“Jika kamu ingin tumbuh dan berkembang, carilah peluang terbaik dan maksimalkan semua ide yang ada,” begitulah kira-kira salah satu ungkapan kata yang diucapkan oleh Jack Ma, pemilik Alibaba group yang saat ini menguasai pasar Asia bahkan dunia.

Termotivasi dari kalimat tersebut, seorang petani sukses asal Blitar bisa mengubah kotoran ayam yang biasanya menjadi ‘musuh’ warga menjadi uang dengan cara mengubahnya menjadi pupuk organik. Pria yang merupakan petani itu telah menggeluti usaha sampingannya sejak tahun 2007.  Kenapa ia bisa terinspirasi untuk membuat pupuk? semuanya itu bermula dari pengalaman.

Bahan Utama Pembuatan Pupuk

Pemilihan kotoran ayam sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik ini bukanlah tanpa alasan. Sang petani sukses menuturkan jika sangat mudah untuk menemukan hewan bertelur di kampungnya, yakni Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Dengan pengolahan yang pas dan pengetahuannya tentang pembuatan pupuk kompos, ia memulai membangun usaha bersama para petani lainnya.

“Kotoran ayam merupakan salah satu bahan utama pembuatan pupuk organik jenis kandang. Saya dan beberapa petani lainnya mulai mencoba dan alhamdulillah berhasil menjadi salah satu sumber daya alam yang baik, tutur Basiri kepada malang times.

Baca juga : Kurs Rupiah Melemah Adalah Rejeki Bagi Petani Kopi di Garut

Pupuk organik memang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman sebab mengandung bahan-bahan alam dan jauh dari zat kimia. Bukan hanya kotoran ayam, tapi juga sapi, kambing dan beberapa hewan lainnya bisa menjadi bahan utama. Selain itu, Anda yang ingin mencoba membuat pupuk alami dapat menggunakan sisa tanam-tanaman dan tumbuhan hijau.

Seleksi Ketat dan Ekspor Besar

Lebih lanjut, pupuk organik buatan petani sukses tersebut juga sudah melewati uji seleksi ketat sehingga telah diperjualbelikan ke dalam pabrik-pabrik besar. Bahkan, setiap harinya, Basiri mengaku bisa mengirimkan sekitar 18 ton pupuk organik pesanan ke seluruh pabrik langganan. Lantas, dengan produksi yang cukup banyak tersebut, bagaimana caranya untuk melakukan proses pembuatan?

Basiri mengaku telah memiliki tim sendiri untuk memproduksi pupuk organik dengan jumlah besar. Ia mempekerjakan sekitar 20 orang warga di desanya. Ke depannya, sang petani sukses juga ingin terus mengembangkan usahanya agar bisa melakukan ekspor besar ke luar daerah.

Baca juga : Kisah Sukses PT Dahara Cipta Mandiri: Memproduksi Sayur dan Buah Organik yang Berkualitas

Setiap kilogram pupuk organik buatannya dijual dengan harga Rp.280,-/kg. Dalam sehari terjual 18  ton pupuk, Basiri berhasil mengantongi pendapatan mencapai 4,8 juta rupiah. Jumlah yang cukup besar mengingat bahan baku utamanya hanyalah kotoran ayam yang tidak bernilai dan hanya menjadi ‘pengganggu’ karena baunya yang cukup menyengat.

Daniel Nugraha