Data keuangan menjadi salah satu elemen penting dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan laporan keuangan yang tersusun secara sistematis, pelaku usaha mampu menganalisa keuangan usahanya dan mengambil langkah konkrit untuk kemajuan usahanya.

Namun, masih banyak UMKM yang tidak dapat membuat laporan keuangan dengan baik karena berbagai macam alasan, salah satunya data keuangan yang berantakan. Jika tidak diatasi segera, hal ini dapat memberikan dampak buruk.

Untuk mengatasinya, kamu bisa memulainya dengan merapikan data keuangan yang kamu miliki. Berikut tips-tips penting yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya.

Baca juga: 4 cara menjadi dropshipper yang sukses kurang dari 1 tahun

nota pembelian
Data keuangan yang tersusun rapi membantu penyusunan laporan keuangan dengan baik.

Lakukan pemeriksaan dan pencatatan pada setiap transaksi keuangan

Dalam sebuah perusahaan, ada banyak transaksi yang terjadi. Transaksi tersebut bisa berjumlah, puluhan, ratusan, hingga ribuan. Kamu harus mencatat segala transaksi yang terjadi dalam buku laporan transaksi.

Laporan ini berguna untuk membantu kamu dalam membuat laporan keuangan di kemudian hari. Selain itu, proses pengecekan akan menjadi jauh lebih mudah, karena ada laporan transaksi yang berisi segala transaksi yang ada.

Pastikan agar setiap bukti keuangan yang ada disertakan disana agar memperkuat status transaksi yang ada, mengingat bukti keuangan menjadi faktor penting untuk menilai transaksi tersebut bersifat sah atau tidak.

Pisahkan setiap data keuangan yang ada

Setiap transaksi melibatkan berbagai macam data keuangan. Karena itu, pisahkan data sesuai golongannya masing-masing. Sebagai contoh, kamu bisa memisahkan data transaksi pembelian beserta bukti pembelian dan data transaksinya.

Lakukan ini secara berkala agar kamu bisa melihat pembagian data transaksi yang ada dengan mudah. Dengan begitu, kamu bisa menyusun laporan keuangan dengan lebih mudah berkat penggolongan data yang sudah terjadi secara rapi.

Selain itu, ada transaksi keuangan harian dan bulanan. Transaksi harian adalah proses transaksi pembelian atau penjualan yang terjadi per hari sedangkan transaksi bulanan adalah setiap transaksi yang terjadi dalam sebulan. Bagilah laporan tersebut sesuai waktu pengerjaannya agar kamu bisa lebih mudah dalam mencari data sesuai dengan tipe waktu pengerjaan.

Baca juga: 4 hal dari bisnis dropship yang jarang kamu perhatikanĀ 

Back up laporan

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, buatlah back up data keuangan. Seringkali, kesalahan yang terjadi adalah tidak melakukan back-up yang menimbulkan masalah. Dengan hal ini, kamu akan jauh lebih mudah mengatasi masalah jika ada bukti atau data keuangan yang hilang.

Ada 2 cara untuk melakukan hal ini. Pertama, kamu bisa menyalin data yang ada kedalam sebuah buku atau bukti fisik. Selain itu, kamu juga bisa menyalinnya kedalam computer dan data yang ada bisa tersimpan dalam computer.

Namun, cara ini tidak lagi berlaku karena, banyak orang lebih memilih untuk menggunakan software akuntansi yang bisa menyimpan data tersebut secara langsung dalam cloud atau sistem penyimpanan digital.

laporan laba rugi perusahaan jasa - core accounting
Back up laporan kamu secara berkala agar dapat menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan.

Cara ini dipandang lebih mudah dan sangat efektif dalam membantu mereka melacak data transaksi keuangan yang telah terjadi. Kamu bisa mencoba Paper.id agar dapat membantu kamu dalam mengecek transaksi keuangan yang terjadi.

Paper.id merupakan software invoicing, akunting dan inventory dengan beragam fitur yang telah terintegrasi secara otomatis. Data transaksi yang telah terjadi akan tersimpan secara otomatis sehingga bisa dilacak dengan mudah setiap waktu.

Selain itu, Paper.id juga dapat membantu kamu dalam mengirim invoice dan mengatur inventory unit usaha kamu. Semuanya dapat kamu atur hanya lewat software ini. Dapatkan software ini secara gratis dengan mengunduhnya lewat link dibawah ini!