Memasuki akhir tahun, Anda pasti sering melihat promo belanja Natal bukan? Hal ini sering terlihat lewat banner promo di mall, sosial media, koran, dan juga tempat lainnya. Begitu melihat promonya, Anda pasti tergiur untuk menghabiskan uang Anda untuk berbelanja.

Tanpa Anda sadari, ada banyak trik yang dilakukan oleh tempat-tempat perbelanjaan dan penjual untuk memikat pelanggan. Mereka berusaha membuat promo-promo menarik yang membuat Anda berbelanja. Salah satu hal yang mereka gunakan adalah trik untuk memikat pelanggan lewat psikologi pelangan.

Baca juga: Benarkah toko sengaja gunakan musik agar kamu habiskan uang lebih banyak

Dengan trik psikologi yang tepat, para pelanggan bisa terhipnotis dan membeli barang-barang yang tidak diinginkan. Berikut ini, contoh-contoh trik psikologi yang kerap digunakan untuk membuat Anda rela menggelontorkan uang untuk berbelanja.

FOMO (Fear of Missing Out)

Count down Christmas Sale seringkali dipakai untuk mendorong kesan urgensi orang-orang untuk segera berbelanja agar tidak kehabisan

FOMO atau fear of mission out merupakan sebuah trik psikologi yang kerap digunakan untuk marketing. Trik ini digunakan untuk menimbulkan rasa khawatir orang-orang sehingga timbul rasa urgensi untuk segera membeli barang sebelum kehabisan.

Contoh-contoh trik yang digunakan adalah:

  • Midnight Christmas Sale
  • Promo khusus yang hanya ada selama akhir tahun
  • Promo dengan tenggat waktu yang tepat

Trik-trik diatas cukup ampuh dalam membuat para pelanggan untuk berbelanja dengan munculnya rasa khawatir jika mereka tidak dapat mendapatkan promo atau diskon khusus selama berlangsung. Tak heran, jika banyak pengusaha atau tempat perbelanjaan berusaha membuat promo semenarik mungkin dengan trik FOMO.

Stimulus berlebihan

Ornamen-ornamen di Mall serta lagu-lagu Natal dapat mempengaruhi orang-orang untuk belanja meski tidak direncakan

Saat masuk ke sebuah tempat perbelanjaan, Anda pasti disuguhkan oleh ornamen-ornamen Natal yang tersedia di berbagai tempat. Biasanya, ada pohon natal yang terletak di pusat mall serta alunan lagu Natal yang akrab di telinga kita.

Baca juga: 10 jenis strategi marketing yang cocok untuk semua bisnis (dan contohnya)

Tahukah Anda kalau hal-hal itu dapat memancing kita untuk berbelanja? Hal-hal itu merupakan stimulus yang dapat mendorong kita untuk berbelanja. Ahli psikologi dari abad ke-19, Ernst Weber mengatakan bahwa stimulant-stimulan yang ada dapat membuat seseorang melakukan sesuatu. Semakin kuat dan sering intensitasnya maka, hal itu akan mempengaruhi alam bawah sadar seseorang.

Dalam hal ini, suasana Natal yang terbangun berkat ornament serta lagu-lagu Natal yang ada dapat membuat mereka terpicu untuk berbelanja. Di zaman sekarang, stimulant itu bisa berbentuk postingan di sosial media yang mendorong orang-orang untuk berbelanja. Dibutuhkan skill copywriting yang provokatif serta desain gambar yang menarik untuk membuat seseorang berlaku diluar kesadarannya.

Ketidakmampuan untuk meramal masa depan

Kemajuan teknologi
Ketidakmampuan untuk meramal masa depan bisa menjadi faktor pendorong orang untuk belanja

Manusia tidak memiliki kemampuan meramal masa depan dengan baik. Apa yang mereka canangkan terkadang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di masa depan. Teori ini dinamakan sebagai teori precognition.

Manusia membuat keputusan berdasarkan hipotesis yang mereka buat berdasarkan banyak faktor. Dalam hal belanja, kita berpikir akan membeli barang-barang yang kita butuhkan lewat pikiran kita. Sayangnya, pikiran kita bisa terpengaruhi dengan mudah lewat bujuk rayu promo yang tersebar dimana-mana.

Tak heran jika ada banyak orang yang berlomba-lomba untuk membeli barang yang tidak mereka butuhkan. Sehingga, barang yang dibeli kadang tidak terpakai.

Kesimpulan

Momen Natal menjadi momen yang spesial bagi semua orang. Untuk itu, hal ini juga menjadi waktu yang tepat bagi toko dan tempat perbelanjaan untuk membuat promo khusus Natal. Jika Anda berminat untuk membuat promo khusus untuk Natal, Anda bisa memanfaatkan momen tersebut untuk membuat promo khusus untuk belanja. Selain itu, gunakan Paper.id untuk mempermudah Anda dalam transaksi belanja serta pencatatan produk. Invoice yang ada bisa dibuat secara mudah dan tercatat secara otomatis lewat histori belanja. Tidak ada lagi yang Namanya bukti transaksi yang hilang atau pencatatan yang terlewat! Nikmati kemudahan ini dengan GRATIS dengan cara DOWNLOAD DISINI!

Daniel Nugraha