Pengertian Dividen– Setiap pengusaha mempunyai sifat yang berbeda. Ada yang memilih idealis, yakni tidak membutuhkan investor untuk membesarkan usahanya. Akan tetapi, ada juga pengusaha yang bergantung terhadap dengan uang investor. Kenapa pengusaha butuh orang untuk menanamkan modal?

Tujuannya adalah satu, yakni melakukan ekspansi pasar ke jangkauan yang lebih luas. Dengan tambahan uang dari investor, pemilik usaha tidak perlu bingung atau repot mencari hutang ke bank dengan syarat yang rumit. Selain itu, penanaman modal dari pihak investor juga bukanlah berbentuk pinjaman melainkan kerjasama.

Investor memang bisa membuat finansial dari sebuah usaha menjadi lebih sehat. Namun, apakah investor hanya memberikan ‘modal’ secara sia-sia? Tentunya tidak. Mereka memiliki tujuan tertentu yang mana juga menguntungkan mereka. Lantas, apa sebenarnya keuntungan yang didapatkan oleh pihak investor?

Keuntungan pihak investor akan terjadi di setiap akhir periode bisnis dimana mereka akan mendapatkan sejumlah uang tertentu. Investor akan mendapatkan hasil dari keuntungan atau biasa disebut sebagai dividen. Sebelum melihat keuntungan dan kerugiannya, mari kita cari tahu terlebih dahulu mengenai pengertian dividen.

Baca Juga: Mengenal Hutang Jangka Panjang Beserta Keuntungannya dalam Bisnis

Pengertian Dividen

Dividen
Dividen

Secara garis besar, pengertian dividen adalah pembagian hasil keuntungan yang didapatkan seorang pemilik usaha dengan investor atau penanam saham. Jumlah keuntungan yang diberikan beragam, tergantung dari seberapa besar penanaman modal yang diberikan. Semakin besar modal yang ditanam, semakin besar pula keuntungan diraih.

Dalam sebuah bisnis yang profesional, pembagian dividen seorang investor akan dibahas melalui Rapat Umum Pemehang Saham (RUPS). Setidaknya, dalam rapat tersebut akan tiga faktor yang menjadi perhatian, yaitu laba bersih, jumlah lembar saham yang disebar dan dividen payout ratio (DPR).

Hampir setiap bisnis bisa menggunakan sistem penanaman modal. Bahkan di dalam dunia sepakbola yang kini mulai berubah menjadi industri, beberapa klub Indonesia juga telah menerapkan hal yang serupa. Beberapa contoh klub yang telah mulai menjual saham adalah Persija Jakarta dan Bali United.

Menilik semakin banyaknya bisnis yang masuk ke dalam bursa saham, sebenarnya siapakah pihak yang paling diuntungkan dalam hal ini, penjual ataukah investor?

Siapa yang Untung?

Sistem bagi hasil yang dibicarakan disini adalah berkaitan dengan bisnis kecil dan menengah. Secara sederhana, dividen akan dihasilkan tergantung dari seberapa banyak keuntungan yang didapatkan seorang pengusaha. Jumlahnya nanti akan diakumulasi sesuai dengan besaran saham yang dimiliki. Penghitungan dividen bisa didapatkan menggunakan rumus ini:

Dividen= DPR x Laba Bersih

Misalnya adalah sebuah perusahaan mempunyai sekitar 2 juta lembar saham. Dalam periode terbaru, keuntungan yang mereka dapatkan mencapai 1 miliar rupiah. Mr. A, salah satu investor, mendapatkan bagian sekitar 5% dari total perjanjian disebut sebagai dividen payout ratio (DPR). Jadi, berapa keuntungan yang didapatkan olehnya?

Dividen= 5% x 1.000.000.000, hasilnya adalah Rp. 50 juta rupiah.

Kurang lebih, sistem pembagian hasil dengan menggunakan uang modal dari pihak investor memang menguntungkan tetapi juga merugikan bagi pengusaha. Sebab, di satu sisi, keuntungan mereka semakin membesar karena ekspansi pasar yang dilakukan. Namun pada sisi lain, mereka juga harus menyisikan sebagian keuntungannya untuk para pemilik saham.

 

Daniel Nugraha