Pada tahun 2020, tren freelance online dikabarkan akan meningkat dengan drastic. Hal ini didasari oleh rasa nyaman yang dialami orang-orang dengan bekerja secara remote atau tidak berdiam didalam kantor. Tren meningkatnya jumlah freelance terlihat dari tahun 2019. Menurut MBO Partners, ada sekitar 15 juta orang yang menjadi pekerja paruh waktu dan satu diantara lima orang yang ada mampu meraup keuntungan hingga 100.000 Dollar AS. Per tahun.

Menurut Forbes, banyak orang akan lebih tertarik terjun ke dunia freelance. Apakah Anda juga tergiur untuk melakukan pekerjaan yang tidak terkekang oleh waktu dan berpeluang untuk mendapatkan penghasilan yang besar? Jika iya, Anda perlu mengetahui apa saja yang biasanya dihadapi oleh para pekerja freelance online lewat 5 masalah dibawah ini.

Permintaan yang tidak jelas

Dalam beberapa kasus, klien kesulitan dalam mengungkapkan apa yang mereka mau. Sehingga, mereka menyerahkan semuanya kepada freelancer untuk memecahkannya. Hal ini dapat memperlambat proses pengerjaan serta memakan biaya yang lebih mahal.

Baca juga: 5 rekomendasi sistem pembayaran online untuk transaksi dengan klien

Karena itu, freelancer bisa lebih aktif dalam menanyakan beberapa pertanyaan yang menanyakan hasil yang diinginkan. Buatlah sebuah kontrak yang berisi tentang ketentuan akan lama pengerjaan dan biaya yang ada. Dengan begitu, klien akan paham dan bisa membuat permintaan yang jelas dan memudahkan pengerjaan.

Komunikasi yang buruk

Komunikasi menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga kelancaran pekerjaan freelancer. Sayangnya, faktor ini juga sering menjadi masalah yang dihadapi akibat komunikasi yang buruk antara klien dengan freelancer.

Untuk itu, freelancer perlu menjalin komunikasi secara teratur berupa pembuatan report akan apa yang sudah diselesaikan serta penjabaran masalah yang bisa terjadi saat pengerjaan sehingga, klien bisa tahu tentang update terbaru dan mengeluarkan keputusan juga terjadi masalah.

Harga yang terlalu murah

Para pelaku usaha berpikir bahwa menggunakan jasa freelancer menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sayangnya, hal ini tidak benar karena, setiap freelancer memiliki price rate sendiri yang disesuaikan.

Baca juga: 8 kesalahan dalam membuat invoice freelance untuk proses pembayaran 

Sebagai seorang freelancer, Anda perlu memasang price rate yang tepat. Selain itu, Anda perlu menyortir klien yang ada dan tidak asal terima. Dengan begitu, tidak ada lagi masalah harga yang terlalu rendah.

Pemasukan yang tidak teratur

Sebagai seorang freelancer, Anda hanya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan orderan. Jika tidak ada orderan, alhasil Anda bisa tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Untuk itu, Anda perlu mengatasi masalah ini dengan manajemen klien dan keuangan yang benar.

Anda bisa mengatur jadwal pekerjaan sebaik mungkin.  Sebagai contoh, Anda bisa menyediakan waktu sekitar 2 minggu untuk pembuatan website dan sudah termasuk revisi. Bukan hanya itu saja, Anda perlu mengatur keuangan Anda agar bisa digunakan sewaktu-waktu saat uang Anda habis.

Pembayaran yang telat

Pembayaran klien terkadang bisa telat dan penyebabnya ada beragam. Biasanya, telat bayar disebabkan oleh jadwal pembukuan yang berbeda-beda. Selain itu, klien cenderung mengutamakan kebutuhan utamanya dibandingkan pembayaran vendor barang atau jasa.

Anda bisa memberikan jangka waktu pembayaran kepada klien Anda seperti 7,14,21, atau 30 hari. Untuk mempermudah Anda dalam menagih, Anda bisa mengandalkan Invoice dari Paper.id. Invoice di Paper mudah dibuat dan bisa dikirim langsung lewat aplikasi messenger seperti Whatsapp, LINE dan BBM. Ada fitur Invoice Reminder yang membantu Anda agar tetap ingat dan bisa menagih pembayaran lewat info yang akan diterima di email.

Anda tidak perlu lagi repot-repot mengingat atau mencatat nama-nama klien dengan informasi pembayarannya karena semuanya sudah ada di Paper.id! Download sekarang maka Anda bisa mendapatkannya secara GRATIS lewat LINK DISINI!

Daniel Nugraha