Bicara soal usaha retail, pelaku bisnis terkadang merasa kesulitan dalam mengatur inventaris. Padahal, manajemen gudang dapat dilakukan secara otomatis dengan penggunaan software inventory. Salah satunya adalah software inventory Paper yang sudah tersedia. Anda dapat mengetahui persediaan barang setiap saat.

Jadi resiko barang yang missed dari pengecekkan dapat diminimalisir. Namun, ancaman bisnis untuk pengusaha retail tentang barang sisa tetap ada. Ide dalam usaha retail memang terlihat simpel. Anda membeli stok barang dari vendor. Anda mengecek seluruh persediaan di software inventory, lalu menjualnya dan mendapat keuntungan.

Apakah usaha Anda akan lancar seperti rencana di atas? Tidak melulu. Bagaimana kalau produk Anda tidak terjual? Apa yang dapat Anda lakukan ketika barang dagangan “betah” di toko Anda? Perlu Anda ketahui, masalah diatas sangat umum dalam usaha retail.

Baca juga : Mengenal WIP, Bagian Proses Produksi dan Inventory Yang Penting Bagi Bisnis

Barang yang tidak laku dapat membuat keuangan perusahaan Anda melemah. Yang pasti, stok barang lama akan menghambat arus kas dan keuntungan per tahun. Belum lagi stok tersebut tidak akan enak dipandang saat di display. Serta, barang yang terlampau banyak akan memakan space gudang.

Pengusaha retail dengan kelebihan inventaris memang mengalami dilema yang cukup berat. Namun, kami disini akan memberikan solusi agar sisa barang berubah menjadi pemasukan.

Kembalikan Ke Supplier

Solusi ini tergantung pada berapa besar toko Anda dan hubungan Anda dengan vendor. Beberapa pengecer bisa bernegosiasi dengan perjanjian jaminan sell-through. Dengan ini, Anda mendapatkan kesempatan untuk mengembalikan barang yang tidak terjual dalam bentuk kredit maupun cash.

Mengambil opsi aman seperti ini sangat berguna ketika Anda mencoba produk baru. Solusi ini merupakan safety net yang amat manjur apabila barang baru gagal terjual. Terlebih lagi, alur barang dalam software inventory akan kembali lancar. Tapi sayangnya, sangat sulit menggunakan solusi pengembalian.

Menjual Barang dengan Diskon

Menggunakan teknik marketing clearance sale adalah solusi yang familiar namun sangat berguna. Atau yang lebih dikenal dengan nama Cuci Gudang. Dalam beberapa kasus, strategi ini dapat mengosongkan stok di list software inventory Paper sangat baik. Tapi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:

  • Clearance sale dapat mengakibatkan display toko Anda menjadi tidak enak dipandang. Ini disebabkan karena stok barang yang tidak laku.
  • Menjual barang diskon dapat mengganggu minat konsumen terhadap produk dengan harga normal.
  • Melakukan clearance sale menimbulkan masalah jika tidak ada pengaturan yang well-maintained. Bagian toko dengan clearance section akan terlihat berantakan. Serta, konsumen akan kehilangan minat berbelanja di toko Anda.

Menjual Produk ke Perusahaan Likuidasi

Opsi ini sangat cocok untuk perusahaan retail besar. Sayangnya, pengecer kecil sering kali tidak memiliki barang yang cukup banyak. Sehingga, mereka tidak dapat memenuhi syarat minimal perusahaan likuidasi. Solusi ini memang tidak sering digunakan dalam pengerjaan hari ke hari. Tapi, penjualan ini dapat digunakan dalam beberapa situasi tertentu. Seperti pindah toko atau toko bangkrut.

Berjualan di Online Marketplace

Software Inventory Paper

Retailer yang sudah banyak mengalami kerugian bisa memindahkan barang dagangannya ke online marketplace. Ruang lingkup penjualan dengan pembeli yang lebih luas adalah tujuannya. Sudah banyak marketplace di Indonesia dengan fitur yang lengkap.

Dimana Anda bisa dengan mudah bertemu dengan calon pembeli. Jadi jangan ragu untuk mencoba peruntungan ini. Kalau masalah menghabiskan barang dagangan, mungkin online marketplace bisa menjadi solusi. Tapi untuk mengatur inventaris, sebaiknya Anda menyerahkan pada software inventory Paper.

Baca juga : Ultimate Guide Inventory Management Khusus Pemula: Alur Proses (Part 5)

Semua transaksi seperti pengeluaran, penjualan, dan pembelian barang dapat terekam secara rinci dengan software inventory Paper. Anda bisa dengan mudah merencanakan, meramalkan sampai menganalisis data stok. Hal ini dapat membantu retailer seperti Anda. Terutama dalam menemukan komposisi dan kuantitas inventaris terbaik pada toko Anda.

Daniel Nugraha