Apa yang dimaksud dengan deflasi- Inflasi merupakan naiknya harga-harga di pasaran yang dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah peningkatkan kurs mata uang. Banyak yang berpikiran jika inflasi memberikan dampak buruk bagi sebuah negara. Kenyatannya, inflasi memang memiliki dua buah sisi yang berbeda, bisa itu berakibat negatif namun juga berakibat positif.

Apa yang menyebabkan inflasi bisa dikatakan berakibat positif bagi negara? Jawabannya adalah daya beli. Seperti yang dikatakan sebelumnya, inflasi terjadi karena naiknya harga produk di pasaran yang disertai dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Hal tersebut sangatlah bagus karena perputaran uang di antara para pebisnis dan konsumen berjalan dengan lancar.

Mari berbicara sebaliknya, bagaimana inflasi itu tidak ada di Indonesia? Pastinya, harga tidak akan naik. Jika sebuah produk tidak laku terjual, itu artinya daya beli masyarakat menurun sehingga pengusaha berupaya semaksimal mungkin untuk menjual produknya. Caranya? mereka harus menurunkan harga yang bisa mengakibatkan kerugian.

Turunnya daya beli minat masyarakat di sebuah negara, lazim dikatakan sebagai deflasi. Apa yang dimaksud dengan deflasi dan kenapa hal tersebut bisa membuat denyut perekonomian di sebuah negara bisa kacau balau dalam satu waktu? Cari tahu jawaban lengkapnya di bawah sini.

Baca Juga: Mengenal Inflasi Dan Deflasi, Bagaimana Dampaknya ke Pelaku Usaha?

Apa yang Dimaksud dengan Deflasi?

Deflasi
Deflasi
Deflasi adalah sebuah situasi dimana menurunnya perputaran uang yang ada di dalam masyarakat. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan inflasi dimana sebuah negara yang terlalu aktif dalam bertransaksi. Singkatnya, deflasi bisa dibilang lebih merugikan dibandingkan dengan inflasi sebab semakin sedikitnya uang yang ditransaksikan dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dengan daya beli masyarakat.
Kejadian deflasi mengakibatkan lesunya perekonomian dalam sebuah negara. Misalnya, seorang penjual mampu menjual sekitar 90% dari produknya setiap hari. Namun, apabila rata-rata penjualan mereka turun signifikan, anggap saja hanya 30% setiap hari, hal tersebut bisa membuat para penjual mengalami kerugian. Tidak ada cara lain, mereka harus menurunkan harga jual dari produknya.
Dengan kata lain, deflasi memang bisa berdampak lebih buruk dibandingkan dengan inflasi. Sebab, kelesuan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi bisa membuat stabilitas keuangan negara pun menjadi buruk. Hal tersebut menimpa Jepang beberapa waktu silam. Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah Jepang terpaksa harus menurunkan suku bunga.
Cara tersebut membuat para pemilik rekening di bank harus bersifat konsumtif. Turunnya suku bunga bisa membuat uang yang mereka simpan di dalam bank bisa habis karena harus membayar biaya lebih apabila ingin menyimpang uang. Secara tidak langsung, deflasi mengharuskan para masyarakat di Jepang harus lebih konsumtif dan ‘menghindari’ nabung dalam beberapa waktu.

Penyebab Deflasi

deflasi adalah
deflasi adalah

Secara umum, deflasi memang bisa terjadi lantaran menurunnya daya beli dari masyarakat. Penurunan tersebut merugikan pihak penjual atau pemilik usaha sehingga membuat produk yang mereka jual tidak laku. Akibatnya, pemilik usaha harus menurunkan harga jual, atau kasus terburuk bisa membuat mereka harus menutup usahanya. Lantas, apa lagi penyebab deflasi yang harus diketahui?

1. Kebijakan Pemerintah

Penurunan daya beli masyarakat bisa terjadi apabila pemerintah menggalakan kebijakan untuk menyimpan uang atau menabung. Hal tersebut kemudian didukung dengan berbagai peraturan yang menguntungkan pihak konsumen. Itulah mengapa sebuah negara harus bisa menyeimbangkan antara daya beli masyarakat dengan penghematan uang dalam bentuk tabungan.

2. Produk Serupa

Penurunan minat yang dilakukan oleh konsumen bisa terjadi karena kesalahan dari produsen sendiri. Sebagian besar dari mereka mungkin memproduksi produk yang serupa sehingga ada persaingan harga. Jika hal itu terjadi, mereka akan menurunkan kualitas demi bisa menjual dengan lebih murah. Konsumen yang mengerti lebih memilih untuk enggan membelinya.

3. Inovasi Teknologi

Singkatnya, teknologi memang membuat manusia dapat meminimalisir pengeluaran dan menghasilkan pemasukkan yang lebih banyak. Namun pada kenyataanya, inovasi dalam teknologi memang mampu meningkatkan hasil produksi akan tetapi hal tersebut berbanding lurus dengan harga yang pada akhirnya ikutan jatuh. Jika seperti itu, konsumen merasa tidak perlu membeli produk tersebut sehingga membuat daya beli menurun.

Baca Juga: Apa yang dimaksud Inflasi Serta Dampaknya dalam Dunia Usaha?

Contoh Deflasi Buruk

Deflasi Jepang
Deflasi Jepang

Inflasi idealnya berada di angka 2-3% bagi Indonesia. Namun di Jepang, sejak tahun 2009, mereka harus bekerja keras meningkatnya inflasi tersebut. Bagaimana tidak, di tahun tersebut, angka inflasi mereka di tingkat -1,5% atau kurang lebih deflasi 1,5%. Hal tersebut tentunya berimbas pada lesunya pertumbuhan di negara tersebut. Denyut nadi perekonomian ikutan melemah dan pemilik usaha menjerit.

Akibatnya, pemilik usaha di Jepang harus menurunkan harga produknya. Walaupun begitu, perekonomian mereka tetap menjadi lesu sehingga pemerintah pun mengambil jalan pintas dengan menurunkan suku bunga. Dengan kata lain, setiap pemilik rekening di bank ‘terpaksa’ harus mengambil tabungannya. Kenapa? karena uang mereka bisa habis dimakan bunga.

Kebijakan itu seolah-olah dilakukan oleh pemerintah Jepang dan mengajak para warga negaranya untuk lebih konsumtif dalam menghabiskan uangnya. Pada intinya, mereka ingin perputaran uang di Jepang kembali stabil ke angka inflasi yang telah ditentukan. Hingga tahun ini, kebijakan tersebut dianggap berhasil walaupun masih membutuhkan proses yang lebih panjang.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Inflasi Tahunan Secara Akurat?

Well, kalian sekarang sudah mengerti apa yang dimaksud dengan deflasi. Menurut kalian, apakah deflasi lebih berakibat buruk dibandingkan dengan inflasi? Atau, kalian lebih percaya sebaliknya? jawab di kolom komentar ya.

Jika kamu punya usaha yang merasa kerepotan untuk mengurus pengelolaan bisnis secara manual, kini kamu bisa lakukan secara lebih efisien dan gratis. Caranya? klik tombol yang tertera di bawah sini.

 

Daniel Nugraha