Dalam proses pengelolaan bisnis atau usaha, pemenuhan kebutuhan customer adalah hal yang sangat penting dilakukan seorang pelaku usaha guna menunjang kelangsungan kemajuan suatu perusahaan. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah memahami strategi customer journey.

Customer Journey dalam bahasa Indonesia memiliki pengertian sebagai perjalanan interaksi antara perusahaan penyedia barang dan jasa dengan pengguna barang atau jasa. Secara umum customer journey merupakan sebuah presentasi visual yang menggambarkan hubungan serta interaksi antara pelanggan dengan organisasi atau brand tertentu.

Mulai dari saat konsumen pertama kali mengenal brand Anda, melihat-lihat produk yang dijual, melakukan pembelian, hingga apa yang ia lakukan setelah transaksi selesai.

Untuk dapat lebih mengetahui tentang customer journey, pelaku usaha harus tau mengapa strategi customer journey sangat penting.

Baca juga: Rahasia meningkatnya produktivitas usaha dengan cloud computing

Memahami Lebih Dalam Kebiasaan Pembeli

Adanya strategi ini membuat penjual tahu bagaimana kebiasaan setiap golongan pembelinya. Dengan strategi ini pula, penjual dapat memaksimalkan pengenalan kebutuhan pelanggan.

Memperdalam Pengetahuan Penjual Terhadap Pembeli

Customer journey membuat penjual tahu apa saja yang dicari oleh masyarakat sebelum memutuskan untuk membeli produk atau layanan tertentu. Hal ini tentu menjadi keuntungan penjual karena dapat mengetahui lebih dalam kebutuhan setiap pembeli.

Setelah pelaku usaha sudah mengetahui definisi dan pentingnya strategi customer journey, Pelaku usaha juga perlu mengenali pemetaan customer journey yang bermanfaat untuk pengembangan produk perusahaan.

Customer Journey Mapping (CJM) merupakan diagram yang berfungsi untuk melihat rangkaian langkah-langkah yang dilakukan oleh pembeli saat menggunakan produk Anda, baik berupa pengalaman penggunaan produk secara langsung, pengalaman pembelian, pengalaman online, layanan pengguna, maupun pengalaman lainnya.

Langkah-langkah untuk membuat Customer Journey Mapping

Awareness

Fase ini merupakan tahap pengenalan produk ke konsumen dan di saat yang sama, konsumen juga mencoba mengenal produk tersebut. Pada aktivitas awareness, pelaku usaha perlu memahami karakter customer, sehingga dapat dengan mudah menentukan metode pendekatan yang efektif.

Interest

Fase ini adalah situasi dimana calon klien atau customer sudah merasa tertarik untuk tahu lebih lanjut tentang produk atau jasa perusahaan Anda. Mereka akan mencoba masuk ke website, mengikuti media sosial Anda hingga menyukai postingan yang ada di media sosial. Ketertarikan ini menjadi modal untuk mengikat calon loyal customer tersebut.

Consideration

Customer akan mulai mempertimbangkan apakah layanan produk dan jasa perusahaan Anda akan membantu bisnis mereka.

Transaksi

Customer yang telah melalui fase consideration dan memutuskan untuk menggunakan layanan produk atau jasa Anda, akan mulai melakukan transaksi.

Baca juga: Fraud, masalah klasik yang sangat pelik

Review

Review ini akan berfungsi sebagai perbaikan untuk layanan Anda. Review yang berisi ulasan positif atau negatif perlu direspon dengan cepat dan diberikan solusi yang tepat untuk menjaga kepercayaan dari customer.

Elemen-elemen yang telah dibahas di atas hanyalah gambaran elemen mendasar bagi Anda yang baru mulai merancang customer journey untuk menganalisis interaksi pelanggan dengan produk-mu. Seiring dengan perkembangan saat ini banyak mereka yang berbelanja secara on-line, baik di marketplace, online shop, atau media lainnya. Ini memaksa Anda sebagai pelaku usaha untuk terus menggali lebih dalam pola atau trend yang berlaku saat ini.