Masih banyak orang yang bingung soal apa itu waralaba, padahal bisnis franchise pada saat ini memang mengalami kemajuan dan perkembangan yang pesat. Terutama, bagi calon pengusaha muda atau pemula, bisnis franchise merupakan salah satu bisnis yang menjadi pilihan dikarenakan proses nya yang tidak terlalu rumit.

Memulai sebuah bisnis franchise memang sangat mudah. Di awal, kamu memiliki banyak ide cemerlang yang bisa kamu eksekusi dengan baik. Selanjutnya, ada tantangan terberat yang harus kamu hadapi dalam bisnis tersebut, yakni mempertahankannya. Mempertahankan bisnis franchise memiliki tantangan-tantangan tersendiri.

Sebagai seorang franchisor, kamu perlu tahu cara-cara terbaik untuk memastikan agar bisnis kamu tetap berjalan dengan baik sekaligus bisa melanjutkan bisnis dengan lancar. Berikut faktor-faktor yang perlu kamu ketahui.

Baca juga: 5 keunggulan & kekurangan bisnisĀ franchiseĀ disini

Modal yang cukup tinggi

Agar bisa ikut usaha dalam waralaba pada produk tertentu, kamu harus menyerahkan modal awal agar dapat memiliki hak menggunakan nama produk pewaralaba dan mendapatkan bantuan alat dan serta bimbingannya, meskipun terkadang modal yang harus diserahkan dirasa cukup tinggi, hal ini yang menjadi kendala terbesar saat membuka bisnis waralaba ini

Masalah internal

Pada dasarnya franchisee merupakan seseorang yang ingin menambah penghasilan, kebanyakan dari mereka adalah karyawan atau pegawai pada sebuah perusahaan. Ketiadaan waktu dalam mengurus franchise menjadi kendala dalam menjalankannya. Keterbatasan waktu yang dimiliki franchisee, akan membuat mereka mempekerjakan karyawan untuk menjaga gerai franchise nya, padahal untuk menjalankan suatu bisnis, kamu diharuskan menangani langsung untuk dapat mengetahui masalah yang akan timbul.

Masalah citra merek

Menjadi seorang franchisee dari merek terkenal merupakan suatu keuntungan tersendiri dalam menjalankan sebuah bisnis. Akan tetapi hal ini juga dapat menjadi suatu kendala yang besar ketika sudah ada banyak franchisee yang membuka usaha franchise dari merek terkenal tersebut.

Hal ini akan berpotensi menimbulkan banyak masalah karena dengan banyaknya gerai dan karakter dari pemilik yang berbeda, ketika salah satu gerai melakukan kesalahan, maka akan dapat menimbulkan citra buruk terhadap konsumen. Hal tersebut juga dapat menjadi besar dengan bantuan teknologi yang canggih seperti saat ini yang memungkinkan konsumen menyebarkan kekecewaannya dengan cepat di dunia maya. Akibatnya semua franchisee yang membuka gerai merek dagang tersebut akan terkena imbasnya.

Masalah pasokan barang

Pada bisnis waralaba umumnya pihak franchisor akan menetapkan bahan baku produksi, seperti bumbu yang harus diambil dari pemasok tertentu atau dari franchisor itu sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar semua franchisee memiliki standar produk yang sama.

Akan tetapi, dengan proses tersebut sering timbul permasalahan seperti keterlambatan pengiriman bahan baku pada franchisee yang disebabkan dari perusahaan ekspedisi maupun kurir internal. Keterlambatan ini bisa sangat mengganggu kinerja pada proses produksi franchisee. Umumnya untuk mengantisipasi hal ini, franchisee diminta untuk memesan bahan-bahan pada jauh-jauh hari, jadi ada jeda atau sela waktu yang cukup untuk pengiriman bahan baku.

Untuk memastikan agar bahan baku tetap tersedia, kamu perlu mengadakan pengadaan bahan baku secara teratur. Sayangnya, hal ini tidak dapat berjalan dengan baik, karena terkadang modal untuk pembelian tidak ada. Masalah ini bisa ditangani dengan baik lewat solusi Paper.id! Dengan tempo pembayaran hingga 30 hari, kamu bisa belanja bahan baku franchise tanpa pusing membayarnya!

SDM yang tidak terampil

Mencari SDM yang tepat seringkali menjadi kendala dalam bisnis franchise, khususnya di Indonesia. Mencari karyawan untuk menjalankan bisnis franchise mengharuskan SDM dapat berhadapan langsung dengan manusia. SDM yang berkualitas akan menambah omset penjualan bisnis franchise mu.

Membimbing franchisee dengan baik

Pokok penting dari bisnis waralaba adalah, kamu perlu memperhatikan franchisee. Berilah bimbingan secara teratur terutama terkait pemecahan masalah-masalah yang kerap terjadi. Dengan begitu, franchisee dapat mengatasi masalah dengan baik, sekaligus meningkatkan keuntungan mereka. Hal ini berdampak langsung terhadap bisnis kamu. Semakin lancar bisnis franchisee yang dilakukan, maka kamu bisa mereguk keuntungan yang besar pula dari franchisee.

Baca juga: Kiat-kiat jitu untuk mengembangkan bisnis franchise di Indonesia

Transisi pergantian pemilik

Dalam bisnis ini, franchisee bisa dikatakan pihak yang lemah. Franchisee hanya terikat perjanjian untuk penggunaan merek, bukan pemilik asli dari bisnis tersebut. Inilah yang membuat posisi franchisee lemah, apalagi banyak franchisor yang membuat perjanjian ketika waralaba dibeli oleh pihak lain, maka franchisor tidak wajib meminta izin pada franchisee.

Berganti kepemilikan memang wajar dan biasa saja dalam berbisnis, namun dengan pergantian pemilik biasanya akan ada perbedaan visi dan misi yang tentu saja akan menimbulkan kebijakan baru. Seperti yang kita ketahui sistem manajemen yang baru bisa menimbulkan masalah bagi franchisee, yang utamanya adalah penyesuaian diri terhadap sistem yang dibawa oleh pemilik baru franchisor. Penyesuaian ini kadang membutuhkan waktu yang lama dan bisa sangat menghambat perjalanan bisnis mu.

Demikian penjelasan-penjelasan mengenai apa itu waralaba serta cara mengelola bisnis waralaba untuk pemilik franchise/franchisor. Semoga bisnis franchise kamu bisa berjalan dengan baik!