Apa itu ekuitas– Apa yang dibutuhkan dalam memulai bisnis? Modal adalah jawabannya. Berapakah jumlah modal yang dibutuhkan? Tergantung dari setiap bisnisnya. Lantas, bagaimana jika seseorang ingin membuat usaha tapi tidak memiliki uang? Cari investor. Namun, memiliki investor (penanam modal) apakah lazim dalam dunia usaha?

Investor dalam sebuah bisnis adalah hal yang biasa dan telah terjadi di segala lini bisnis. Misalnya saja, Gojek tidak akan bisa menjadi sebesar saat ini apabila tidak mendapatkan sokongan dana dari pihak penanam modal tersebut. Dalam sebuah bisnis, modal juga disebut sebagai ekuitas.

Dalam artikel ini, Paper.id akan menjelaskan kepada kamu semua apa itu ekuitas dan bagaimana perannya dalam sebuah bisnis. Selain itu, ekuitas ternyata memiliki 5 jenis elemen yang berbeda-beda. Apa saja elemen yang dimaksud?

Baca Juga: 3 Jenis Aset dalam Bisnis yang Belum Diketahui Banyak Pengusaha

Apa itu Ekuitas?

Modal Usaha

Modal Usaha

Ekuitas adalah kekayaan perusahaan yang sebagiannya dimiliki oleh individu. Pada kebanyakan kasus, ekuitas (modal) dimiliki oleh para pemilik bisnis itu sendiri ataupun pihak investor yang telah menanamkan modal di sebuah perusahaan tertentu. Pembagiannya tentu saja tergantung dari perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Ekuitas: Aktiva (Aset) – Hutang”

Nilai sebuah ekuitas bisa diambil, secara sederhana, dengan menggunakan rumusan di atas. Namun biasanya, ekuitas tidak diperjualbelikan karena akan mempengaruhi bisnis itu sendiri. Jumlah ekuitas dari pemilik usaha ataupun investor akan berkurang apabila mereka mengambil kebijakan untuk menarik sejumlah uang dari bisnis yang dikelola.

Elemen dalam Ekuitas Bisnis

Strategi Bisnis

Dalam pembagian ekuitas atau modal usaha dalam sebuah bisnis, terdapat 5 elemen penting yang selalu menjadi acuan, yakni modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal lain-lain dan terakhir modal sumbangan. Di bawah ini, Paper.id akan menjelaskan kelima elemen tersebut:

1. Modal Disetor

Ini adalah modal atau uang yang diberikan oleh pemilik usaha atau investor dalam jumlah tertentu. Tujuannya adalah untuk mengembangkan bisnis. Modal disetor ini terbagi menjadi dua bagian, yakni:

  • Modal Saham adalah jumlah nominal uang atau lembar saham yang beredar dalam bisnis.
  • Agio dan Disagio Saham adalah perbandingan antara banyaknya jumlah pemegang saham dalam sebuah bisnis dengan jumlah nominal saham yang ada.

2. Laba Tidak Dibagi

Selanjutnya, laba tidak dibagi adalah sisa-sisa ataupun jumlah keuntungan perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya yang belum diambil. Namun, laba ini tidak termasuk sebagai dividen. Dari pada ‘mengendap’ tanpa ada kejelasan, lebih baik dijadikan modal tambahan dalam bisnis.

Baca Juga: Pengertian Dividen: Sistem Bagi Hasil Buat Untung Apa Buntung?

3. Modal Penilaian Kembali

Ketiga, modal penilaian kembali adalah memasukkan sisa-sisa modal yang ada di periode sebelumnya ke pembukuan di periode selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan sisa-sisa modal yang ada di periode sebelumnya untuk kebutuhan bisnis tambahan di masa depan.

4. Modal Sumbangan

Keempat, modal sumbangan adalah modal yang didapatkan berasalkan dari aktiva sumbangan dari pihak lain.

5. Modal Lain-lain

Jenis elemen modal yang terakhir adalah modal lain-lain. Dengan kata lain, ini adalah modal yang didapatkan berdasarkan cadangan, seperti penurunan harga persediaan, cadangan pelunasan obligasi dll.

Modal Bisnis

Bisnis Konsinyasi

Bisnis Konsinyasi

Modal digunakan untuk memulai sebuah bisnis baru ataupun mengembangkan bisnis yang telah ada. Namun, banyak gagal dalam memaksimalkan modal sebab mereka tidak mencatat seluruh laporan secara terperinci. Akibatnya, pengeluaran membengkak tanpa adanya profit sama sekali.

Dengan demikian, ada baiknya untuk mencatat seluruh laporan secara terperinci. Pencatatan laporan di buku tidaklah efektif sebab kamu tidak mungkin membawanya ketika sedang bertemu dengan investor ataupun klien. Lantas, bagaimana cara efektif untuk bisa mengelola seluruh kegiatan bisnis lebih mudah?

Kamu bisa menggunakan Platform pembayaran bisnis, Paper.id secara gratis. Terdapat beberapa fitur yang bisa kamugunakan, mulai dari pencatatan laporan keuangan hingga pengiriman invoice tanpa batas. Jika kamu mau mulai mempermudah bisnis kamu, klik tombol yang tertera di bawah ini.