Cara Membuat COA (Chart of Account)- Semua pelaku usaha ingin sesuatu yang instan untuk bisnisnya. Mereka menginginkan sebuah pemrograman yang bisa menyelesaikan pengelolaan bisnis mereka dalam waktu singkat, mulai dari Laporan Keuangan, Penghitungan Stok hingga Beban (Pengeluaran) dalam satu periode bisnis.

Di dalam akuntansi, pengelompokkan data ini bisa disebut sebagai COA (Chart of Account) atau biasa juga dikenali sebagai Bagan Akun. Intinya, COA digunakan untuk mengidentifikasi transaksi yang terdeteksi di dalam Laporan Keuangan. COA sudah lazim dipakai di semua jenis bisnis, baik itu Perusahaan Dagang , maupun Perusahaan Jasa. Namun, apa yang membedakan keduanya.

Secara umum, cara membuat COA (Chart of Account) di dalam kedua jenis perusahaan tersebut tidaklah berbeda. Namun, ada satu hal yang tidak perlu dimasukan dalam Perusahaan Jasa tetapi wajib dilampirkan di Perusahaan Dagang, yakni Laporan Stok. Sebab, Perusahaan Jasa tidak membutuhkan stok lantaran mereka tidaklah menjual produk melainkan servis atau layanan.

Cara Membuat COA

Apa yang dimaksud dengan COA?

Apa yang dimaksud dengan COA?

Ketika kamu membuat sebuah bisnis yang baru, kamu harus mulai membuat penyusunan Bagan Akun yang sesuai. Kenapa? Sebab, setiap jenis bisnis mempunyai cara yang berbeda-beda dalam pembuatan COA-nya. Jika kamu ingin sesuatu yang lebih sederhana, kamu bisa menggunakan Software Akuntansi. Dengan begitu, kamu bisa membuat Chart of Account seperti yang diinginkan.

Pembuatan COA lebih baik digunakan dengan memikirkan pertumbuhan bisnis kalian ke depannya. Masukkan seluruh poin penting ke dalam Bagan Akun agar kamu tidak perlu menentukannya di masa depan. Misalnya, kamu bisa memasukkan beban (pengeluaran) gaji pegawai. Saat ini memang kamu tidak mempunyai pegawai tapi hal tersebut harus dimasukkan sekaligus ke dalam COA untuk di masa depan.

Setidaknya, terdapat 5 kategori yang harus dimasukkan ke dalam COA apabila kamu ingin membuatnya. Kelima jenis tersebut adalah aset, kewajiban (hutang), modal, penghasilan dan beban (pengeluaran).

1. Aset

Aset merupakan aktiva atau sumber finansial dari sebuah perusahaan. Dengan kata lain, aset adalah harta yang dipunyai perusahaan dan bisa dipergunakan untuk mengembangkan usahanya di masa depan. Terdapat beberapa jenis aset berbeda yang dimiliki perusahaan, baik itu yang bersifat lancar (uang, kas dll) atau juga yang bersifat tetap seperti gedung, tanah, saham dll.

Di dalam pencatatan COA, kamu bisa mengkategorikan aset dengan menggunakan nomor mulai dari 1000 hingga selanjutnya sesuai dengan jenis asetnya. Contoh sederhananya kamu bisa lihat seperti yang tertera di bawah ini.

1001: Harta
1002: Tanah
1003: Uang Kas
1004: Gedung

2. Kewajiban

Selanjutnya, kewajiban adalah hutang yang dimiliki sebuah perusahaan ataupun obligasi yang harus dibayarkan terhadap entitas pihak yang dihutangkan. Hutang sifatnya tetap dan wajib untuk dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak. Dalam pengertian lain, kewajiban juga kerap diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan agar bisa mendapatkan keuntungan di masa depan.

Singkatnya, terdapat tiga buah kewajiban yang harus dibayarkan setiap pemilik usaha untuk kemajuan usahanya, meliputi kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan kewajiban kontinjensi.

  1. Kewajiban Lancar (Current Liabilities): Hutang yang dibayar dalam waktu kurang dari 1 tahun.
  2. Kewajiban Tidak Lancar (Non Current Liabilities): Hutang yang dibayar dalam waktu jatuh tempo antara 1-2 tahun ke depan.
  3. Hutang Kontinjensi (Contingent Liabilities): Hutang yang ada tergantung dari event atau acara-acara tertentu saja.

3. Modal

Selanjutnya, modal adalah uang awal yang diinvestasikan seorang pemilik usaha terhadap usaha yang ia tengah jalani. Dengan kata lain, modal adalah selisih dari aktiva (harta) dari sebuah perusahaan dikurangi dengan kewajiban (hutang) yang harus dibayarkan. Modal termasuk ke dalam aset yang bisa didapatkan dari beberapa pihak, bisa itu pemilik utama maupun investor (penanam saham).

Modal di dalam bisnis tentunya berbeda dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari, yakni meliputi modal investasi dan modal kerja. Lantas, apa perbedaaan dari kedua hal tersebut?

  1. Modal Investasi: Ini merupakan jenis modal yang didapatkan dari investor yang menanamkan uangnya untuk bisnis yang kamu kelola. Penggunaan dari modal ini bisa digunakan untuk kebutuhan umum, seperti bahan baku produksi, uang gedung, tanah dll.
  2. Modal Kerja: Jika Modal Investasi bisa digunakan untuk beberapa kali sesuai dengan kebutuhan, Modal Kerja malah berbanding terbalik. Sebab, jenis ini hanya bisa digunakan satu kali dan hanya untuk kebutuhan yang sifatnya berjangka pendek, seperti pembelian bahan mentah untuk produksi.

4. Penghasilan

Bagan Akun selanjutnya yang harus ada dalam pembuatan COA adalah Penghasilan (Revenue). Singkatnya, penghasilan adalah uang yang didapatkan setelah menyediakan layanan (jasa) ataupun penjualan produk fisik kepada para pelanggan. Terdapat beberapa jenis penghasilan yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya, seperti sales revenue, divident revenue hingga interest revenue.

Namun dalam aktivitasnya, penghasilan bisa didapatkan melalui dua jenis akun yang berbeda, yakni operating revenue dan non-operating revenue. Lantas, apa perbedaan yang dimaksudkan dalam dua jenis akun penghasilan tersebut?

  1. Operating Revenue: Penghasilan utama yang didapatkan dari hasil berbisnis, misalnya adalah setelah melakukan penjualan, baik itu di bidang produk maupun jasa.
  2. Non-Operating Revenue: Penghasilan sampingan yang didapatkan bukan dari hasil utama berbisnis, misalnya adalah modal dari investor ataupun dividen.

5. Beban

Terakhir, akun beban (pengeluaran). Beban adalah biaya operasi yang dikeluarkan sebuah perusahaan atau pemilik usaha yang dimaksudkan untuk menghasilkan uang atau keuntungan. Ada sebuah kalimat yang populer di dalam kehidupan berbisnis,”bisnis membutuhkan uang untuk menghasilkan uang (keuntungan)”.

Beberapa contoh dari akun beban yang biasa terdaftar di dalam bagan akun (COA) adalah pembayaran ke pemasok (pembelian bahan mentah), pembayaran gaji pegawai, bayar sewa gedung dll. Intinya, akun yang tertera di dalam beban sifatnya digunakan adalah untuk membantu kemajuan di dalam bisnis, beda dari kewajiban.

Apabila kamu ingin mengetahui cara membuat COA yang lebih sederhana, kamu bisa menggunakan Paper.id. Bagan Akun bisa dibuat dengan cara masuk ke dalam fitur akunting. Selain itu, Paper.id bisa memudahkan kamu dalam pengiriman Invoice hingga pembuatan Laporan Keuangan. Mau langsung daftar Gratis? klik tombol yang tertera di bawah ini.

 

Daniel Nugraha