Paper.id Blog – Industri ritel selalu mengalami perubahan seiring dengan kemajuan dalam komunikasi dan konektivitas global yang terus berkembang.

Disisi lain hal tersebut juga membawa dampak negatif seperti halnya penipuan ritel yang sedang meningkat. Dalam industri seperti ritel, manajer risiko memiliki kompleksitas risiko tambahan yang terkait dengan konsumen.

Oleh karena itu tanpa sistem manajemen risiko yang tepat, hal ini sama saja seperti membiarkan para penipu bebas beraksi mengambil keuntungan dari bisnis Anda. Untuk mengurangi risiko di ritel secara efektif, seseorang harus bertanggung jawab.

Ini adalah gagasan sederhana, tetapi salah satu yang sering diabaikan. Hal ini dikarenakan penipuan dapat terjadi dimana saja dan pada siapa saja.

Baca Juga: Cara Memperlancar Arus Kas Bisnis Dengan Kartu Kredit

Pentingnya Manajemen Risiko Bagi Retailer

Manajemen risiko adalah proses penting guna memberdayakan bisnis dengan alat yang diperlukan sehingga dapat mengidentifikasi dan menangani potensi risiko secara tepat.

Setelah risiko diidentifikasi, maka mudah untuk menguranginya. Selain itu, manajemen risiko menyediakan bisnis dengan dasar di mana ia dapat melakukan pengambilan keputusan yang baik.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa manajemen resiko adalah merupakan cara paling efektif untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang mungkin datang ketika sebuah bisnis mengevaluasi rencananya untuk menangani suatu potensi ancaman.

Selain itu yang paling penting yaitu bisnis akan memiliki informasi yang diperlukan untuk dapat mereka gunakan dalam membuat keputusan yang tepat dan memastikan bahwa bisnis tetap berjalan dan menguntungkan.

Dan perlu diketahui pula bahwa, manajemen risiko progresif akan memastikan risiko dengan prioritas tinggilah yang akan lebih ditangani secepat mungkin. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa memiliki bisnis berarti memiliki risiko yang melekat, seperti halnya dalam mengoperasikan toko ritel.

Pencurian barang fisik

Namun tidak perlu khawatir, dengan strategi manajemen risiko ritel, Anda dapat menghindari risiko ancaman sebelum terjadi. Berikut merupakan  tips manajemen risiko ritel yang perlu Anda ketahui untuk bisnis ritel Anda:

Penipu, pencuri atau penjahat lainnya tetap menjadi masalah utama bagi operator toko ritel tradisional. Salah satu cara pengecer dapat menggagalkan pencuri adalah dengan memasang sistem keamanan fisik, yang dapat mencakup peralatan pemantauan video, tag dan label produk berbasis sensor, kotak pajangan yang terkunci untuk barang-barang yang dapat dengan mudah dicuri, dan peringatan yang berbunyi seperti alarm saat pelanggan masuk atau keluar dari toko.

Selain itu Melatih karyawan untuk mendeteksi penjahat juga bisa menjadi strategi manajemen risiko ritel yang efektif.

Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis Franchise Makanan? Pelajari Dulu Ilmunya Disini

Pelanggaran data dan pencurian digital

Karena semakin banyak orang berbelanja online, maka semakin marak pula kejahatan e-commerce yang meningkat. Penjahat digital dapat menargetkan pengecer online dalam beberapa cara seperti penipuan phishing yang canggih yang mungkin meyakinkan karyawan atau pelanggan yang tidak menaruh curiga untuk menyerahkan informasi kartu kredit mereka.

Serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi dapat melumpuhkan server bisnis Anda, mencegah pelanggan membeli barang. Penjahat dunia maya juga dapat menargetkan pengecer fisik dengan meretas sistem point of sale (PoS) fisik.

Dalam hal ini bisnis ecommerce dan toko tradisional dapat mengelola risiko ritel dan mencegah pelanggaran data dengan mengganti peralatan PoS yang sudah ketinggalan zaman dan mempekerjakan spesialis keamanan siber untuk mengaudit sistem dan perangkat lunak mereka. Selain itu asuransi kewajiban siber melindungi bisnis ritel Anda dan menanggung kerugian jika terjadi pelanggaran data.

Kerusakan inventaris

Bencana alam dan peristiwa cuaca buruk juga dapat mempengaruhi toko fisik dan bisnis ecommerce yang menyimpan barang di gudang.

Bencana alam tidak hanya merusak struktur fisik, tetapi juga sering menyebabkan pemadaman listrik, yang mengakibatkan kerugian produk bagi toko kelontong atau gerai ritel lain yang menjual barang-barang yang mudah rusak.

Oleh karena itu sebaiknya strategi manajemen risiko ritel harus melibatkan pembelian asuransi properti komersial dan menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Karena polis asuransi ritel umum biasanya juga dapat mencakup kerusakan inventaris.