Bagi yang sudah kenal dengan dunia jual-beli di ranah business-to-business (B2B) pasti sudah tak asing lagi dengan istilah invoice.

Semua juga pasti setuju bahwa invoice adalah suatu hal yang sangat penting demi kelancaran bisnis secara keseluruhan. Akan tetapi, mungkin kamu mengalami kebingungan terkait bagaimana sebetulnya membuat invoice yang baik dan benar.

Coba pikirkan lagi, apakah invoice yang selama ini dipakai sudah bagus dan benar? Atau mungkin, kamu justru baru mulai berbisnis dan belum pernah membuat invoice sama sekali? Apa pun situasimu saat ini baik sudah berpengalaman atau belum, contoh invoice tagihan dari Paper.id ini akan sangat membantumu dalam membuat surat penagihan yang lebih bagus, lho. Cobain yuk lewat demo produk di bawah, gratis tanpa harus daftar!

Coba Buat Invoice Gratis Tanpa Daftar

Hanya 5 Menit & Mudah

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

Klik tombol di bawah untuk melanjutkan demo produk ini

Jadi, simak baik-baik pembahasannya dan cek contoh yang bisa kamu aplikasikan untuk bisnismu dalam artikel berikut ini, ya!

Baca Juga: Contoh Invoice Hotel Yang Mudah Anda Buat Untuk Bisnis Anda

Komponen yang Wajib Ada dalam Invoice Tagihan

Sebelum langsung mengecek contoh invoice tagihan, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu komponen apa saja yang wajib ada dalam dokumen penting ini. Jadi, nantinya, kamu bisa menilai sendiri apakah invoice yang kamu punya sudah cukup sesuaiatau belum. 

Soal desain, kamu bisa membuatnya sesuka hati sesuai branding bisnis. Akan tetapi, kamu harus pastikan invoice-mu memuat:

1. Identitas dan kontak penagih

Sebagai dokumen yang diberikan dari pembeli ke penjual untuk menagih pembayaran atas sebuah transaksi, elemen pertama yang harus ada tentu saja adalah nama dan kontak bisnis.

Dengan begitu, yang menerima invoice bisa dengan mudah mengetahui supplier mana yang menagihnya. Akan jauh lebih baik jika kamu juga menambahkan logo usahamu dalam invoice.

Selain itu, jika ada masalah terkait dokumen tersebut, mereka juga bisa langsung dengan mudah menghubungimu lewat informasi yang sudah tersedia.

2. Nomor invoice

Nomor invoice merupakan angka unik yang bersifat sistematis yang bertindak sebagai label dokumen. Nomor ini membantu bisnismu untuk mengelola dokumen-dokumen yang ada, sehingga semua tercatat dengan rapi. 

3. Identitas yang ditagih

Tanpa informasi ini, akan jadi jelas kepada siapa dokumen ditujukan. Jangan lupa cantumkan nama perusahaan yang lengkap beserta alamat juga dan nama penanggung jawab, ya.

4. Tanggal transaksi

Informasi ini penting agar semua pihak yang terlibat tahu kapan transaksi terjadi. Meskipun tidak wajib, kamu juga bisa menambahkan informasi yang lebih detail, seperti jam terjadinya transaksi.

5. Tanggal jatuh tempo

Nah, tanggal inilah yang sering jadi fokus baik pihak penagih maupun klien yang ditagih. Hal ini wajib ada dan tidak boleh dilupakan, ya. Cantumkan tanggal yang spesifik agar bisa ditepati oleh pihak yang ditagih tepat waktu, ya! Biasanya dihitung sesuai kebijakan durasi tempo dari tanggal transaksi

6. Detail barang atau jasa

Jangan lupa mencantumkan daftar hal apa saja yang dibeli atau jasa apa yang digunakan oleh klien. Untuk bagian ini, kamu bisa membuat tabel agar informasinya dapat dibaca dengan mudah. Jika belum terbayang, bisa cek bagian contoh di bawah nanti, ya.

7. Total pembayaran

Di bawah tabel daftar barang atau jasa yang pembayarannya akan ditagih, tentunya kamu juga harus mencantumkan total biayanya. Jika ada pajak atau penambahan-penambahan biaya lainnya, langsung sertakan dan tampilkan total biayanya juga.

8. Ketentuan pembayaran

Contoh ketentuan pembayaran dalam invoice tagihan adalah metode pembayaran yang digunakan, kesepakatan tentang denda saat terjadi keterlambatan pembayaran, dan lainnya.

Nah, itulah kira-kira hal penting apa saja yang harus ada dalam invoice tagihanmu.

Baca Juga: Contoh Invoice Freelance Terpercaya untuk Bisnis Perorangan

9. Meterai untuk transaksi di atas Rp5 juta

Elemen invoice yang satu ini sebetulnya tidak selalu wajib, alias hanya berlaku di kasus spesial saja. Sebuah invoice perlu dibubuhkan meterai jika nilai transaksinya lebih dari 5 juta. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Sekarang, bukan hanya invoice saja yang bisa digital, tetapi termasuk juga meterainya, lho.

Di Paper.id, kamu juga bisa langsung memilih opsi untuk menambahkan e-meterai alias meterai digital pada dokumenmu. Meterai ini sudah sah diterbitkan oleh PERURI berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2020 (UU Bea Materai). Jadi, tak perlu khawatir tentang legalitasnya lagi.

Nah, agar punya gambaran yang semakin jelas terkait invoice tagihan, kamu bisa lihat contoh-contohnya berikut ini.

Contoh Invoice Tagihan

Untuk membuat invoice, umumnya tool yang paling mudah adalah Microsoft Word. Akan tetapi, kamu bebas menggunakan apa yang paling nyaman buatmu.

Dua tipe invoice yang umum dikenal di dunia B2B adalah invoice penjualan dan invoice pembelian. Berikut Paper.id berikan contoh untuk masing-masing tipe invoice tersebut, ya.

1. Invoice penjualan

Contoh invoice penagihan / penjualan sederhana dan penjelasannya

2. Invoice pembelian

Contoh Invoice Pembelian

Bagaimana, contoh invoice di atas rapi, bukan? Jika ingin menggunakan template yang sama, kamu tinggal buat di Paper.id, lho. Simak caranya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Contoh Invoice Jasa Untuk Bisnis yang Bisa Dicoba

Membuat Invoice Tagihan Lebih Praktis dengan Paper.id

Memang, membuat sebuah invoice bisa jadi suatu hal yang cukup merepotkan, apalagi jika jumlahnya banyak. Nah, tentu saja ada cara yang jauh lebih mudah, yaitu menggunakan Paper.id! Kamu bisa daftar secara gratis dan langsung buat invoice digital hanya dalam 5 menit, langsung secara digital.

Berbeda dari mengetik dan input data secara manual seperti misalnya ke Microsoft Word, sistem di Paper.id sudah banyak terautomatisasi sehingga kamu hanya perlu beberapa penyesuaian untuk setiap invoice. Kamu pun tak perlu capek-capek memikirkan layoutingnya, karena sudah pasti rapi dengan template yang sudah tersedia.

Tak hanya itu, invoice juga bisa kamu kirimkan secara digital sehingga tak perlu waktu lama untuk sampai ke klien, lho. Sangat mempersingkat proses bisnismu, bukan? 

Sebagai contoh, inilah tampilan dashboard tempat di mana kamu akan membuat invoice online lewat Paper.id.

Nantinya, setelah input ke dalam kolom-kolom yang tersedia, kamu akan mendapatkan hasil seperti yang kamu lihat di bagian contoh invoice pembelian maupun penjualan di atas.

Mudah dan keren, kan? Yuk, tunggu apa lagi? Langsung daftar ke Paper.id dengan klik tombol di bawah ini, ya!

Alfian Dimas