Legenda komik Marvel, Stan Lee meninggal dunia pada hari Senin waktu setempat. Pria yang kerap kali muncul sebagai cameo di setiap film Marvel tersebut berpulang di usia yang cukup tua, yakni 95 tahun. Sebelum dipastikan meninggal, Lee sempat dibawa ke sebuah rumah sakit di Los Angeles. Sayangnya, nyawa dari pencipta tokoh ikonik Hulk dan Ironman tersebut tidak bisa diselamatkan lagi.

“Ayah saya adalah orang yang sangat baik. Dia sangat mencintai seluruh fansnya,” kata John Celia Lee, anak dari Stan Lee.

Stan Lee meninggal setelah menderita penyakit pneumonia yang telah ia idap sejak satu tahun terakhir. Pneumonia merupakan tipe penyakit yang bisa menyerang segala usia. Sebab, virus ini menyerang sistem saluran pernapasan manusia yang terbiasa menghirup udara kotor. Dari kejadian ini, bisa juga disimpulkan jika lingkungan udara dan sekitarnya di dalam bumi sudah tidak sehat sehingga perlu dilakukan perubahan.

Hampir semua orang mengenal Stan Lee sebagai sosok yang paling berjasa di industri kreatif khususnya film. Ia menjadi inisiator yang membawa karakter ikonik superhero ke layar visual. Sebelumnya, superhero hanya bisa dinikmati melalui komik namun karena andilnya, Marvel berhasil memvisualisasikan hal tersebut dan menjadi salah satu tontonan yang selalu dinanti setiap tayangannya di layar bioskop.

Baca juga : Mengenal Term of Payment Invoice: Jenis dan Penjelasannya dalam Bisnis

Antara Stan Lee dengan Atlas Comic

Lahir dengan nama Stanley Martin Lieber, Stan Lee, mulai memasuki industri komik pada usia 17 tahun. Kala itu, ia menjadi salah satu editor di sebuah perusahaan penerbitan bernama Timely Comic. Usut punya usut, Lee bisa bekerja disana lantaran suami dari sepupunya adalah pemilik dari tempat tersebut. Tak berselang lama, Timely Comic berubah menjadi Atlas Comic yang membuat superhero original buatan sendiri.

Di projek pertamanya, Stan Lee terlibat langsung dalam kontribusi penulisan rumusan masalah dalam karakter Captain America. Hanya butuh waktu selama dua tahun bagi Lee untuk membuktikan kapasitasnya sebagai seorang editor handal. Sebab, di usia yang baru 19 tahun, ia langsung mendapatkan jabatan yang cukup bergengsi yakni Kepala Editor di Atlas Comic.

Dalam beberapa waktu, Atlas Comic mengalami kemunduran yang cukup panjang. Hingga pada akhirnya, di tahun 1961, perusahaan penerbit tersebut berubah nama dari Atlas menjadi Marvel Comic. Sebagai penanda, Stan Lee bersama dengan Jack Kirby pun membuat sebuah projek yang akhirnya debut di tahun yang sama, yaitu Fantastic Four. Kesuksesan duet keduanya pun menjalar ke dalam pembuatan karakter-karakter lainnya.

Duet Ideal Jack Kirby

Keberadaan Lee dan Jack sangat berpengaruh terhadap kemajuan dari Marvel Comic. Hingga pada akhirnya, keduanya membuat beberapa karakter baru yang hingga kini terkenal, seperti  Hulk, Thor, X-Men hingga pembuatan Avengers. Kesuksesan besar terlihat dari penjualan komik yang meningkat pesat bahkan menandingi pesaing utama mereka, yakni DC Comics yang mengandalkan Batman dan Superman.

Enam tahun berselang setelah perubahan nama, Marvel Comics akhirnya semakin berjaya dengan melewati jumlah penjualan DC Comics. Semenjak saat itu, eksistensi Marvel semakin tidak terelakkan berkat duet dari Lee dan Jack. Pada tahun 1994, Jack Kirby harus meninggal dan Lee harus terus berjuang untuk mewujudkan mimpi Marvel. Di awal tahun 2000-an, Marvel Universe pun keluar dalam bentuk sinema layar lebar.

Uniknya, hampir di seluruh film Marvel, Lee selalu tampil sebagai seorang cameo, mulai dari sinema layar lebar, serial tv atau bahkan animasi. Dominasi dirinya di dalam Marvel memang sangat besar dan penampilannya selalu ditunggu di layar kaca walaupun hanya tampil sekejap.

Baca juga : Cara Starbucks Raih Hati Pelanggan Menggunakan 3 Trik Psikologi Marketing Ini

Padanan Excelsior dan Stan Lee Meninggal

Stan Lee dan Excelsior
Stan Lee dan Excelsior

Di hari meninggalnya Stan Lee, ada sebuah postingan di akun instagram yang bertuliskan excelsior. Banyak orang yang bertanya-tanya apa padanan dari sebuah kata yang kerap kali diucapkan oleh Stan Lee semasa hidupnya tersebut. Bahkan, ia juga sempat mengatakannya di dalam beberapa film Marvel ketika ia menjadi cameo, salah satunya adalah di film berjudul Avengers.

Usut punya usut, kata excelsior diambil dari kata latin yang berarti lebih tinggi. Sebuah kata tersebut menjadi trademark bagi sang legenda komik Marvel ketika membuat sebuah animasi. Pertama kali ia menggunakan kata tersebut adalah ketika ia membuat kolom bulanan di komik Marvel pada sekitar tahun ’60-an. Kala itu, ia menulis kata excelsior di kolom berjudul Stan’s Soapbox.

Stan Lee berani merubah industri perfilman menjadi sebuah ladang bisnis. Bersama dengan Marvel, sudah ada sekitar 15 film yang telah ditayangkan selama kurang lebih 10 tahun dengan penghasilan mencapai 11,9 miliar dollar padahal mereka hanya mengeluarkan modal kurang dari 3 milliar dollar, berdasarkan data yang diambil dari IMDB. Stan Lee meninggal namun mimpi Marvel untuk terus berkembang tidak akan pernah pudar.

 

Daniel Nugraha