1 minggu setelah Lebaran, banyak pebisnis mengalami banyak masalah seperti penjualan yang menurun. Dilansir dari Katadata, penjualan bisnis di bidang makanan & minuman serta retail mengalami penurunan sebanyak 50% menurut survei yang dilakukan Moka.

Survei tersebut menjelaskan alasan kenapa penjualan menurun adalah, karena orang-orang tidak berbelanja lagi. Tentunya, Lebaran mendorong banyak orang untuk membeli kebutuhan sandang & pangan melalui dana THR (Tunjangan Hari Raya) yang mereka dapatkan.

Selain itu, banyak hal menarik lainnya yang sudah dirangkum oleh tim Paper.id dari beberapa informasi faktual yang ada. Berikut informasi lebih lanjutnya.

Baca juga: Keuntungan menyediakan berbagai metode pembayaran untuk bisnis

Promo pasca Lebaran untuk mengantisipasi penurunan penjualan

Lewat survei Moka lebih lanjut, ada banyak pengusaha di bidang makanan & minuman, retail serta aksesoris melakukan promo untuk mengantisipasi penurunan penjualan. Harapannya, para pelanggan tetap bisa berbelanja, meskipun momen Ramadhan telah lewat.

Cara ini diklaim dapat mengurangi penurunan penjualan hanya sebesar 3,65% saja. Tentunya, penurunan ini tidak terlalu mencekik para pelaku usaha. Momen Ramadhan memang menjadi salah satu momen yang banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk melakukan promosi besar-besaran.

Lewat Ramadhan, ada banyak momen menarik yang mengundang seseorang untuk berbelanja lebih banyak, seperti buka puasa bersama, beli baju baru serta aksesoris baru untuk dirinya atau orang-orang terdekat.

Pasca Lebaran, transaksi juga masih terganggu

Bukan hanya soal penjualan saja yang terganggu, transaksi juga masih terganggu. Hal ini kerap dipengaruhi oleh banyak faktor. Pertama, ada banyak pelaku usaha yang masih berlibur di kampung halaman mereka.

Momen mudik yang terjadi di tahun 2022 ini tentunya membuat banyak orang berusaha untuk pulang ke kampung halaman mereka. Dilansir dari CNBC, Kementerian Perhubungan melihat bahwa ada sekitar 85 juta orang yang mudik melalui banyak jalur, jalur darat, udara dan juga air.

Tentunya, hal ini membuat mereka ingin menuntaskan rasa rindu mereka setelah 2 tahun tidak mudik ke kampung halaman. Dengan begitu, banyak pengusaha yang memperpanjang masa liburan mereka, karena mereka masih ingin berada di kampung.

Baca juga: Customer sering telat bayar tagihan, begini cara mengatasinya

Masalah lain yang juga dihadapi adalah, banyak pengusaha yang menunda transaksi sebelum Lebaran. Mereka lebih memilih untuk melanjutkan transaksi setelah Lebaran berjalan.
Tentunya, banyak pengusaha belum memiliki uang yang cukup untuk membayar stok yang telah mereka beli kepada supplier. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa membayar stok dengan kartu kredit via Paper.id.

Dengan begitu, Anda bisa membayar transaksi dengan kartu kredit tanpa supplier harus menyediakan mesin EDC. Anda bisa mendapatkan tambahan tempo dan menambah jumlah koleksi poin/miles untuk jalan-jalan gratis.

Menguntungkan bukan? Transaksi antar bisnis menjadi lebih menguntungkan. Yuk daftar gratis sekarang dengan klik disini.