Setelah Anda keluar dari pekerjaan sehari-hari, Anda tidak akan lagi dikejar oleh deadline tugas atau omelan dari atasan. Kalian bukan hanya terbebas dari hal tersebut tapi juga keseharian di jalan, seperti kemacetan di jalan menuju kantor. Dengan hilangnya kebiasaan lama tersebut, Anda bisa menyesuaikan hidup dengan sesuatu yang baru, yakni terbuka dengan orang sekitar dan bisa menerim masukkan dari orang lain.

Kemungkinan-kemungkinan yang Anda dapatkan dari bersosialisasi dengan orang tersebut akan membuat Anda menjadi lebih peka. Jeli melihat peluang dan bagaimana cara memasukkan ke dalam ide bisnis yang bisa dijalankan. Seperti kata pepatah, “sebaik-baiknya Anda membuat bisnis adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain.”

Dalam sebuah artikel yang dikeluarkan oleh Majalah Time, Warren Buffet (salah satu orang terkaya di dunia) mengatakan jika orang lain akan coba menghentikanmu apabila cara berpikir Anda itu tidak biasa atau out of the box. Pendeknya, mereka ingin membuat Anda terjatuh supaya tidak melakukan hal itu lagi.

2. Cara Berpikir Wirausahawan: Berpikir Visioner

Berpikir Visioner
Berpikir Visioner

“Pola pikir sangat penting apabila seseorang ingin terus bertahan hidup dan terus berjuang untuk mencapai level yang lebih tinggi,” kata Albert Einstein yang dikutip dari The New York Times

Cara berpikir wirausahawan memang sangat berbanding terbalik dengan wirausahawan. Sebab, seorang pengusaha selalu berfokus kepada goal atau tujuan dari bisnis. Bagaimana cara membesarkan bisnis dan juga memperhatikan para karyawannya. Setiap langkah tersebut telah mereka pikirkan jauh sebelum mereka memutuskan untuk berwirausaha. Itulah kenapa berpikir visioner harus dilakukan oleh para pengusaha.

Sebagai seorang wirausahawan, Anda adalah pemimpin dari perusahaan. Semua orang, baik itu pelanggan hingga karyawan, melihat kepada Anda bagaimana cara membawa mereka ke sebuah jalan menuju kesuksesan.

Berpikir visioner bisa diibaratkan sebagai melukis di sebuah kanvas kosong. Anda ingin membuat sebuah lukisan tentang suasana di pedesaan. Sebelum mulai menggambar, Anda sudah merancang di dalam pikiran tentang hal-hal apa saja yang akan dibuat di dalamnya. Semakin banyak aspek yang digambarkan, semakin hidup pula lukisan yang Anda ciptakan.

3. Biarkan Diri Anda Merasakan Beban Berat

Menanggung Beban
Menanggung Beban

Melepaskan diri dari predikat seorang karyawan kantoran menjadi pengusaha sangatlah berat dan menyeramkan. Sebab, jika saat tersebut tiba, kesuksesan ada di pundak Anda, semuanya tergantung bagaimana dengan usaha Anda. Anda tidak bisa lagi bergantung kepada gaji bulanan yang didapatkan dari kantor sebelumnya.

Sebagai seorang karyawan, jika Anda bekerja buruk, Anda masih akan tetap mendapatkan gaji. Hal berbeda akan terjadi apabila Anda memutuskan untuk menjadi pengusaha. Jika Anda gagal, Anda bisa saja kehilangan uang dalam jumlah yang besar. Lebih lanjut, Anda juga membuat banyak orang yang bergantung kepada Anda harus menjadi pengangguran.

4. Siap Kerja Gado-gado

Entrepreneur - Paper.id
Entrepreneur – Paper.id

Di dalam dunia kerja, Anda sudah terbiasa melakukan satu hal saja. Misalnya, Anda merupakan seorang akuntan, Anda pasti akan hanya berkutat pada pekerjaan yang serupa setiap harinya. Berbeda dengan itu, seorang pengusaha harus bisa melakukan semuanya, mulai dari pengelolaan keuangan, absensi kerja para pegawai, memeriksa produk hingga hal detail lainnya.

Seorang pengusaha harus mampu mengerjakan segala hal. Oleh karena itu, ubahlah cara berpikir konvensional Anda ketika ingin memutuskan resign dari pekerjaan. Pengusaha selalu berusaha berdiri tegap dan merancang semuanya bukan hanya bersantai di depan meja sembari menunggu datangnya orderan dari pelanggan.

Dikutip dari forbes, ada beberapa skill dasar yang harus dimiliki oleh para pengusaha, yakni ulet, fokus, pekerja keras dan mau belajar dari masa lalu. Jika beberapa hal itu dapat dikuasai, Anda bisa membangun usaha sendiri.

5. Optimis Terhadap Tujuan

Berpikir Optimis
Berpikir Optimis

Seorang pengusaha harus terus bersikap optimis untuk mendapatkan tujuan dari usahanya. Sebab, Anda harus bisa menjadi contoh yang baik dari para karyawan Anda sendiri. Supaya Anda dapat tetap optimis, buatlah sebuah bisnis yang merupakan minat atau pasion yang Anda sukai.

“Jika Anda tidak menyukai dan mencintai apa yang Anda kerjakan, Anda tidak akan mampu untuk bertahan. Anda pasti akan menyerah. Jadi, Anda harus memikirkan matang-matang sebelum mengambil keputusan dalam berbisnis,” kata Steve Jobs, mantan CEO dari perusahaan teknologi Apple.

Yuk, mulai membangun usaha sejak saat ini. Paper.id siap membantu Anda untuk memudahkan pengiriman tagihan kepada pelanggan.

Daniel Nugraha