Debit adalah salah satu istilah yang belum sepenuhnya dipahami oleh para pemilik usaha kecil dan menengah (UKM). Secara umum, keuangan bisnis kamu terdiri dari dua komponen utama; aset (harta) dan kewajiban (utang). Informasi keduanya akan memberi gambaran terhadap kondisi finansial perusahaan kepada investor atau direksi.
Makanya, tim accounting atau finance perlu memantau dengan cermat setiap akuisisi, utang, akun pengeluaran, belanja modal, dan transaksi lainnya dengan mencatatnya sebagai kredit maupun debit. Dalam neraca, nilai positif untuk aset dan beban dicatat sebagai debit, sementara saldo negatif dicatat sebagai kredit.
Untuk membantu kamu lebih paham soal debit, terutama kaitannya dalam keuangan bisnis, berikut Paper.id sudah siap pemaparan lengkapnya.
Definisi Debit
Debit adalah entri akuntansi yang menghasilkan kenaikan pada aset atau penurunan pada kewajiban di neraca perusahaan. Dalam sistem akuntansi berpasangan (double-entry accounting), setiap pencatatan debit selalu diimbangi oleh pencatatan kredit, dikutip dari Investopedia.
Gambarannya, debit biasa dicatat di sisi kiri buku besar (ledger) dan selalu diimbangi dengan kredit di sisi kanan. Dengan kata lain, pembukuan harus selalu seimbang.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan mengambil pinjaman untuk membeli peralatan, perusahaan tersebut akan mencatat debit pada akun aset tetap (fixed assets) dan kredit pada akun kewajiban (liabilities), tergantung pada jenis pinjamannya.
Singkatan dari debit kadang ditulis sebagai “dr”, yang berasal dari kata debtor atau pihak yang berutang. Nah, berkaitan dengan keuangan bisnis, ada juga istilah debit notes atau nota debit serta dangling debit. Apa itu?
Baca Juga: Nota Debit: Pengertian, Fungsi, Contoh, & Cara Membuatnya
Apa itu debit notes?
Debit note adalah dokumen yang digunakan untuk membuktikan bahwa perusahaan telah membuat pencatatan debit yang sah dalam transaksi B2B (business-to-business).
Misalnya, jika perusahaanmu perlu mengembalikan barang kepada vendor, kamu harus membuat debit note untuk memvalidasi jumlah yang akan diganti atau dikembalikan kepada perusahaan.
Dengan kata lain, nota debit membantu memastikan bahwa pencatatan debit sudah valid dan terdokumentasi dengan baik dalam pembukuan antarperusahaan.
Apa itu dangling debit?
Dangling debit adalah debit yang tidak memiliki pencatatan kredit untuk menyeimbangkannya. Situasi ini biasanya muncul ketika sebuah bisnis membeli goodwill (nilai lebih) saat mengakuisisi perusahaan lain.
Dalam laporan keuangan, dangling debit biasanya dicatat sebagai pengurang terhadap akun ekuitas. Terdengar rumit? Tenang, secara sederhana, dangling debit adalah pencatatan yang “menggantung” dan perlu diatur dengan benar agar pembukuan tetap akurat serta transparan.
Debit vs Kredit
Masih melansir Investopedia, berikut adalah perbedaannya:
- Debit biasanya digunakan untuk mencatat kenaikan aset atau biaya, sedangkan kredit digunakan untuk mencatat kenaikan kewajiban, pendapatan, atau ekuitas.
- Dalam laporan laba rugi, debit mencatat beban (expenses) atau kerugian, sedangkan kredit mencatat pendapatan atau keuntungan.
Contoh Debit dalam Bisnis
Merangkum Square, berikut adalah contoh debit dalam pengelolaan keuangan bisnis:
a. Contoh debit dari penjualan
Kamu menjalankan toko yang menjual sepatu, sandal, dan beragam jenis alas kaki. Dalam satu bulan, tokomu berhasil menjual produk senilai Rp15.000.000, maka akun kas akan bertambah Rp15.000.000. Namun, kamu sekarang juga kehilangan persediaan (stok) kaos senilai Rp15.000.000.
Dengan begitu, catatan debitnya adalah penambahan pada akun kas, sementara akun persediaan (aset) dikredit sebesar Rp15.000.000 untuk mencatat pengurangan stok.
b. Contoh debit dari pinjaman
Bisnismu membeli peralatan baru untuk operasional dengan pinjaman, maka kamu akan mencatat debit pada fixed asset untuk melaporkan peralatan baru tersebut, dan mencatat kredit pada akun kewajiban untuk menandai utang.
Baca Juga: Mengenal Debit Kredit dalam Akuntansi hingga Contohnya
Sekarang kamu sudah paham, debit adalah salah satu komponen penting dalam pencatatan akuntansi. Dengan memahami cara kerja debit dan kredit, kamu bisa memantau keuangan bisnis dengan lebih akurat, mulai dari aset, utang, hingga pengeluaran sehari-hari.
Supaya makin mudah, yuk catat semua laporan keuangan bisnismu pakai software akuntansi online GRATIS dari Paper.id. Aplikasinya praktis, mudah digunakan, bahkan kalau kamu bukan akuntan profesional.
Saatnya transformasi pengelolaan finansialmu bersama Paper.id!