Melihat ada sebuah bisnis online yang mampu menjual produk hingga 100 pcs perhari, Rio tertarik untuk mencoba peruntungan sebagai seorang pengusaha. Kemudian, ia mulai melakukan riset mengenai minat dan ketertarikan para pengguna media sosial di Indonesia. Setelah disimpulkan, Rio memilih untuk berjualan kaos polos karena pasar yang ditargetkan cukup luas, mencakup pria dan juga wanita.
Dalam 1 bulan pertama, Rio sangat giat memposting produknya ke media sosial dengan berbagai caption yang menurutnya cukup menjual. Lama-kelamaan, ia merasa usahanya tidak kunjung ada kemajuan, produknya bahkan tidak terjual satupun. Apa yang salah? ia sudah memposting dan juga aktif membalas komentar dari konsumen yang sempat tertarik kepada produknya. Tapi, kenapa produknya tidak ada yang membeli?
Usut punya usut, Rio melupakan satu hal yang penting dalam bisnis online, yakni promosi produk. Setiap pebisnis, terutama yang menggunakan sosial media, harus paham dalam menggunakan strategi pemasaran tersebut. Beberapa taktik promosi di bawah ini bisa digunakan oleh Rio dan juga Anda yang sangat berminat untuk terjun langsung ke dunia usaha.
Taktik Promosi: Copywriting
Promosi tidak harus selalu melakukan potongan harga. Ada banyak angle yang bisa diambil untuk menawarkan produk kepada para konsumen. Salah satu yang paling sering dilakukan adalah copywriting. Copywriting merupakan sebuah seni menjual dengan menggunakan kata-kata. Jual produk Anda dengan cara ‘sehalus’ mungkin sehingga calon konsumen sangat tertarik dan langsung melakukan pembelian.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai copywriting, Anda bisa mendapatkan e-booknya secara gratis dengan cara mengklik tombol di bawah ini. Rasakan mudahnya dalam menjual produk hanya dengan menggunakan kata-kata. Mau mendapatkan lebih banyak pelanggan, bukan?
Baca Juga: Ebook Copywriting Gratis: Menjual 10 Kali Lebih Mahal dengan Tulisan
Limited Edition
Setiap konsumen ingin mendapatkan rasa ‘mewah’ di dalam produk yang ia beli. Oleh karena itu, Anda bisa melakukan taktik promosi dengan menjual produk secara limited edition atau edisi terbatas. Sederhananya, buat sebuah produk dengan batas jumlah tertentu saja. Semakin sedikit produk yang diproduksi, semakin banyak konsumen yang akan mengantri untuk mendapatkan produk yang Anda jual.
Biasanya, strategi pemasaran ini digunakan oleh para pebisnis yang menjual produk fashion. Namun jangan lupa selain membuat produk dengan jumlah yang terbatas, kualitas dari produk yang Anda jual juga harus tetap mumpuni sehingga konsumen tidak ragu untuk membeli lagi.
Bundling Package
Paket bundling merupakan sebuah metode yang mana menjual dua buah atau lebih produk namun dibayarkan menjadi satu paket harga yang lebih murah. Tujuannya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah menghabiskan stok sisa yang tidak laku terjual ataupun memberikan reward kepada konsumen yang sudah loyal membeli produk Anda.
Lantas, bukankah melakukan sistem ini akan menurunkan profit atau keuntungan? Jawabannya tidak. Sebab, biasanya bundling package dilakukan dengan menyatukan dua produk dengan variable harga yang berbeda, satu mahal dan satunya lagi lebih murah. Misalnya, Anda berjualan produk fashion, usahakan melakukan taktik promosi ini dengan menjual antara satu jaket dengan baju ataupun satu celana dengan kaos kaki.
Diskon dengan Maksimum Pembelian
Jika ditanya mengenai promosi yang paling ampuh, semua orang pasti akan setuju untuk menggunakan sistem diskon alias potongan harga ataupun cashback. Taktik ini dilakukan oleh hampir semua produk di lini usaha namun dengan keunikan mereka masing-masing. Jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak pelanggan, pernah mencoba untuk memberikan diskon sebesar 50%?
Bukannya memberikan diskon terlalu besar bisa merugikan bagi pebisnis? Jawabannya iya. Akan tetapi, hal tersebut bisa ‘diakali’ dengan cara memberikan batas maksimum harga pembelian. Tulis saja diskon 50% tapi dengan sebuah tulisan kecil batas maksimum Rp. 20 ribu atau Rp. 30 ribu. Jadi, jika ada seorang pelanggan berbelanja hingga Rp. 1 juta, mereka hanya akan mendapakan potongan 50% seharga batas maksimum.
Taktik seperti ini sudah banyak dilakukan dan terbukti berhasil menarik banyak pelanggan untuk membeli produk Anda. Tertarik untuk mencoba hal yang sama?
Baca Juga: Kenapa Brand Produk Terkenal Memiliki Harga yang Sangat Mahal?
Permainan Harga
Pernahkah Anda datang ke sebuah pusat perbelanjaan dan membeli barang disana? Jika iya, pasti Anda sangat familiar dengan harga yang tidak bulat. Misalnya, toko A menjual sebuah baju seharga Rp. 129.900 dan Toko B menjual celana dengan harga Rp. 219.900. Sadarkah Anda jika harga yang tidak bulat tersebut bisa memberikan efek psikologi yang berbeda kepada setiap konsumennya?
Kenapa banyak brand melakukan hal tersebut? karena mereka sadar jika harga yang bulat tidak terlalu menarik di mata konsumen. Lebih lanjut, pada tahun 1977, bulletin marketing sudah pernah membuat penelitian hal tersebut. Menurut mereka, angka yang tidak bulat termasuk penggunaan kata 9 sangat mempengaruhi sisi psikologis konsumen dan juga harga terlihat lebih murah.
Bandingkan harga Rp. 19.900 dan Rp. 20.000, orang akan lebih memilih yang mana terlebih dahulu?
- Kelebihan dan Kekurangan Virtual Credit Card Dibandingkan Kartu Kredit Fisik - Oktober 3, 2024
- AP Automation Cost dan Dampaknya Dalam Mengurangi Anggaran Bisnis - September 24, 2024
- Cashback s.d Rp250 Ribu Dengan Visa Commercial Card! - September 20, 2024