melihat tren utama, time frame 4 jam (H4) untuk melihat struktur pasar menengah, dan time frame 1 jam (H1) atau 15 menit (M15) untuk entry dan exit.

Baca Juga: Baca Pasar Lebih Tepat dengan Trading Central Alpha Generation

Mengapa Multi-Time Frame Analysis Penting?

Trading hanya berdasarkan satu time frame sering kali membuat trader kehilangan konteks pasar yang lebih besar. Hal ini bisa mengarah pada entry yang salah atau premature, yang meningkatkan risiko kerugian. MTFA membantu:

  • Mengidentifikasi tren utama (major trend)
  • Menemukan konfirmasi entry yang kuat
  • Menghindari sinyal palsu
  • Menentukan area support dan resistance yang signifikan

Dengan demikian, strategi ini membantu trader untuk menyelaraskan antara tren besar dan pergerakan harga jangka pendek.

Prinsip Dasar dalam Multi-Time Frame Analysis

Berikut prinsip-prinsipnya adalah:

1. Pilih tiga time frame

Idealnya, trader menggunakan tiga kerangka waktu yang berbeda, yaitu:

  • Time frame tinggi (macro): Menentukan arah tren utama (contoh: daily atau weekly)
  • Time frame menengah (intermediate): Mengidentifikasi setup dan struktur pasar (contoh: H4)
  • Time frame rendah (entry): Mencari sinyal entry dan exit (contoh: H1 atau M15)

Perbandingan umum antar time frame biasanya 1:4 atau 1:6. Contoh: Jika time frame utama kamu adalah daily, maka time frame menengah bisa H4, dan time frame entry adalah H1 atau M15.

2. Analisis dari time frame tinggi ke rendah

Selalu mulai analisis dari time frame tertinggi untuk mendapatkan gambaran tren jangka panjang. Setelah itu, turun ke time frame menengah untuk melihat struktur pergerakan harga, dan terakhir ke time frame rendah untuk eksekusi.

3. Sinkronisasi arah tren

Entry terbaik terjadi ketika ketiga time frame menunjukkan arah tren yang sama atau mendukung satu sama lain. Misalnya, jika di time frame daily terlihat tren naik, H4 menunjukkan pullback (koreksi), dan H1 memberikan sinyal bullish, maka ini bisa menjadi momen entry yang kuat.

Langkah-Langkah Praktis Menggunakan Multi-Time Frame Analysis

Langkah-langkah praktisnya, antara lain:

Langkah 1: identifikasi tren utama (time frame tinggi)

Gunakan indikator seperti Moving Average, Trendline, atau pola harga (price pattern) untuk mengidentifikasi apakah pasar sedang bullish, bearish, atau sideways. Ini adalah fondasi utama sebelum melakukan entry.

Contoh:

  • MA50 di atas MA200 → tren naik
  • Harga membentuk higher high dan higher low → tren naik

Langkah 2: tunggu koreksi atau setup di time frame menengah

Setelah mengetahui arah tren utama, kamu menunggu koreksi atau pola tertentu yang menunjukkan potensi kelanjutan tren di time frame menengah.

Setup populer:

  • Fibonacci retracement
  • Support/Resistance retest
  • Breakout dan retest
  • Candlestick pattern seperti pin bar atau engulfing

Langkah 3: eksekusi entry di time frame rendah

Masuk ke posisi ketika sinyal entry muncul di time frame rendah, dengan stop loss dan target yang telah ditentukan berdasarkan analisis sebelumnya.

Contoh sinyal entry:

  • Breakout valid dengan volume meningkat
  • Price action (seperti bullish engulfing atau hammer)
  • Divergence pada indikator seperti RSI atau MACD

Langkah 4: manajemen risiko dan exit

Tentukan stop loss berdasarkan struktur harga atau ATR (Average True Range), dan gunakan rasio risk-reward minimal 1:2. Exit bisa dilakukan saat target tercapai atau ketika muncul sinyal pembalikan tren.

Baca Juga: Strategi Trading Akurat dengan Grafik dan Indikator

Contoh Penerapan Strategi MTFA

Bayangkan Anda menganalisis pasangan mata uang EUR/USD:

  • Daily (D1): Menunjukkan tren naik yang jelas.
  • H4: Harga mengalami retracement dan menyentuh area support dari moving average.
  • H1: Muncul candlestick bullish engulfing dan volume meningkat.

Dalam kondisi ini, entry buy di H1 dengan stop loss di bawah support H4 dan target di resistance daily sangat ideal.

Kelebihan Strategi Multi-Time Frame Analysis

Kelebihan strategi Multi-Time Frame Analysis:

1. Meningkatkan probabilitas entry

Dengan menyelaraskan analisis antar time frame, peluang entry menjadi lebih kuat dan valid.

2. Mengurangi risiko

Trader tidak mudah terjebak oleh sinyal palsu karena ada konfirmasi dari berbagai sudut pandang.

3. Membantu psikologi trading

Ketika analisis sudah sistematis dan berdasarkan data dari beberapa time frame, kepercayaan diri trader meningkat dan keputusan menjadi lebih rasional.

Kekurangan dan Tantangan MTFA

Kekurangan dan tantangan MTFA, antara lain:

1. Memerlukan disiplin dan kesabaran

Trader harus meluangkan waktu untuk menganalisis beberapa time frame, yang bisa jadi memakan waktu lebih lama.

2. Over-analysis (analysis paralysis)

Terlalu banyak melihat time frame bisa membingungkan. Solusinya adalah membuat aturan yang jelas kapan harus entry.

3. Tidak cocok untuk scalping ekstrem

Bagi trader ultra shortterm atau scalper ekstrem, MTFA bisa terasa terlalu lambat atau kurang fleksibel.

Baca Juga: 5 Tips Trading Pemula untuk Literasi Keuangan 

Multi-Time Frame Analysis merupakan strategi yang powerful untuk meningkatkan akurasi entry dalam trading forex. Dengan menyelaraskan analisis dari time frame tinggi, menengah, hingga rendah, trader bisa mendapatkan gambaran pasar yang utuh, menghindari sinyal palsu, dan mengeksekusi entry dengan lebih percaya diri.

Namun, seperti strategi lainnya, MTFA membutuhkan disiplin, latihan, dan evaluasi berkelanjutan. Ingin belajar lebih banyak strategi trading forex? Download eBook-nya dan buka akun demo TPFX GRATIS!

ebook tpfx

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan TPFX

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi