Ketika membicarakan masalah bisnis, pengelolaan stok tidak pernah menjadi bahan pembicaraan yang serius. Padahal, stok produk di dalam gudang sangat mempengaruhi neraca keuangan di dalam sebuah bisnis. Bagi para pemilik usaha, cara meraih keuntungan selalu menjadi ‘tujuan’ utama mereka. Bagaimana bisa meraih profit besar apabila produk dalam gudang rusak ataupun tidak layak jual?

Tanpa disadari, gudang adalah awal mula dimana keuntungan akan didapatkan. Ketika produk keluar dari stok, pemilik usaha seharusnya sudah tahu jika hanya produk berkualitas saja yang bisa diterima oleh pelanggan. Namun sayangnya, hal itu tidak menjadi perhatian utama. Pada akhirnya, pelanggan merasa dirugikan karena menerima produk buruk sehingga mereka enggan membeli lagi.

Tanpa produk yang berkualitas, penjualan menjadi menurun dan hal itu akan mempengaruhi keuntungan. Semakin banyak pelanggan yang kecewa, semakin banyak pula kerugian yang akan dialami. Sejatinya, para pemilik usaha pasti memahami ‘formula’ tersebut namun mereka malas untuk mengelola stoknya sehingga 3 kesalahan umum ini selalu terjadi berulang-ulang. Kamu mengalami juga?

Gudang Pengelolaan Stok Berantakan

Mengelola Stok
Mengelola Stok

Masalah pertama yang selalu terjadi di dalam gudang adalah ruangan yang berantakan. Hal ini terjadi karena banyaknya stok yang harus keluar masuk dalam satu hari sehingga pemilik usaha ataupun pegawainya sudah terlalu letih untuk membersihkannya. Jika dibiarkan terlalu lama, kotornya gudang bisa menimbulkan penyakit terlebih lagi untuk produk-produk makanan ataupun minuman.

Belum lagi, gudang yang berantakan akan mempersulit proses pencarian produk yang ingin dijual. Jika produk yang dijual berupa baju, celana atau sepatu sepertinya bukanlah masalah besar. Namun, bagaimana jadinya apabila produk yang ingin dijual adalah makanan dan minuman? Tentunya, itu akan menjadi masalah besar. Kenapa? karena kamu harus memperhatikan masa pakai (expire) sebelum memberikan kepada pelanggan.

Bagaimana cara mengantisipasi gudang yang berantakan? Buatlah jadwal pembersihan setiap 2 atau 3 hari sekali. Jika gudang sudah terlalu kotor, bersihkan secepatnya tanpa menunda-nunda waktu. Bagaimana dengan produk-produk seperti makanan yang cepat habis masa kadaluarsanya? Gunakan metode FIFO. Caranya adalah menyusun barang sesuai dengan tanggal berlakunya.

Baca Juga: Perbedaan Metode FIFO, FEFO, LIFO dan Average di Pengelolaan Bisnis

Menimbun Stok di Gudang

Kelola Stok
Kelola Stok

Buat produk sebanyak-banyaknya, kemudian timbun di dalam gudang adalah kesalahan dalam pengelolaan stok selanjutnya yang kerap dilakukan. Para pemilik usaha berpikiran jika mereka harus membuat produk yang banyak baru kemudian dijual kepada pelanggan. Itu merupakan mindset yang salah sebab kamu baru saja memulai sebuah usaha. Sangat riskan apabila langsung membuat banyak produk.

Selain itu, timbunan produk-produk bisa membuat gudang kamu menjadi overloaded. Pada akhirnya, produk malah rusak karena kapasitas gudang melebihi kuantitas yang seharusnya. Jika produk yang kamu jual berhubungan dengan barang mudah pecah, kamu akan memiliki masalah besar. Bukannya meraih untung, kamu malah buntung karena produk tidak laku dijual kepada pelanggan.

Untuk itu, lebih baik jika kamu tidak membuat produk terlalu banyak. Buatlah beberapa sampel produk berbeda sehingga kamu terlihat memiliki banyak jenis di dalam usahamu. Hal itu lebih baik dibandingkan kamu langsung membuat 100 produk dengan jenis yang sama. Sebab, setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda dan tidak bisa kamu tebak. Sudah mengerti sekarang, para pengusaha?

Masih Dilakukan Manual

Manajemen Logistik
Manajemen Logistik

Kesalahan terakhir dan paling banyak dilakukan adalah mengelola stok di dalam gudang secara manual. Misalnya, kamu masih menuliskan produk satu persatu di dalam buku tulis. Tahukah kamu lebih dari 80% orang pasti melakukan kesalahan dalam penulisan secara manual, entah itu malas dalam mengurangi jumlah stok atau karena sudah terlalu capek dalam membalas pesan dari pelanggan.

Bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut? Satunya-satunya cara terbaik adalah dengan mengganti cara lama. Tidak perlu lagi menulis secara manual di buku, kamu bisa lakukannya melalui laptop atau bahkan smartphone kamu. Kamu bisa gunakan Software Akuntansi yang memberikan fasilitas tersebut secara Gratis.

 

Hebatnya lagi, pengelolaan stok di dalam gudang (inventory) bisa langsung berkurang secara otomatis ketika kamu memberikan Invoice kepada pelanggan secara digital juga. Kenapa masih melakukan secara manual kalo bisa dibuat lebih mudah? Software Akuntansi Paper.id akan memberikan semua kemudahan itu untuk kamu. Saat ini, sudah lebih dari 25 ribu pelaku usaha menggunakan Paper.id. Kamu bisa gunakan sekarang juga.

Daniel Nugraha