Komunitas menjadi wadah bagi sejumlah orang untuk berkumpul berdasarkan kesukaan yang sama. Ada yang suka musik, makanan, dan juga buku. Yang terakhir, ada beragam komunitas buku yang terbentuk berkat kegemaran orang-orang akan sebuah genre buku atau rilisan buku yang terkenal.

Salah satu komunitas yang masuk dalam sorotan Paper.id kali ini adalah Hebat Bookstore. Berawal dari sebuah komunitas, Hebat Bookstore akhirnya resmi menjadi sebuah penerbit buku yang menerbitkan buku dari kalangan mereka.

Tergolong Indie, Hebat Bookstore sudah berkembang cukup besar dan memiliki banyak anggota yang berdomisili di berbagai daerah di Indonesia. Kali ini, tim Paper.id berkesempatan untuk mengobrol dengan Ibu Siwi Ariani mengenai kisah Hebat Bookstore.

Hebat Bookstore: Penerbit Buku Untuk Kalangan Komunitas

Ibu Siwi menceritakan mengenai awal terbentuknya Hebat Bookstore yang terbentuk pada awal Desember di tahun 2018. Saat itu, Hebat Bookstore merupakan sebuah usaha yang diatur oleh komunitas Jogja Hebat Community. Komunitas ini beranggotakan guru-guru dan terbentuk setelah salah satu buku dari anggotanya berhasil diterbitkan.

Baca juga: Penerbit Yedija Nusantara, Penerbit Indie asal Jogja Yang Terpercaya!

Berbasis komunitas, Hebat Bookstore hanya menerbitkan buku yang dibuat oleh anggota dari komunitas tersebut. Kini, anggotanya telah berjumlah 7000 dan telah tersebar di beberapa kota di Indonesia dan ada 400 anggota yang berdomisili di Jogja.

Acara kumpul bersama antar sesama anggota komunitas Hebat Bookstore

Untuk saat ini, genre parenting menjadi genre yang banyak diterbitkan. Namun, Ibu Siwi mengatakan kalau tidak menutup kemungkinan jika pihak penerbit akan menerbitkan buku dengan genre yang berbeda agar bervariatif.

Cara pengelolaan Hebat Bookstore

Dalam menjalankan usahanya, Ibu Siwi tidak sendiri. Anggota-anggota yang ada dalam komunitas terbagi kedalam beberapa divisi yang dibutuhkan untuk penerbitan seperti kurasi buku, editing buku, hingga distribusi buku.

Hebat Bookstore melakukan proses distribusi dengan cara yang unik. Mereka menyebarkannya lewat grup Whatsapp dari komunitas. Selain itu, mereka juga kerap mengadakan event setiap satu bulan sekali dan 3 bulan sekali untuk promosi buku.

Baca juga: Branding dan Promosi digital melalui Digipal.id

Selain itu, Ibu Siwi juga menggunakan Paper.id untuk urusan pembuatan invoice. Ia mengaku ia menyukai invoice dari Paper.id karena pilihan template desain yang bervariatif serta bisa dikirim lewat Whatsapp, mengingat, ia sering menggunakan Whatsapp baik sebagai media untuk berkomunikasi dengan komunitas maupun promosi buku.

Untuk urusan pembayaran, ia juga mengandalkan PayPer, Digital Payment dari Paper.id. Awalnya, ia sempat membuka 4 rekening bank agar mempermudah pelanggannya dalam pembayaran. Tapi, masalah itu teratasi berkat PayPer yang memiliki channel pembayaran kartu kredit dan VA sehingga, pelanggan bisa memilih channel pembayaran sesuai keinginan.

Kedepannya, Ibu Siwi dan anggota komunitas lainnya mengaku memiliki beberapa rencana seperti mengembangkan komunitas serta menerbitkan buku-buku dari genre yang berbeda. Jika Anda pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku dan membutuhkan platform bisnis untuk invoice dan digital payment, Paper.id adalah solusinya!

Apa yang dirasakan oleh Ibu Siwi bisa Anda rasakan dengan gratis! Gak percaya? Download sekarang untuk membuktikannya DISINI!

Daniel Nugraha