Penyebaran Virus Corona atau COVID-19 kian meningkat, khususnya di Indonesia. Pandemi COVID-19 menimbulkan banyak kerugian bagi sebagian besar masyarakat dan para pelaku usaha lantaran penutupan beberapa sektor usaha dan pemutusan kerja secara besar besaran.

Hal tersebut merupakan dampak dari adanya kebijakan mengenai pembatasan kegiatan di luar ruangan dan di kerumunan. Oleh karena itu para pelaku usaha harus extra hati – hati dalam mengelola keuangan usaha mereka guna bertahan dalam situasi pandemi ini.

Karena sekali saja mereka salah langkah, maka kehancuran usaha sudah menanti di depan mata para pelaku usaha.

Baca juga: Tips pengelolaan bisnis ritel selama pandemiĀ 

Cek dan Ketahui Kondisi Keuangan Perusahaan

Buat hal yang satu ini, tidak ada kata terlambat. Untuk mengetahui kondisi keuangan Anda apakah dalam keadaan sehat atau tidak dapat ditelusuri dari laporan keuangan periode sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk dapat menentukan dan memutuskan langkah tepat yang dapat anda ambil untuk pengelolaan keuangan perusahaan anda agar tetap sehat, khususnya pada situasi Pandemi saat ini.

Hal yang tidak kalah penting adalah Anda dapat membuat rincian pemasukan dan pengeluaran perusahaan secara harian, lalu di rekap bulanan. Dalam hal ini, kamu harus konsisten dalam mencatat setiap pemasukan, pengeluaran, dan utang yang dimiliki perusahaan.

Memantau Cash Flow

Untuk situasi Pandemi saat ini, sebaiknya jangan terlalu memfokuskan semua hal pada keuntungan perusahaan. Usaha Anda tetap dapat bertahan dalam situasi Pandemi saat ini saja sudah sangat baik bagi kondisi perusahaan anda, dimana semua usaha – usaha lain mengalami kerugian besar akibat dampak dari pandemi COVID-19.

Saat ini salah satu langkah yang tepat yang dapat Anda lakukan adalah memastikan cash flow usaha Anda dalam keadaan aman dan sehat serta terkendali selama masa pandemi. Dengan stabil nya cash flow usaha Anda maka operasional perusahaan tidak akan terganggu.

Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Setelah berkutat dengan kegiatan bisnis, Anda tidak perlu melakukannya dalam mengatur pengelolaan keuangan. Tidak hanya membuat semuanya menjadi lebih kompleks, Anda pun menjadi kehilangan kendali atas pengelolaan keuangan pribadi. Sering kali, pelaku usaha mencampur adukkan urusan keuangan pribadi dalam memenuhi berbagai kebutuhan dengan keluar-masuknya dana ke dalam suatu usaha. Baik dilakukan secara sadar, maupun tidak sadar.

Anda bisa menyisihkan sedikit dari keuntungan yang didapat sebagai gaji untuk Anda. Gaji ini merupakan penghasilan Anda atas waktu dan usaha yang telah diberikan kepada bisnis Anda.

Menekan Anggaran Pengeluaran

Memiliki berbagai tagihan atau biaya – biaya yang harus dikeluarkan bukanlah hal asing bagi para pelaku usaha. Untuk hal ini menekan semua anggaran atau pegeluarkan sangat harus dilakukan guna menghadapi situasi Pandemi saat ini. Anda harus bijak dalam mengontrol pengeluaran – pengeluaran yang tidak diperlukan dan membedakan mana pengeluaran darurat yang memang harus dikeluarkan mana yang bisa ditunda atau ditiadakan.

Baca juga: Bisnis modal kecil untung besar yang cocok di era “New Normal”

Dana Cadangan

Untuk berjaga – jaga dalam situasi krisis selama menghadapi pandemi ini, dana cadangan sangat diperlukan dalam pengelolaan keuangan Anda. Dana cadangan ini menjadi sangat penting jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi dalam usaha anda.

Sederhanakan situasi keuangan Anda

Penghematan adalah cara terjitu untuk memiliki simpanan sebanyak-banyaknya. Untuk melakukannya, diperlukan upaya-upaya untuk menyederhanakan situasi keuangan, sehingga tercipta situasi keuangan yang sederhana adalah dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.

Baik untuk Anda pribadi, maupun bisnis Anda. Upayakan juga untuk memperkecil pengeluaran dengan tidak menggunakan barang-barang yang membutuhkan biaya maintenance besar jika tidak terlalu menguntungkan.

Dengan demikian, keuangan usaha yang Anda jalani akan aman di masa pandemi ini, karena pengelolaan keuangan usaha Anda sudah terstruktur dan sudah disiapkan dengan matang selama masa pandemi.